Chapter 9

354 49 0
                                    

Jungkook POV
Dia menangis lagi. Padahal tadi dia sudah bisa tersenyum. Aku tidak bisa menghiburnya dengan kata-kata romantis yang bisa membuat seorang gadis tersentuh atau mengatakan hal-hal yang akan membuatnya lupa akan kesedihannya. Aku hanya bisa memeluknya agar dia merasa lebih tenang.

Akhirnya setelah lama memeluknya, aku memutuskan untuk mengajaknya ke suatu tempat dimana dia mungkin bisa sedikit melupakan kesedihannya.

"Ayo!! Aku akan mengajakmu ke suatu tempat" ucapku seraya mengajaknya naik ke mobil milikku.

Dia hanya mengikuti perintahku tanpa mengatakan apapun. Akupun melajukan mobil ku menuju ke tempat yang biasa aku datangi saat sedang ingin merasa ketenangan. Aku sangat menyukai tempat itu, aku harap dia juga akan menyukainya.

Sepanjang perjalanan, aku melihat Yein yang melihat ke arah luar kaca mobil. Dia sudah tidak lagi menangis. Suasana di dalam mobil sangat tenang. Tidak ada yang bersuara di antara kami. Tapi, dia tiba-tiba bersuara yang membuatku merasa sedikit senang.

"Jungkook-ah, aku ingin makan ice cream di cafe itu" ucap Yein sambil mempoutkan bibir. Yein sangat imut dan ini pertama kalinya Yein bersikap seperti itu di hadapanku.

Aku meminggirkan mobilku di depan toko ice cream itu dan pergi membeli ice cream vanila kesukaanya. Aku tau semua tentang Yein. Apa yang dia suka dan apa yang tidak dia suka. Jadi tidak heran jika aku tau ice cream favoritnya.

Jungkook POV end

Yein menatap Jungkook keluar dari mobil dengan tatapan aneh. Yein berpikir bahwa dia belum memberi tau ice cream apa yang ingin dia makan tapi Jungkook sudah berlalu keluar dari mobil.

Tidak lama kemudian Jungkook keluar dengan ice cream di tangannya.

"Ini makanlah" ucap Jungkook saat masuk ke mobil dan menyerahkan ice cream vanila ke Yein.

"Eoh,, bagaimana kau tau? Ini rasa kesukaanku. Gomawo Jungkook-ah"

Jungkook hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Yein. Saat ini Yein tengah asyik melahap ice creamnya sedangkan Jungkook menyetir mobilnya menuju ke arah tujuan keduanya. Sesekali Jungkook nampak memperhatikan Yein yang terlihat bahagia dengan ice cream di tangannya.

"Kau mau?" Tanya Yein sambil menyodorkan ice cream ke mulut Jungkook.

"Tidak, kau saja"

Yein menggeleng dan menyodorkan ice cream itu dan Jungkook pun melahap ice cream yang sudah menempel di bibirnya akibat ulah Yein.

Yein tertawa saat Jungkook nampak kesulitan membersihkan sisa ice cream yang terkena di dagu Jungkook.

Yein pun berinisiatif untuk membersihkan ice cream itu dengan tisu.

"Mianhae,, fokuslah menyetir. Aku akan membersihkannya" ucap Yein sambil tertawa kecil.

Menerima perhatian dari Yein, Jungkook merasakan jantungnya berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya. Dia pun menatap Yein yang telah kembali menatap ke arah luar kaca mobil.

Mereka pun akhirnya tiba di tempat tujuan. Jungkook ternyata membawa Yein ke pantai yang sangat indah. Pasir putih serta laut biru sangat indah untuk di pandang. Pantai yang sangat tenang dan hanya gemuruh ombak yang terdengar. Tidak ada orang di pantai itu saat ini.

Yein pun segera berlari menuju ke tepi pantai untuk bermain dengan ombak. Jungkook berjalan menyusul Yein.

"Tempat ini sangat indah. Kau punya selera yang bagus, Jungkook-ah"

Jungkook hanya tersenyum melihat Yein. Yein berlari saat ombak datang menuju ke arahnya dan berlari menuju Jungkook yang tidak jauh di belakangnya.

Setelah puas bermain dengan ombak, Yein dan Jungkook berjalan di sepanjang tepi pantai. Merasa lapar, Jungkook pun berpikir untuk mencari makanan di sekitar pantai itu.

Dia pun segera mengajak Yein buat kembali ke mobil. Karena saat itu masih pukul 4 sore, cuaca masih cukup terik, Jungkook takut Yein akan kepanasan.

"Apa kau lapar? Sepertinya ada mini market di dekat sini. Kita beli sesuatu untuk mengganjal perut dulu" ucap Jungkook saat keduanya berjalan menuju mobil.

"Tapi kita baru sebentar di sini. Aku masih ingin di sini" ucap Yein dengan wajah memelas.

"Kita akan kembali setelah mengisi perut. Kau hanya makan ice cream tadi. Kau pasti lapar, kau kan belum makan dari sepulang sekilah tadi. Lagipula aku juga lapar"

"Hufft, baiklah. Tapi setelah makan kita kembali ke pantai ini yaa. Aku ingin lihat matahari terbenam. Itu pasti sangat indah"

"Eoh,, baiklah" ucap Jungkook sambil mengacak rambut Yein.

Keduanya membeli ramen dan memakannya di dalam mini market itu. Mereka makan dalam diam. Sesekali Jungkook meliri ke arah Yein yang makan sangat lahap.

"Katanya tidak lapar"

"Diam dan makanlah!!"

Selesai makan keduanya kembali ke pantai. Kali ini mereka tidak turun dari mobil. Jungkook memarkirkan mobilnya ke arah pantai. Jadi keduanya dapat melihat pemandangan pantai yang indah dari dalam mobil.

"Gomawo Jungkook-ah"

"Ne?"

"Kau selalu ada di sampingku beberapa hari ini. Kau juga memelukku saat aku menangis. Kau bahkan rela tidak tidur hanya untuk menemaniku yang tidak bisa tidur di malam hari. Aku juga merasa nyaman berada di sampingmu. Jung,, ahh ani, Kookie-ah tetaplah berada di sampingku, kuatkan aku jika aku kembali rapuh. Aku tidak sekuat yang orang-orang pikirkan" ucap Yein dengan pandangan yang masih mengarah ke pantai.

Sesaat kemudian dia menghadap Jungkook dengan senyuman lebarnya yang sukses membuat hati Jungkook kembali bergetar 2 kali lebih cepat.

"Jadi, Kookie jangan pernah meninggalkan ku. Bukankah kau mencintaiku?"

Deg

Deg

Jungkook benar-benar merasa wajahnya memerah saat ini. Dia merasa suasana mobil sedikit panas dan sesak. Jungkook pun keluar dari mobil. Yein yang melihatnya hanya tertawa dan ikut turun dari mobil.

Yein POV
Aku tertawa melihat ekspresi Jungkook saat aku menggodanya. Dia terlihat lucu. Semenjak aku tau dia menyukaiku, entah kenapa aku merasa sangat senang.

Dia sangat dingin, tapi hatinya tidak sedingin wajahnya. Aku merasa sangat nyaman dengan Jungkook. Entah sejak kapan tapi sepertinya aku mulai menyukainya.

Perhatian dan kelembutannya membuatku tersentuh. Apalagi setelah mengetahui perasaannya padaku selama ini.

Entah apa yang merasukiku. Melihat Jungkook yang berdiri ke arah laut membuatku ingin memeluknya. Akupun keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya.

Aku memeluknya dari belakang.

"Gomawo. Ajarkan aku untuk mencintaimu, Kookie"

Yein POV end

Bersambung...

Maaf ya kalau updatenya lama. Soalnya lagi sibuk dengan kuliah dan karena sekarang dah semester akhir jadi tugas lagi banya-banyaknya😭😭😩😩
Tapi tetap aku usahain buat update kok. Makasih ya yang udah mau baca dan vote cerita aku. Maaf kalau masih agak aneh. Soalnya ini pertama kali buat ff gini hahaha

Sekali lagi maaf ya dan makasih😘💕💕💕

Only youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang