Sujeong POV
"Kenapa dia seperti itu, Tae? Aku tidak pernah bermaksud untuk membohonginya, hiks.. aku.. hiks..""Sudahlah chagi. Dia akan mengerti nanti, berikan dia waktu. Lagipula kita sudah menjelaskan semuanya. Saat ini dia hanya marah saja. Dia akan mengerti nanti. Percayalah!"
Taehyung berusaha untuk menenangkanku. Aku sangat menyayangi Yein. Dia seperti adik bagiku. Dari awal masuk sekolah sampai saat ini kami selalu bersama. Tapi karena kebodohanku, semuanya jadi rusak.
"Su..bbangdeok maaf. Aku juga menyayangimu. Jeongmal mianhae"
Aku terkejut mendengar suara Yein dari arah belakangku. Aku pun berbalik dan melihatnya yang menunduk dan tidak berani melihatku.
Akupun mendekatinya dan memeluknya.
"Tidak Yein. Aku yang salah. Aku yang harusnya minta maaf" ucapku sambil memeluknya.
Sujeong POV endTaehyung berjalan mendekati Jungkook.
"Kook..."
"Eoh..."
"Mianhae, kau mau memaafkanku kan??"
"Aku sudah memaafkanmu. Tapi, sepertinya kau juga harus minta maaf ke Jiyeon. Kau tau kan apa yang kau perbuat terhadapnya dulu. Jiyeon juga bagian dari Bangtan. Jadi dibanding denganku, kau seharusnya meminta maaf dari Jiyeon" ucap Jungkook panjang lebar.
"Tentu, aku juga akan minta maaf sama anak-anak Bangtan yang lainnya. Gomawo"
Jungkook hanya tersenyum dan memeluk Taehyung. Sedangkan Sujeong dan Yein hanya melihat keduanya dengan senyuman.
"Aku lapar. Bisakah kita merayakan ini?" Tanya Sujeong dengan penuh semangat.
"Tentu, kita bisa minta Sukjin untuk membuatkan makanan yang lezat untuk kita" ucap Taehyung.
Mereka berempat kembali ke dalam cafe milik Sukjin.
"Jadi, semua sudah selesai?" Tanya Sukjin saat menghidangkan makanan ke meja untuk teman-temannya dan ikut duduk di meja itu.
"Hmmm.. bisakah kau menghubungi yang lainnya? Aku ingin mengatakan sesuatu pada mereka. Jiyeon juga, aku ingin minta maaf padanya" ucap Taehyung sebelum melahap makanannya.
Sukjin hanya menganggukkan kepala dan mengambil teleponnya untuk menghubungi anak-anak yang lain.
Setelah setengah jam menunggu akhirnya semua anak Bangtan datang.
Taehyung pun mulai meminta maaf. Dia meminta maaf pada Jiyeon terlebih dahulu.
"Aku sudah melupakannya. Jadi tidak masalah. Tapi awas aja kalau kamu kembali jadi Playboy seperti dulu dan menyakiti Sujeong. Aku akan menjitak kepalamu nanti" ucap Jiyeon dengan nada penuh ancaman.
"Hahaha, tentu saja tidak. Aku sangat mencintainya. Aku jadi playboy kan juga karena dia. Kalau dia jujur dan tidak main-main dengan perasaanku... Auchh"
Sujeong mencubit pinggang Taehyung dengan keras.
"Mari kita lupakan semuanya. Bukankah itu lebih baik?" Ucap Sujeong semangat yang membuat semua ketawa.
"Jadi, bagaimana kelanjutan hubungan kalian?" Ucap Yoongi sambil menatap ke arah Jungkook dan Yein.
Semuanya langsung mengarahkan pandangan mereka ke arah dua orang yang ditanyai tadi.
Jungkook dan Yein nampak salah tingkah dan tersenyum malu.
"Yak,, kalau kalian kayak gini terus nanti aku yang akan merebut Yein darimu" ucap Jimin.
"Mwo?! A..aku akan mengatakannya. Tapi, nanti"
Deg
Yein hanya menunduk malu dan tersenyum malu.
"Kalau kau terlalu lama kau akan kesukuan Jimin nanti. Kau tau kan Jimin menyukai Yein dulu. Bahkan menembaknya di kantin sekolah" ucap namjoon kali ini.
"Jimin pernah nyatakan cinta ke Yein? Kok aku ga tau" ucap Jiyeon sambil melihat ke arah Jimin yang ada di sampingnya.
"Benar dan Yein menolaknya di hadapan satu sekolah. Saat itu dia pasti sangat malu tapi tetap bersikap cool untuk menutupi rasa malunya" Taehyung bicara sambil tertawa keras setelahnya.
"Terus apa sekarang kau masih menyukai Yein?" Tanya Jiyeon pada Jimin.
"Jika Jungkook terlalu lama mendekati Yein, aku akan merebutnya nanti" ucap Jimin sambil melihat ke arah Yein.
"Yak.."
"Tidak boleh..."
Ucap Jungkook dan Jiyeon secara bersamaan yang membuat semua yang ada di cafe itu kaget. Tidak, mereka tidak kaget karena teriakan Jungkook. Tapi mereka kaget karena teriakan Jiyeon.
Jiyeon yang menyadarinya langsung menunduk dan berlari ke luar cafe. Mode freeze sepertinya terjadi di cafe. Karena setelah Jiyeon keluar tidak ada satupun dari mereka yang bergerak. Sampai Jimin sadar dan keluar untuk menyusul Jiyeon.
Jiyeon POV
"Pabo...pabo... apa yang kau lakukan tadi? Jiyeon Pabo. Apa yang harus kulakukan sekarang?"Aku berlari keluar, ke taman yang ada di cafe. Aku duduk di taman itu sambil meratapi kebodohanku.
"Kenapa? Kenapa tidak boleh?"
Aku kaget karena mendengar suara dari Jimin yang sudah berdiri di belakangku saat ini.
"Jiyeonie, kau menyukaiku?"
Deg
Ucapan Jimin membuatku terlonjak kaget.
'Dia? Apa dia mengetahuinya?'
Jimin tiba-tiba pindah menghadap ke arahku dan berlutut di depanku sedangkan aku masih dengan posisi terduduk.
Jiyeon POV endJimin menatap Jiyeon dan memegang tangannya. Jimin berdiri dan mengajak Jiyeon untuk berdiri. Dengan tetap menatap mata Jiyeon, Jimin mendekatkan wajahnya ke wajah Jiyeon dan mencium bibir Jiyeon dengan lembut.
Jiyeon kaget, namun ikut menikmati sensasi ciuman Jimin. Tangan Jiyeon sekarang sudah pindah bergelantung di leher Jimin.
Ciuman yang awalnya lembut berubah menjadi ciuman penuh nafsu. Jiyeon kehabisan nafas, dan memukul dada Jimin. Jimin pun menghentikan aktivitasnya. Sedangkan Jiyeon berusaha untuk menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
"Saranghae, Jiyeonie" ucap Jimin sambil membelai rambut gadis mungil di hadapannya itu dengan senyuman yang terus merekah.
"Aku juga mencintaimu, Jiminie"
Keduanya pun berpelukan. Jimin sesekali mencium pucuk kepala Jiyeon dan terus memeluknya.
Anak-anak bangtan yang melihat mereka pun juga ikut tersenyum.
"Mereka sudah, jadi kapan giliran kalian?" Ucap Hoseok dan Taehyung secara bersamaan.
"Aishh, kalian.. ayo, Yein. Aku akan mengantarmu pulang. Ini sudah malam" ucap Jungkook.
Sementara bangtan hanya tertawa melihat Jungkook dan Yein yang salah tingkah.
Bersambung...
Untuk chapter selanjutnya mungkin aku kasih NC, jadi buat yang tidak suka, jangan dibaca!!
Makasih😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Only you
RomanceMenyakitkan saat mencintai seseorang yang tidak mencintaimu Ingin melupakan dan menjauh tapi selalu kembali dan berakhir dengan orang yang sama lagi Apa yang harus ku lakukan agar kau melihatku?