Second

45 9 0
                                    

Kebingungan melanda si pemuda hanya karena sebuah buku rapot di meja nona dania pemimpin divisi pusat data perusahaan. Tanpa basa basi si pemuda meletakan semua dokumen keluarga milik nya di sofa ungu itu dengan asal dan mengambil rapot milik nona dania. Dengan cepat si pemuda berjalan keluar dari ruangan pusat data.

Tanpa memakan waktu yang lama, dua buah daun pintu kayu berwarna coklat besar sudah ada di depan nya. Lalu seorang wanita dengan sanggulan rambut dan baju rapi menghampiri nya, ada sebuah pin persegi perpanjang bertuliskan 'director assistant' di kemeja dada kirinya.

"Ada yang bisa saya bantu ?" Tanya wanita itu seraya menghampiri pemuda itu.

"aku harus bertemu dengan direktur. Urusan penting" jawab si pemuda.

"Anda sudah membuat janji ?" Tanya nya.

"Belum. Tapi ini mendesak dan mendadak" jawab si pemuda.

"Kalau boleh tau urusan apa itu ?" Tanya wanita itu lagi

"Urusan pribadi." Jawab si pemuda Dengan tekanan dominasi luar biasa.

"Saya akan coba tanyakan pada direktur" wanita itu akhirnya mengalah.

Wanita itu masuk kedalam ruangan sendirian. Terdengar suara percakapan di dalam. Tak lama wanita itu keluar dan memepersilahkan si pemuda masuk.

Di balik pintu itu ada terpampang sebuah ruangan megah, berbentuk 1/4 lingkaran. Didepan nya sebuah meja dengan beberapa furnitur mewah berdiri indah. Di sebelah kiri meja itu terdapat sebuah lemari dengan beberapa buku dan barang - barang antik bertengger. Dari belakang meja itu sampai ke dekat pintu sebuah jendela kaca terpampang. Dan seluruh alas di ruangan itu dilapisi karpet merah dengan wallpaper dinding berwarna marum.

Tanpa rasa kagum si pemuda melangkah masuk diiringi sang asisten direktur hingga sampai ke tengah ruangan.

"Baik. Perkenalkan saya direktur perusahaan jgroup saya-"

"Saya sudah mengenal anda." Ucap si pemuda memotong perkenalan sang direktur.

"Erherm. Sepertinya anda tak suka basa basi ya ?. Baik langsung ke intinya saja. Ada keperluan sepenting apa sampai anda harus menemui saya sesegera ini ?." Tanya Direktur Fredy

"Sebelum saya menjawab. Bisakah kita berbicara 4 mata saja ?" Ucap pemuda itu

"Tentu saja bisa tapi kenapa ?" Tanya Direktur Fredy lagi.

"Anda akan tahu jika anda menuruti kemauan saya" jawab si pemuda

Sang direktur menuruti permintaan si pemuda dan meminta asisten nya untuk keluar.

"Begitu juga dengan mematikan kamera pengawas dan menutup tirai jendela." Tambah si pemuda.

"Sebenarnya apa mau mu ?!" Tanya si Direktur.

"Sekali lagi. Anda akan tau jika anda menuruti kemauan saya." Ucap si pemuda itu lagi.

"Tapi bagaimana jika kemauan mu malah membahayakan diri ku ?!"

"Saya tidak berminat membahayakan anda tapi jika anda memaksa saya untuk membicarakan itu sekarang juga... baiklah. Tapi jangan salahkan saya bila sesuatu yang buruk terjadi pada keluarga kecil anda."ucap pemuda itu.

Direktur itu diam sebentar.

"Baiklah akan ku turuti kemauan mu tapi aku tidak akan segan-segan bila kau melakukan hal berbahaya." Ucap sang direktur.

Ia kemudian menuruti kemauan si pemuda. Ia menutup jendela dan mematikan kamera pengawas.

"Sudah kulakukan jadi apa mau mu ?" Tanya tuan Fredy dengan nada agak ketus.

Si pemuda maju dan dan berhenti di depan meja Direktur. Ia kemudian meletakan buku rapot yang ia ambil dari ruangan Nona dania tadi.

"Apa apaan ini. Dimana kau mendapatkan ini ? Dasar tida-"

"Apakah ini benar ?, Apakah data  yang tertera di sini benar ?, Jelaskan pada saya soal ini." potong si pemuda.

"Kenapa aku harus memberitahu mu soal ini ? Memang nya siapa kau ? Berani berani nya memerintah ku !" Ucap Tuan Fredy tegas.

"Saya hanya seorang anak yang ingin mengambil dokumen mendiang ayahnya di perusahaan ini sebelumnya. Tapi sekarang saya adalah orang yang berhak tau tentang urusan ini." Ucap pemuda itu pada sang direktur.

"Apa urusan mu Dengan dokumen pribadi ku ?!" Tanya si direktur kesal.

"Anda akan tahu jika anda memberikan informasi yang saya inginkan." Ucap sang pemuda menjawab.

"Nak kau sudah menguji emosi ku darita-"

"Saya sadar soal itu dan ini akan lebih cepat selesai jika anda segera menuruti permintaan saya" desak si pemuda itu.

"Baik lah. tapi sebelum nya katakan siapa kau berapa umur mu dan dimana tempat tinggal mu. Ini sebagai jaminan untuk informasi yang akan kau dapatkan" ucap Tuan Fredy

"Baik lah. Perkenalkan saya Zarka Ametear Wolver anda bisa memanggil saya Ametear. Saya berusia 18 tahun sekarang. Saya anak dari Mr. Agete yang dulu pernah bekerja di sini sampai sekitar 3 tahun lalu. Saya tinggal di apartemen Chorome Dio, lantai 7 kamar XX9."ucap si pemuda bernama Ametear itu.

"Sesuai janji. Sebenarnya data yang ingin kautanyakan itu sepenuh nya benar."Direktur Fredy menjelaskan

Si pemuda terdiam sebentar kemudian tersenyum lalu ia meletakan tangannya ke dada kiri dan tangan kanan nya ke punggung lalu membungkuk.

"Jika demikian anda adalah Majikan saya. Saya Zarka Ametear Wolfer, mulai saat ini adalah pelindung dan pengikut setia anda dan Nona Dania." Tanpa basa basi dan suara tegas, Ametear mengutarakan maksudnya.

The Way To The Queen [feat @vanpaan] (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang