Kami meneguk minuman kami masing-masing. Ternyata enak juga jus mangga buatan ibu kantin. Ini pertama kalinya aku meminum jus di kantin. Biasanya aku hanya membeli minuman botol saja. Itu pun nitip sama Dinda kalau jam istirahat.
Aku memang sangat jarang sekali ke kantin. Gak tahu juga kenapa. Mungkin aku tidak terlalu suka berada di keramaian. Mungkin.
"Lo gak apa-apa 'kan pulang agak lamaan?" Dinda memandang ke arahku.
"Gak apa-apa. Gue juga udah ngabarin mama tadi," jawabku.
"Oh bagus deh. Lo 'kan biasanya pulang sekolah langsung pulang ke rumah, selain jadwalnya les. Jadi gue takut aja lo malah dimarahin nyokap,"
"Sekali-sekali gak apa-apa kali. Nyokap gue juga fine fine aja sebenernya kalo gue telat pulang." Balasku sambil memasukan sedotan ke dalam mulut.
"Lo gak laper, Bel? Pesen makanan yuk. Apa gitu,"
"Lo mau traktirin gue lagi? Wah, lo baik banget Din," aku memeluk Dinda dari samping. Memang sedikit lebay sih.
"Ya gak lah, gila aja kalo gue traktirin lo lagi. Bisa abis uang mingguan gue,"
"Becanda kali. Lo mau pesan apa emang?" Aku mengeluarkan dompet dari dalam tas dan mengeluarkan selembar uang berwarna biru, "Nih lo aja yang pesan, gue mager bangkit. Gue siomay ya," sambungku.
"Wih. Lo traktirin gue?"
"Iya. Udah sana pesan,"
"Oke tuan putri," bangkit menuju ibu kantin.
Mumpung aku udah pamit ke mama kalau bakalan pulang agak telat. Gak apa-apalah kalau aku sedikit berlama-lama di kantin. Toh cuma di kantin, bukan kelayapan gak jelas.
Dinda datang membawa pesanan kami, dua mangkuk siomay.
"Lo tumben-tumbenan mau makan di kantin?" Tanya Dinda setelah kembali duduk di sebelahku.
"Emangnya gue gak boleh makan di kantin?"
"Bukan gitu. Tumben aja. Kan lo paling males kalo ke kantin,"
"Berhubung ini udah jam pulang sekolah. Kantin juga sepi, makanya gue mau,"
"Iya deh iya,"
Kami pun mulai melahap siomay kami masing-masing.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Ternyata Bukan Aku
Short StoryKalian bisa memanggilku Bella. Aku hanya gadis cupu, yang menghabiskan hari-harinya dengan buku-buku. Namun, semuanya berubah setelah aku mengenalnya. ©2017