TWENTY THREE

841 100 1
                                    

Yeri sibuk celingak celinguk pasalnya dia dikumpulkan dengan teman seangkatannya untuk program beasiswa luar negri yang ada dikelas ini gak hanya yang mau ke jepang kaya dia tapi keberbagai negara lainnya mulai dari china - inggris - amerika serikat - jerman - belanda dan sebagainya

Pengumumannya diberikan melalui email tapi karena sever sekolah error jadi para siswa dikumpulkan di dalam kelas beras ini cuma buat dikasih surat tanda lulus ujian

Dan yeri panik bukan main dia takut gak lulus, tapi kalo gak lulus juga dia masih punya kesempatan buat test univ di sekitar seoul

Dan puji Tuhan yeri lulus, bahkan ia hampir saja menjerit sangking senangnya perjuangannya selama ini terbayar, begadangnya saat menyiapkan program itu terbayar sudah

Setelah diberi arahan semua murid keluar dari kelas yeri meliat sekelilingnya dan ia menemukan sarang tak jauh darinya sedang berbicara dengan mingyu dan teman lainnya

"SARAAAANNNGGGH"

"ih yeri berisik!"

"Kamu gimana lolos gak?"

"Enggak heheh"

Yeri menyerit bingung bagaimana tidak baru kali ini dia liat orang gagal malah senyum lebar banget

"Lah kok malah senengsi?"

"Aku jawabnya ngasal abisnya tuh dia ngancem" arah jarinya menunjuk pada pemuda disebrangnya

"Lah jadi salah gue?" Mingyu tak rela disalahkan melolot sudah membusungkan dada layaknya siap berperang

"Ya emang lo yang gak bolehin gue lolos seleksi jepang kan"

"Yaiyasi lagian kan kata abang lo kalian bakal pindah ke amerika ngapain amatsi ikut gue kejepang sayang banget ya sama gue"

"KIM MINGYU!!"

"eh udah stop stop malu diliat orang" yeri yang sedari tadi hanya memandang dua temannya itu akhirnya bersuara agar temannya tidak membuat kegaduhan dikoridor sekolah

"Yer yer sini! bilangin nih sama temen lo kalo emang suka sama gue bilang jangan sok jual mahal doang bisanya!" Mingyu memerintah yeri seenaknya

Yeri yang bibirnya baru saja ingin membuka kalah cepat dengan sarang yang langsung berbicara

"Yeri bilangin sama cowok yang ada disebelah kamu kalo dia kepedean!" Sarang menyerang balik mingyu tanpa melirik ke arah pemuda itu

"Yeri bilang sama temen lo kalo sayang gak usah gengsi tiga tahun nahan rasa sayang apa enaknyasi?"

"Yeri bilangin sama cowok yang ada disebelah kamu kalo harusnya dia yang gerak bukan aku"

Yeri menatap keduanya bergantian sedari tadi, kenapa harus ia terjebak dalam hubungan dua manusia ini yang aneh

"Yer...." belum ssmpat mingyu menyelesaikan ucapannya yeri tiba tiba berteriak "HEH BERENTI AKU PUSING DENGERNYA!"

"Maaf abis mingyu cari ribut" sarang menunduk merasa bersalah

"Lah gue lagi!" Mingyu gak ada abis abisanya nantangin sarang buat perang

"Jadi aku kejepang sama siapa ini?" Yeri mengalihkan arah pembicaraan

"Mingyu dia doang sama kamu yang lolos"

"Orang cuma dua yang bakal lolos dasar bodoh!" Mingyu justru mengolok olok sarang lagi

"Enak aja!"

"Udah udah udah!" Sela yeri buru buru sebelum keduanya ribut lagi

"Terus kamu gimana yer?"

"Aku bakal tetep ikut ke jepang ini"

"Mark?"

"Ehm mark ?" Yeri mengerutkan keningnya lupa akan mark, kekasihnya itu memang tau kalau yeri ikut program beasiswa ini tapi mark belum tau kalo yeri lolos dan artinya ia akan pindah ke jepang dalam waktu dekat

"Loh jangan bilang kamu belum kasih tau mark?"

"Belum "

"Astaga kim yerim kok jahat bangetsi"

"Mark akhir akhir ini sibuk susah diajak ketemu"

"Chat emang gak bisa?"

"Gak enak ngomong di chat"

"Samperin lah"

"Susah seo sarang!"

"Ohiya kan tadi kamu bilang dia sibuk ya" sarang menaikan alis dalam otaknya berfikir bukannya mark itu bakal ke kanada ya terus kata kakaknya mark itu udah tinggal pindah aja gak pake urusin test universitas karena disana pakai nilai gak pake test ujian masuknya

Jadi sebenarnya yang tak ada waktu untuk pasangannya itu mark atau yeri?

Sarang masih berfikir tapi akhirnya 'untuk apa memikirkan kisah orang lain dikala kisahnya jauh lebih tragis' menatap pemuda disebrangnya yang tak nampak peduli sama sekali padanya

"Eh aku duluan ya ada rapat kelas nih, sarang mingyu aku pergi ya"

Setelah yeri berpamitan dan berlekas pergi ke kelasnya

"Sarang mingyu berasa dibilang saranghae"

Sarang memutar bola mata malas ke arah pemuda disampingnya. Dari sekian banyak lelaki disekolah ini kenapa harus lelaki itu yang menarik hatinya

Ah tapi bukannya ini hati tak tau pada siapa akan jatuh dan berlabuh

Teenage Fever [Mark ; Yeri]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang