Pulangnya, Krisia memikirkan cara agar ia dapat membalas semua kekejian itu.
Ia bertekad mempelajari tentang hukum yang berbeda jauh dengan apa yang di pelajarinya selama ini.
Dirinya berubah.
Sorot matanya menampilkan bahwa ia cukup terluka namun penuh kebencian.
Krisia mempersiapkan diri untuk hari esok dan selanjutnya.
Aldo yang melihat perubahaan Krisia menjadi was-was.
Rutinas Krisia berubah 180 derajat setelah kejadian di sidang itu.
Gadis yang biasanya sibuk dengan pekerjaan rumah dan sekolah sekarang hanya terus menerus di dalam kamar dan terkadang berada di luar dalam waktu yang sangat lama--tidak seperti biasa.
Hana yang selalu memperhatikan perubahan Krisia menjadi iba.
Teman-temannya selalu mengoloknya dengan sebutan 'Anak korupsi'.
Siapa yang tidak terluka jika di beri label seperti itu? Bahkan mereka saja tidak tahu pasti ayahnya memang berkorupsi atau tidak.
Namun sudah berasumsi layaknya orang yang paling benar.
*******
Hari kelulusan pun tiba. Para orangtua turut hadir kecuali orangtua gadis itu, Krisia Pimenova.
Ibunya telah tiada. Ayahnya? Ah.
Kalian pasti tau.
Aldo? Sedang di luar kota mengurusi perusahaannya.
Semua tampak gugup menunggu hasil kelulusan. Dan terkecuali lagi bagi Krisia. Dia sudah muak berada di sekolah ini.
Di podium sudah berdiri kepala sekolah untuk menyampaikan pidato.
Berselang 15 menit saatnya kepala sekolah mengumumkan siapa pemilik nilai terbaik.
"Saat yang sedang kita tunggu. Para orangtua mohon sabar menunggu. "
Riuh dari siswa dan siswi semakin terdengar."Baiklah. Saya umumkan nilai terbaik seluruh mata pelajaran akan di berikan kepada siswi kita. Dari ruangan 12 IPA 3, atas nama.. Krisia Pimenova!"
Suara kepala sekolah terdengar lantang dan senang.
Namun tidak dengan para siswa dan siswi.Mereka kembali mencemoh Krisia tanpa ampun.
"Halah.. Palingan dia nyogok buat jadi siswi terbaik."
"Bener. Mungkin dia mencuri jawaban dari kantor"
"Dasar licik."
"Munafik. Wooooo"
Terdengar suara kepala sekolah memotong pembicaraan siswa dan siswi.
"Atas nama Krisia Pimenova silahkan untuk berdiri di samping saya. Dan saya tegaskan kepada murid yang saya banggakan sekalian. Krisia tidak pernah memberikan apapun kepada pihak sekolah terkecuali prestasinya lah."
Penjelasan kepala sekolah semakin membuat para murid jengah.
Krisia yang sudah tidak tahan akhirnya maju kedepan podium untuk di berikan penghargaan.
Bapak Adi--kepala sekolah.
Tampak ramah menyambut Krisia. Dia tersenyum dan memeluk Krisia."Kuatlah. Dan buktikan"
"Terima kasih, pak"
Krisia terpaksa tersenyum.
Dan saatnya ia memberikan sedikit pembicaraan.
"Baiklah. Saya berterima kasih kepada bapak kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Guru beserta stafnya. Saya tekankan sekali lagi. Akan saya buktikan tuduhan dan hinaan yang kalian berikan kepada saya adalah kesalahan besar. Maaf dan terima kasih."
Singkat, namun berisi banyak makna.
Krisia turun dari podium dan di temani riuhan dan celaan dari para murid.
Hana yang melihat itu hanya bisa menahan tangis.
Sudah berapa banyak beban yang dia pikul sendirian? Namun masih sanggup menghasilkan prestasi. Menghiraukan hinaan yang di tujukan kepadanya.
Hana mengakui bahwa Krisia orang yang sangat tegar.
Krisia kembali ke barisan di samping Hana.
"Selamat ya, lo gak pernah ngecewain gue"
Krisia tersenyum.
"Heem.. Setelah ini ada yang mau gue bicarain. Hanya kita berdua"
Hana mengerutkan dahi--bingung.
"Oke. Dan lo bakal baik-baik aja kan?"
"Gue bakal baik-baik aja setelah ini"
Ucap Krisia yakin.*******
Krisia berdiri berdampingan dengan Hana.
Tak ada orang lain kecuali mereka berdua. Krisia memilih laboratorium untuk membicarakan hal ini.
"Na. Lo janji gak bakal nyebarin hal ini ke siapapun. Oke?"
Hana semakin bingung.
"Lo kenapa sih Sia? Buat bingung deh. Tapi oke, gue janji. Lo kayak gak tau gue aja. "
"Oke. Gue pegang ucapan lo."
Krisia melihat situasi sekitar.
"Gini. Gue gak akan pakai nama gue lagi. Jangan pernah panggil gue Krisia Pimenova. Gadis lemah itu udah tiada. Sampai kapan pun lo jangan panggil gue Krisia"
"Maksud lo apa sih? Buat apa?"
"Gue udah muak. Dan gue bakal bongkar kekejian atas fitnahan yang di tuduhkan ke bokap gue."
"Gue tau lo pasti lakuin itu. Tapi lo buat apa ganti nama segala? Dan lo pakai nama siapa?"
"Aurelia Theresia. Panggil gue itu. Gue ganti nama karena emang muak aja. Tapi tenang, gue gak akan buat masalah. Gue janji"
**
Pembicaraan singkat itu masih teriang-iang di kepala Hana.
Dia bingung. "kenapa sampai ngrubah nama segala ya? Dan nama siapa tadi itu? Aurel? Ah bodo amat. Yang penting gue harus lindungi dia juga"Krisia memutuskan merubah segala hal. Menghapus jejak Krisia Pimenova.
******
-ContinuedUp up up!!! Don't forget to vomment!! 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Magistrate
Chick-LitSeorang wanita yang terpaksa menjadi seorang Jaksa akibat masa lalu kelamnya yang di berikan oleh Pria Asing. "Kau akan merasakannya Veron Chaedar" -Krisia Pimenova(20)- . . . Berawal dari ketidakpercayaan dan kesalahpahaman rasa cinta, seorang pr...