1 ; sᴘᴀᴄᴇ

57.8K 3.6K 459
                                    

"Chanyeol, sarapan dulu"

Baekhyun meletakkan teh hangat diatas meja, ditemani dengan beberapa masakkan yang memang sudah ia masak sebelumnya. Chanyeol tampak sibuk memakai sepatunya, ia mendongak sebelum tersenyum dan berjalan mendekati Baekhyun.

"Aku akan sarapan dikantor. Maaf merepotkanmu karena sudah memasak semua ini untukku" ucap Chanyeol, tangannya membenarkan poni milik Baekhyun yang terlihat berantakan.

Debaran itu tidak ada lagi,

Baekhyun memaksakan senyumannya. Tentu saja ia kecewa, sudah susah payah ia membuat ini semua untuk Chanyeol, tapi nyatanya Chanyeol memilih untuk makan dikantor. Tidak, bukannya Baekhyun merasa apa yang ia lakukan ini sia-sia, ia hanya merasa- Chanyeol semakin jauh. Sudah beberapa hari ini Chanyeol jarang menemaninya sarapan pagi, untuk kesekian kalinya, ia memilih makan diluar.

"Tidak apa" jawab Baekhyun, ia membenarkan dasi milik Chanyeol, membuat pemuda tampan itu menunduk, menatap wajah Baekhyun yang sangat cantik jika dilihat dari jarak sedekat ini.

Cantik.

Hanya sebuah kata tanpa arti.

"Aku berangkat sekarang. Pekerjaanku benar-benar menumpuk"

"Hm, apa kau pulang larut lagi?"

"Mungkin? Entahlah. Aku akan mengabarimu nanti"

Baekhyun mengangguk kecil. Walau ia sudah tahu pasti jika Chanyeol akan lembur lagi malam ini, pulang tengah malam ketika ia sudah tertidur lelap diranjang mereka yang dingin.

"Baiklah. Hati-hati"

"Hm"

Chanyeol memajukkan wajahnya, mengecup singkat kening Baekhyun.

Rasanya tak sama lagi, hambar.

"Aku pergi"

Pintu rumahnya tertutup rapat. Bersamaan dengan tubuh tinggi Chanyeol yang sudah menghilang dibalik pintu. Baekhyun menghela nafas, menyentuh keningnya yang baru saja dikecup oleh Chanyeol.

Setitik senyuman terlihat diwajahnya, biasanya Chanyeol akan memberikan banyak kecupan diwajahnya. Dengan candaan garing yang tentu saja membuat Baekhyun tertawa walau itu sama sekali tidak lucu. Mengingatnya, Baekhyun menghela nafas panjang. Ia bahkan tidak ingat, kapan terakhir kali Chanyeol melakukan hal itu padanya.

>>>

"Hyung!"

Mingyu melambai ceria kearah Chanyeol yang berjalan memasuki caffe. Sudah ia duga sebelumnya jika Chanyeol pasti akan sarapan disini. Dengan semangat, Mingyu menunjuk kursi kosong didepannya, menyuruh Chanyeol agar duduk disana.

"Kau selalu kelebihan energi ya" Chanyeol mendudukkan tubuhnya. Memandang Mingyu dengan gelengan kecil. Migyu tertawa singkat.

"Itu karena aku sudah kenyang. Kau mau sarapan, Hyung? Aku selalu melihatmu makan disini setiap pagi, karena itu aku sengaja menunggumu disini"

"Kau melihatku? Tapi aku tidak melihatmu"

"Matamu saja yang kekecilan. Sudah cepat pesan makanan, aku heran kau selalu sarapan diluar padahal kau sudah memiliki Istri. Apa dia tidak pernah memasak untukmu?"

Gerakkan tangan Chanyeol yang sedang membaca buku menu terhenti. Matanya menatap lurus kearah buku menu, tanpa melirik Mingyu yang berada didepannya sedikitpun.

"Apa itu urusanmu?"

Aura Chanyeol berubah. Dan Mingyu menyadari hal itu, suasana menjadi canggung seketika. Well, apakah ia salah bertanya? Atau Chanyeol marah padanya? Tapi- dia hanya bertanya. Ia hanya merasa penasaran kenapa Chanyeol selalu sarapan dluar.

𝗠𝘆 𝗛𝘂𝘀𝗯𝗮𝗻𝗱 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang