Tukang Ganggu Wong

73 1 0
                                    

(Tukang Pengganggu orang)

»»»»»»

Tanpa rasa dosa Shafa berjalan seolah ia tak melakukan kesalahan apapun.

Shafa menghampiri Fanny yang sedari tadi melambaikan tangan kearahnya,memberi isyarat agar Shafa duduk disampingnya.

Fanny menggelengkan kepala takjub sambil memegang dahi Shafa yang telah duduk tepat disampingnya. Tanpa basa-basi Fanny menarik buku penghubung yang digengam Shafa.

Senyum sumringah tercetak dibibirnya mendapati tulisan 15 poin disana.

Selama 9 tahun menjalin persahabatan dengan Shafa,baru kali ini ia melihat sahabatnya itu tidak taat aturan.

Shafa yang melihat Fanny tertawa bahagia setelah mengembalikan buku penghubungnya itu lantas bertanya.

"Lapo guyu-guyu?"
(Ngapain ketawa-tawa)

"Enggak opo."
(Enggak apa)

Jawab Fanny tak berhenti tertawa.
" Awakmu ngenyek aku?"
(Kamu ngejek aku)

Fanny malah menepuk bahu Shafa sambil berkata.

"Hahaha...enggak opo Shaf,sek limolas sek akehan aku kok swidak."
(Hahaha...enggak apa shaf,masih lima belas masih banyak an aku kok enam puluh)

Shafa menatap Fanny malas.

Cuma Fanny sahabat yang paling baik bagi Shafa. Sangking baiknya sahabatnya sendiri dijatuhin dan sangking baiknya lagi Fanny selalu setia mendukung apapun yang dilakukan Shafa walaupun itu salah.

"Mari ngimpi opo awakmu teko yam mene?"
(Habis ngimpi apa kamu dateng jam segini)

"Njalok ngombe'e ngelak iki!"
(Minta minumnya haus ini)

Tanpa perlu mendapatkan izin pemiliknya,Shafa telah menenggak air putih yang ada di dalam botol besar berwarna ungu tua hingga separuh.

Shafa sudah hafal semua benda yang dimiliki Fanny. Bahkan Fanny pun sama hafalnya benda apa saja yang milik Shafa.

Sampai Shafa mengembalikan botol Fanny ketempat semula terus saja Fanny menatapnya meminta penjelasan.

"Kesurupan setan endi seh awakmu,Shaf? Aku dadi wedi cidek-cidek awakmu sak iki."

(Kesurupan setan mana sih kamu, Shaf? Aku jadi takut deket-deket denganmu sekarang)

"Walah telat peng pisan ae kaget."

(Walah telat sekali aja kaget)

"Yak opo gak kaget?! Aku nyusul awakmu telat limo menit ae wes ngomel-ngomel. Sak iki dadakno awakmu telat teko sekolah. Atek wes ape bel istirahat sisan teko e. Kebacut."

(Gimana gak kaget?! Aku menjemput kamu terlambat lima menit aja ngomel-ngomel. Sekarang ternyata kamu telat datang sekolah. Pake mau bel istirahat lagi datangnya. Bener-bener kelewatan)

Shafa menghembuskan nafas berat setelah Fanny mencurahkan hatinya.

"Lah yak opo gak krungu alarm'e."

Shafa Iku ' Yo' AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang