TWENTY EIGHT

941 106 44
                                    

Mark terpukau saat pertama kali melihat yeri 《mantan kekasihnya》 itu hanya menggunakan tanktop bertali tipis yang pas dengan tubuhnya, wajah imutnya dibingkai oleh kata mata bulat juga rambutnya yang kini telah berwarna pirang diikat kebelakang me...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark terpukau saat pertama kali melihat yeri 《mantan kekasihnya》 itu hanya menggunakan tanktop bertali tipis yang pas dengan tubuhnya, wajah imutnya dibingkai oleh kata mata bulat juga rambutnya yang kini telah berwarna pirang diikat kebelakang menurut mark ini adalah perpaduan yang pas dan sangat cocok untuk yerinya-- sampai mark lupa bahwa ia tak bisa bilang yeri miliknya lagi sekarang

Mark segera menguasai diri berjalan tegap memasuki rumah yeri dengan langkah mantap

"Oh mark baru dateng?" Ibunda yeri menyambut mark dengan hangat saat melihat pemuda itu memasuki area teras rumahnya

"Iya bu"

"Yeri didalem tuh keliatan kan dari sini? samperin sana"

"Permisi bu"

Mark berjalan masuk ke dalam menghampiri yeri diruang tamu yang kini sibuk dengan notes kecil berwarna pink glitter, notes yang mark belikan dulu saat mereka pergi ketoko buku tiga tahun lalu dan yeri masih menyimpannya dan perasaan lega itu menghampirinya, lega bahwa yeri tak sepenuhnya membencinya terbukti dari gadis itu masih setia memakai barang pemberian dari mark

"Yer?" Mark menyapa yeri dengan sopan dan yeri menatap mark dengan malas ia membuat ekspresi wajah seakan jengah dengan kehadiran pemuda itu.

"Aku bakal nganter kamu kebandara"

"Gak perlu mark"

"Terakhir kalinya yer aku mohon minggu besok aku juga bakal pindah ke kanada"

Mimik wajah yeri berubah seketika ia kaget dengan jawaban mark, ia baru tau kalo mark akan pindah ke kanada.

"Terserah"

Kata 'terserah yang diberikan yeri seakan menandakan bahwa gadis itu sebenarnya juga menginginkan kehadiran mark.

Suasana cangung meliputi keduanya yeri jadi bingung harus gimana padahal tadi sebelum mark dateng dia udah mikir banyak banget yang mau dilakuin

Mark memandang yeri kikuk rasanya cangung sekali bahkan pemuda itu kini hanya duduk disofa mengamati yeri yang sibuk baca catatan kecilnya

"Eumh yer anu eh..?"

"Apa?"

"Pake baju sana"

"Kamu fikir ini apa?!"

"Bukan gitu maksud aku pakai baju yang bener gituloh"

"Urusin aja dulu perempuan kamu baru ngurusin baju aku!"

Mark melotot baru kali ini yeri berani melawan apa yang mark perintahkan biasanya gadis itu selalu mengikuti apa yang mark mau dan apa yang pemuda itu suruh padanya

"Loh kok malah berantem ayok kakak udah siap belum? Kita berangkat ya" ucap ayah yeri yang seperti habis dari ruang makan

"Iya yah"

Teenage Fever [Mark ; Yeri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang