Chapter 7

386 57 1
                                    

Mobil Jungkook melaju, mengikuti mobil milik Taehyung. Taehyung dan Sujeong mendatangi sebuah restoran Itali. Yein dan Jungkook ikut masuk dengan penyamaran yang sudah mereka sediakan. Keduanya menggunakan pakaian serba hitam, topi hitam serta masker hitam untuk menutupi wajahnya.

Mereka memilih tempat di belakang meja Taehyung dan Sujeong. Posisi duduk keduanya, membelakangi Sujeong dan Taehyung jadi Yein duduk di samping Jungkook. Jarak kursi antara meja mereka dengan meja Taehyung dan Sujeong cukup jauh.Sehingga keduanya pun tidak akan terlihat tetapi masih dapat mendengar percakapan mereka.

"Hmm.. apa kau suka tempatnya? Ini salah satu tempat favoritku" ucap Taehyung pada gadis di depannya itu.

"Iya,, aku tau. Kenapa kau mengajakku untuk bertemu?" ucap Sujeong.

"Ahhh... itu.. aku ingin menanyakan tentang apa yang terjadi antara kau dan Yein. Kenapa kau bersikap dingin pada Yein?"

"Ahh... jadi kau mengajak ku karena ingin membicarakan tentang Yein?"

"Tidak juga, aku tau kemarin kau ada di sana. Saat aku menyatakan cinta padanya. Aku melihat mu menangis, waeyo??"

"Aniyo, kau pasti salah orang"

"Aku tidak buta Jeong-ah. Kau.. apa masih sama? Perasaanmu, apa masih sama?"

"Apa yang kau bicarakan? Aku tidak mengerti"

"Berhentilah berpura-pura!! Kau mengerti apa yang ku bicarakan. Sejak kapan kau menyembunyikannya? Apa kau tau penyebab aku seperti ini? Itu karena kau Jeong-ah. Kau yang membuatku menjadi brengsek seperti sekarang"

Deg

"Apa yang terjadi? Aku tidak mengerti. Apa mereka ada hubungan sebelumnya?" Ucap Yein pelan yang masih terdengar oleh Jungkook.

Mendengar pernyataan dari Taehyung, Sujeong tertawa kecil.

"Jadi, itu yang ingin kau ingin katakan? Wae? Aku sudah bilang padamu untuk menunggu ku bukan menebar pesona pada semuanya"

"Kau tidak mengatakan padaku kenapa kau menolak ku, bahkan meninggalkan ku dengan pria itu. Kau pikir apa yang aku rasakan?"

"Lalu untuk menarik perhatianku, kau mengencani Yein? Aku terkejut, Yein menerima mu. Dia selalu menolak semua cowok yang menyatakan cinta padanya. Ternyata itu karena kau"

"Aku tau kau tidak akan diam kalau aku mengencani Yein, itu sebabnya. Dan sekarang aku tau bagaimana perasaanmu padaku. Kau tidak bisa menyembunyikannya lagi. Kau dan Mingyu, kalian hanya pura-pura berkencan kan? Hufft... aku tidak mengerti kenapa kau melakukan ini"

"Kau sudah tau semua ternyata. Aku ingin menguji mu tapi apa yang ku lihat. Mengencani semua cewek bahkan tidur dengan mereka. Kau menjadi sangat menyedihkan. Akhiri semuanya dan kita mulai dari awal. Putuskan hubunganmu dengan Yein. Aku tidak mau kau menyakitinya seperti cewek-cewek yang lain"

"Tapi, dia akan terluka. Bagaimana  caraku mengatakannya? Dia berbeda dari gadis yang biasa ku kencani"

"Putuskan saja. Itu lebih baik. Lagian aku yakin akan ada orang yang akan selalu berada di sampingnya dan membuatnya lupa dengan rasa sakitnya padamu"

Yein mendengar semuanya. Dia mengerti, Taehyung tidak mencintainya. Dia hanya menggunakan dirinya untuk menarik perhatian Sujeong, gadis yang selama ini di cintai oleh Taehyung. Dia pun tidak mampu menahan air matanya dan memutuskan untuk pergi. Jungkook yang juga ada disana, terkejut mendengar apa yang dibicarakan oleh dua orang yang berada di belakangnya.

Jungkook mengejar Yein yang pergi meninggalkan restoran. Yein terus berlari tanpa menghiraukan Jungkook yang terus memanggilnya. Tiba-tiba hujan deras turun, Yein masih terus berlari di tengah hujan deras yang di ikuti dengan Jungkook. Tidak lama Yein menjatuhkan dirinya di tepi jalan dan menangis di bawah derasnya air hujan. Jungkook hanya bisa memandang punggung gadis yang sedang menangis di hadapannya.

"Wae? Kenapa mereka melakukannya padaku? Orang yang aku cintai dan sahabatku sendiri. Kenapa mereka tega melakukannya?"

Jungkook yang tidak kuat melihat gadis itu terus menangis, akhirnya mengangkat tubuh gadis itu dan memeluknya. Membiarkan gadis itu menangis dalam pelukannya. Yein menangis semakin terisak, dan Jungkook semakin mengeratkan pelukannya.

"Masuk dan ganti bajumu. Jangan memikirkan apapun lagi. Kau akan sakit nanti. Langsung tidur. Kau mengerti?! Aku akan menjemput mu besok pagi"

"Iya, kenapa kau cerewet sekali hari ini? Gomawo. Pulang dan tidurlah. Dah" ucap Yein. Dia pun masuk ke dalam rumahnya. Sebelum masuk dia sempat melihat ke arah Jungkook dan melihatnya tersenyum padanya. Tanpa Yein sadari senyuman pun terukir di wajahnya setelah melihat senyuman Jungkook.

Di dalam rumah, Jiae dan kekasihnya Yoongi sudah menunggu Yein.

"Kenapa kau basah begini? Apa kau kehujanan? Darimana saja kau? Yoongi oppa mengatakan kau dan Taehyung sudah jadian, apa itu benar? Yak,, kenapa kau diam saja"

"Unnie, aku lapar. Aku habis kehujanan. Aku akan ganti baju dan makan masakan buatan mu, jadi buatkan aku makanan yang enak" ucap Yein sambil bergelayut manja di tangan unnie kesayangannya itu. Yoongi yang melihatnya pun hanya tersenyum dan menyuruh Yein untuk segera mengganti bajunya dan turun karena dia akan memesan pizza untuk adik kecilnya itu.

Setelah selesai membersihkan diri Yein pun turun dan menyantap pizza yang sudah di pesan oleh Yoongi oppa.

"Jadi, darimana saja kau? Kau pergi bersama Taehyung?" Tanya Yoongi lembut ke Yein. Yoongi sudah menganggap Yein seperti adiknya sendiri. Jadi tidak heran jika Yoongi juga sangat mengkhawatirkan adik kesayangannya itu.

"Kami sudah putus oppa. Aku rasa..." ucap Yein yang masih belum yakin dengan status hubungannya dengan Taehyung saat ini. Tapi dia yakin, besok adalah hari terakhir ia menyandang status sebagai kekasih Taehyung.

"Baguslah. Siapa yang mengantarmu pulang tadi?" Ucap Jiae pada adiknya yang terus memakan pizza di hadapannya.

"Teman sekolahku, Jungkook" Yein menjawab dengan mulut yang masih penuh dengan pizza. Yoongi yang melihatnya pun tersenyum.

"Ahh,, pantas saja kau tidak menangis seperti orang gila setelah putus ternyata karena ada Jungkook. Kau harus mengenalkannnya padaku. Kau mengerti!"

"Uhuk..uhuk.. apa yang unnie katakan? Oppa kau lihat dia selalu menggodaku"

"Hahaha.. berhentilah kalian berdua. Aku mengenal Jungkook, chagi. Aku yang akan mengenalkan padamu nanti" ucap Yoongi yang terus tertawa melihat kedua orang yang di cintainya itu. Yoongi sedikit bersyukur karena Yein tidak terlihat terpuruk dengan hubungannya dan Taehyung. Dan dia juga sangat berterima kasih pada Jungkook yang mampu membuat adik kecilnya tetap tersenyum walau dia tau Yein masih terluka dengan apa yang terjadi.

"Oppa kau mengenal Jungkook?" Tanya Yein penasaran.

Yoongi hanya mengangguk menjawab pertanyaan adiknya itu dan mengambil potongan pizza.

"Dia sangat dingin padaku. Tiap aku menyapanya dia tidak pernah membalasku. Tapi, dia sangat dekat dengan Sujeong. Aku rasa dia membenciku"

"Dia memang seperti itu dengan orang yang tidak dekat dengannya tapi dia adalah sosok yang hangat dan lembut"

"Hmmm.. apa kau benci karena dia cuek padamu tapi baik pada yang lain?" Goda Jiae pada adiknya.

"Unnie...!!! Sudahlah aku lelah. Aku akan pergi tidur sekarang" Yein pun memberikan kecupan di pipi kepada unnie dan oppanya sebelum masuk ke kamarnya.

"Tidurlah dan mimpi indah adik kesayangan oppa" ucap Yoongi.

"Bermimpilah tentang Jungkook sayangku" kali ini Jiae yang bersuara sambil tertawa.

"Kau sangat jail, chagi. Hufft...Aku senang setidaknya dia tidak berhubungan terlalu lama dengan Taehyung. Aku sangat mengenal bagaimana Taehyung. Tapi, ini tidak sepenuhnya kesalahannya. Dia begini hanya untuk menarik perhatian gadis yang dicintainya"

"Aku tidak peduli. Aku hanya tidak suka jika Yeinie berhubungan dengan Taehyung. Aku ingin dia bahagia dengan orang yang tepat"

"Aku tau. Aku juga ingin dia bahagia, chagi. Biar bagaimanapun kau dan Yein adalah orang yang sangat berharga bagiku"

"Hmm,, Gomawo oppa" ucap Jiae sambil memeluk kekasihnya itu. Yoongi PIN membalasnya dan mencium pucuk kepala kekasihnya itu.

  Bersambung...

Only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang