Murid Baru? Emang Gue Peduli.

2.8K 70 1
                                    

Seorang gadis cantik, melangkah kan kaki mungilnya di koridor sekolah. Banyak yang menatapnya antara kagum, iri, aneh, tidak suka. Tapi menurut dia tatapan itu sangat amat teramat tidak penting baginya. Dia adalah Elvina Nadira Calysta gadia mungil berkulit putih, mempunyai paras yang sangat cantik, dia juga sangat disukai oleh kaum adam yang ada di sekolahnya akan tetapi sikapnya tak sebaik fisiknya.
      
       Vina yang sangat suka mabal, telat masuk sekolah, ngelawan guru, bikin onar, berantem sama murid laki-laki bahkan pernah sampai adu jotos, langganan masuk BK. Bahkan semua sikapnya seperti bukan seorang gadis manis bukan? Ya itu dirinya, akan tetapi Vina selalu enjoy menjalani dirinya yang seperti ini, bahkan ia sangat nyaman.

     Tatapan datar yang selalu menghiasi wajah ayunya, seragam sekolah  yang di gulung ke atas memperlihatkan lengan mulusnya, tas yang ia sampirkan ke samping menambah kesan Bad Girl bagi dirinya, seragam sekolah yang tak pernah rapi, tapi menurut Vina itu semua adalah style seorang Elvina.

     "Eh ada troublemaker nihh, baru dateng bu'?" Vina mengalihkan pandangan nya kesamping dan mendapati seorang cowok dengan rambut kribo dan sisir kecil di sakunya, Vina memutar bola matanya malas. Kenapa ia harus bertemu dengan anak gak jelas kayak dia, ngancurin mood pagi aja menurut Vina , "apaan lu?gue gak mau nyari ribut yah". Hendra dan kawan-kawan nya terkekeh geli melihat tingkah Vina yang kayak preman itu.

     Vina menatap mereka semua dengan tajam, "apa yang lucu cobak?" Pikir dia. Karena menurutnya sudah tak ada yang penting lagi, dia melangkah kan kaki putih nya menuju kelas XI IPA 3. wow bukan, seorang vina yang terkenal dengan kebrutalan nya bisa masuk kelas IPA.

      Keadaan kelas yang tadinya ramai mendadak sepi, setelah kedatangan Vina. Semua murid yang ada di kelas menatap Vina dengan tatapan tidak suka, memang semua anak kelas XI IPA 3 tidak ada yang menyukai Vina, karena menurut mereka Vina hanya orang yang suka mencari masalah di dalam kelas.
"Kenapa natap gue gitu banget hah?kalian ga suka ama gue iya? Bilang aja deh ga usah berlagak natap gue kayak gitu! Banci lo semuaa!" Vina memaki semua anak yang berada dalam kelas, ia merasa tersinggung dengan tatapan mereka yang menurut Vina sangat tidak enak di lihat. 

  "Udah Vin, duduk aja yuk" ajak Adel,dia adalah teman dekat Vina yang sampai sekarang masih bertahan akan sikap Vina, ia tak pernah ingin melepas pertemanan dengan Vina karena meurutnya, Vina membutuh kan seseorang untuk mendukungnya supaya berubah.
Vina menatap Adel dan sesaat kemudian ia mengangguk, pertanda ia menyutujui ucapan Adel.

     Adel menatap Vina ia merasa ada yang tak beres dengan sahabatnya ini "lo kenapa Vin, ada masalah hm?" Tanya Adek dengan suara yang sangat lembut bahkan berbeda jauh dengan Vina, " gue gak papa kok Del tenang aja ya" Vina tersenyum menyakinkan Adel bahwa dirinya memang sedang keadaan baik-baik saja.
"Vin lo tau gak?"
"Gak tau, kan lo belum kasih tau"
Adel merengut kesal mendengar jawaban sahabatnya, belum saja ia melanjutkan kaliamatnya sudah di potong saja. Vina terkekeh sendiri melihat wajah sahabatnya, yang menurutnya sangat menjijikan bagaimana tidak sekarang bibir Adek sudah maju beberapa senti kedepan.
     "Hahah iya deh apa sih Del?" Vina menghetikan tawanya dan kembali menatap Adel dengan serius, " bentar lagi ada anak baru, katanya ya dia ganteng terys beuhhh sopan pula" katanya antusias. Kalau soal begini Vina malas ingin membahas, apalagi bahasnya seorang laki-laki, "terus? Emang gue peduli heh?" Tanya Vina ketus.
     Adel paham akan perubahan sikap sahabatnya, langsung saja menghetikan ceritanya, ia tahu betul kalau Vina ini paling anti bahas cowok. Adel menundukkan kepalanya merasa bersalah akan ucapan nya "gue minta maaf ya Vin, gue gak maksud gitu kok Vin sorry banget ya" kata Adel lirih, Vina hanya menatapnya sekilas lalu melangkah pergi meninggalkan Adel yang masih menunduk di dalam kelas.

          Vina melangkah kan kaki mungilnya menuju kantin, mungkin kali ini ia akan mabal lagi. Sungguh ia sangat malas kali ini, terlebih saat Adel menceritakan Laki-laki padanya  lengkap sudah.
       "Bu'  nasi goreng satu ama jus jambu nya satu, pedes ya bu' " Vina berteriak kepada penjaga kantin yang berada di sekolah nya, penjaga itu pun hanya mengacungkan jempolnya yang membuat Vina terkikik geli melihatnya, sambil menunggu pesanan nya datang ia memainkan iphone nya, membuka sosmed yang ia punya. Sebenarnya Vina bukan tipikal orang yang menyukai sosial media, ia hanya ikut-ikut saja biar terlihat eksis.
        15 menit kemudian makanan yang ia pesan sudah ada di depan mata, mata Vina berbinar melihat makanan tersebut dan ia segera menyantapnya dengan lahap.

                                   ************
         Seorang laki-laki yang sedang melangkah kan kakinya di koridor sekolah sedang mencari ruang kepala sekolah, ia adalah murid baru di SMA Anak Emas ini.
         Matanya menangkap seorang siswi perempuan sedang menyantap makanan di kantin sekolah, padahal kan ini udah jam belajar?kok dia malah makan? Fikirnya. Ia segera menghampiri gadis tersebut. Dan menepuk bahunya pelan, yang membuat sang empu menoleh dengan tatapan tajam nya, "hm mbak saya mau tanya ruang kepala sekolah dimana nya?" Tanya nya dengan nada lembut dan sangat sopan, alis gadis tersebut terangkat sebelah "mana gue tau lo pikir gue yang bikin denah sekolah ini heh" ketusnya yang membuat laki-laki tersebut terkejut "lah kan, lo yang sekolah sini lebih awal.harusnya tau dong?" Kali ini ia heran sendiri kenapa gadis ini malah tak tau denah sekolahnya sendiri atau mungkin ia murid baru seperti dirinya.
"Pokoknya gue gak tau lo cari tau aja sendiri" bentak gadis tersebut, lalu melangkah pergi entah kemana "gila kayak cowok banget" gumamnya.

                                           *********
Teeeettttttt

     Bel sekolah pun berbunyi pertanda acara belajar mengajar telah usai, Vina yang mendengar bel tersenyum tersenyum lebar dan segera menuju kelasnya untuk menghampiri sahabat nya Adel.
     "Del" panggil nya, Adel mengalihkan pandangan nya dan mendapati Vina tersenyum lebar ke arahnya "lo mabal lagi ya? Maaf ya pasti gara-gara gue cerita tentang cowok" tangan Vina terulur mengelus rambut pirang sahabatnya "tenang gue gak papa kok sans aja kalee" Adel mendongak menatap Vina yag sedang tersenyum ke arahnya, lalu sesaat kemudian mereka berpelukan "udah ah kok jadi mellow gini, ke kantin kuy?" Ajak Vina. Adel mengangguk kan kepala pertanda ia setuju ajakan Vina, mereka berdua berjalan ber iringan menuju kantin di sepanjang koridor banyak yang menatap mereka sambil berbisik-bisik ria, seperti

Adel kok mau sih temenan ama di huh

Ishh troublemaker lewat tuh

Biang kerok lewatt

Anak IPA, tapi sikapnga negatif banget

        Akan tetapi Vina dan Adel hanya mengacuhkan omongan mereka, buat apa meladeni toh ini hidup mereka.
Mereka berdua mengambil tempat duduk paling pojok karena memang hanya sisa itu saja, Adel telah memesankan makanan untuk mereka berdua, sedangkan Vina tengah memperhatikan sekitarnya sambil menunggu pesanan nya datang.
 

 Sementara di lain sisi seorang lelaki bersama teman baru yaitu Hendra dan Akbar tengah berjalan menuju kantin sekolah.  Mereka bertiga baru bertemu dan dalam waktu tang singkat telah menjadi teman baik, bahkan sangat akrab.
        Nama murid baru tersebut adalah  Fatan Fortunio Bagaskara, anak dari seorang pengusaha sukses yang mempunyai hotel berbintang 5 di daerah kelahiran nya yaitu Sulawesi Tenggara. Mata Fatan menangkap dua orang gadis yang sedang menikmati makanan nya, matanya menyipit memperjelas pengliatan nya, dia rasa wajah gadis yang satu itu sudah tidak asing lagi baginya.
     Ah iya dia baru ingat gadis itu yang tadi ia temui di kantin saat jam pelajaran gadis yag sangat jutek, tomboy dan kasar menurutnya.
      Fatan menepuk kedua bahu teman nya "eh bro" ucapnya, Hendra dan Akbar menoleh bersamaan "apaan". Fatan menunjuk gadis tersebut "tuh cewek siapa sih? Dia tomboy ya?" Tanya nya, Hendra dan Akbar sama-sama tergelak mendengar pertanyaan teman barunya itu. "Dia bukan cuma tomboy bro tapi cowok gak jadi" dahi Fatan berkerut heran. Maksutnya apa pikirnya-_
💙
.
.
.
.
.
Hyyy gaizz panjangg gakkk?hmm tiggalin jejak yah berikan like kalian ama komentarnya siapa tau ada masukan yang harus di perbaiki lagi okeh❤
Kecup manis -destri❤

Bad Girl And Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang