SIXTEEN

1.2K 158 2
                                    

Rainbow cake dan ice coffe blend , lagi lagi menu itu yang dipilih oleh mark dan yeri saat singgah di cafe bergaya klasik mediteranian itu.

"Kok kita gak bosen ya pesen rainbow cake sama ice coffe blend disini?" Mark bertanya pada yeri yang tengah asik menyeruput minumannya

"Ya siapa suruh nagihin hehe" jawab gadis itu enteng

"Yer kok kamu kayaknya tambah gendut ya gak kaya minggu minggu lalu" mark cengengesan iseng

"Awas aja aku ngambek sama kamu" yeri jadi judes misuh misuh gak mau liat mark fokus sama hpnya

"Udah lanjutin makannya aku bercanda doang lagipula mau gendut kaya apa aku tetep suka kok sama kamu sayang" mark sedikit maju untuk membelai trambut panjang yeri yang suksesnya membuat gadis itu langsung tersenyum cerah

"Aku rada bingung deh mark kenapa kak jiho suka banget sama natal padahal ini gak natal tapi dia naruh pohon natal disana" ucap yeri seraya menunjuk pohon natal yang tak jauh dari tempatnya

"Kan dia emang suka sama natal katanya natal yang ngebuat dia ketemu sama jodohnya lonceng pintu depannya juga pake lonceng natal kan?" Mark malah bertanya

"Iyaya aku baru nyadar padahal udah kesini dari dulu" yeri mendesah alus mengingat lurus pada potongan memory nya dulu saat tak sengaja mampir ke cafe kecil ini

"Disini mulai semuanya kan ya?" Tanya mark lagi

"Ehm" yeri menganguk halus sambil menyeruput kopinya

"Sini foto dulu" mark langsung mengarahkan ponselnya pada yeri

"Senyum ih kamumah" protes mark saat yeri begaya sok tak peduli

"Senyum yang iklas yeri" tutur mark dengan muka gemas yang justru membuat yeri tertawa renyah menambah kecantikan gadis itu

"Yaudah sini sini aku senyum"

" satu dua tiga "

"Cekcrek"

"Mana liat bagus kan? Gak bagus aku jitak kamu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mana liat bagus kan? Gak bagus aku jitak kamu"

"Kayak berani aja kamu"

Yeri dan mark tertawa berdua seakan melupakan semua pahit yang terjadi.

Keduanya amat bahagia hari itu, mark lega karena yeri nampaknya sudah tak lagi ingin membahas masa masa sulit mereka kemarin itu

Mark harus mengakui bahwa yeri-lah tempat ia pulang, yeri sudah jadi rumah untuknya

Bukan lagi mengenai mereka yang telah bersama dalam kurun waktu yang lama tapi tentang keputusan mereka untuk saling terima satu sama lain yang membuat mark sadar bahwa hanya yeri lah yang mampu dengan tangan terbuka menerimanya tanpa harus menuntut banyak terhadapnya.

Dan lagi-lagi mark merasa bersyukur karena ia memiliki yeri. Pemuda yang tingginya tak melebihi 177cm itu terus mengulum senyum pada gadis mungil didepannya yang kini sedang berceloteh tentang banyak hal

Mulai dari kesialannya saat memasak mie instan kemarin lusa, cerita tentang ayah dan ibunya yang kemarin nanya mau punya adik lagi gak, yang terakhir gadis itu sedang berkonsul pada mark bertanya apa jika dia mewarnai rambutnya pirang akan tidak apaapa?

Mark memahami semua apa yang gadis itu katakan, dan mark makin tau kalau dia sangat mencintai gadis dihadapannya ini.

.
.
.

Hohoiiiii

Kalo ngebaca dan masukin cerita ini ke daftar bacaan kalian ya apasusahnyasi nge vote? Hehehe.

Gaknyindir sumpah. Cuma nanya hehe

See you on my next update😘

Teenage Fever [Mark ; Yeri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang