Chanyeol mematikan sambungan teleponnya, ia menghela nafas pelan. Ini adalah sehari setelah Baekhyun memutuskan untuk pergi ke Bucheon. Tidak ada kata pamit, saat itu Baekhyun hanya langsung pergi begitu saja dengan membawa koper yang sebelumnya sempat ia bereskan.
Jujur saja, Chanyeol merasa sedikit khawatir, karena ia tahu Baekhyun sudah tidak memiliki keluarga lagi di Bucheon. Bahkan bisa dibilang, hanya Chanyeol yang ia miliki di dunia ini. Maka dari itu ia mencoba menghubungi Baekhyun, tapi sayangnya telepon itu selalu berakhir dengan jawaban kaku dari operator seluler.
Ia menghela nafas, menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi. Saat itu, seseorang mengusap lembut bahunya, membuat si tampan menoleh dan tersenyum saat mendapati sang Ibu dibelakangnya, ya begitulah, karena Baekhyun pergi, Chanyeol memutuskan untuk menginap sementara di rumah sang Ibu. Dan tentu saja wanita paruh baya itu menyambutnya dengan senang hati, ia bahkan tidak repot-repot untuk menanyakan bagaimana kabar Baekhyun.
Wanita itu benar-benar tidak perduli.
"Apa kau kau pikirkan, hm?" Wanita itu berjalan memutari sofa dan duduk di samping Chanyeol, membuat pria itu menggeleng pelan sebagai jawaban.
Mama Park menghela nafas, ia memasang wajah kesalnya sambil memalingkan wajahnya ke samping.
"Lupakan saja Baekhyun, atau kalau perlu ceraikan saja dia. Kau tahu Ibu tidak akan pernah merestui hubungan kalian"
Chanyeol menoleh, menatap Ibunya yang tampak enggan untuk menatapnya. Ia menghembuskan nafas pelan, meraih jemari sang Ibu dan menggenggamnya dengan erat.
"Bu, sampai detik ini, aku masih tidak mengerti kenapa Ibu tidak mau merestui hubungan kami?" Tanya Chanyeol lirih, sang Ibu menoleh, menatap Chanyeol dengan tatapan berkaca-kaca.
"Kau bertanya kenapa? Karena Ibu tidak rela kau menikahi pria! Kau putra Ibu satu-satunya, keluarga kita membutuhkan keturunan, jika kau terus bersama Baekhyun kau tidak akan pernah mendapatkan itu!"
"Tapi Bu.."
"Sayang, lihat Ibu" Wanita itu menangkup pipi Chanyeol dengan kedua tangan halusnya, hingga pemuda tampan itu menatap Ibunya lekat-lekat "Ibu tahu kau hanya bingung. Kau hanya tersesat, dan kau tidak benar-benar mencintai Baekhyun. Ini semua karena Baekhee meninggalkanmu, kau mencintainya, kan? Sekarang dia kembali, Ibu sangat merestui hubunganmu dan Baekhee jika kalian memang mau menikah" jelasnya sambil tersenyum lebar.
Chanyeol membeku.
Benarkah ia hanya bingung?
Benarkah jika ia tidak sungguh-sungguh mencintai Baekhyun?
Bahkan Chanyeol sendiri tidak paham dengan isi hatinya. Dulu perasaannya untuk Baekhyun begitu menggebu, begitu kuat sampai rasanya ia tidak rela sedetik saja Baekhyun menghilang dari pandangan matanya. Tapi sekarang, semua perasaan itu hilang, menguap entah kemana.
Bahkan sebelum kehadiran Baekhee, hatinya memang sudah berpaling dari Baekhyun.
"Jangan pikirkan Baekhyun, dia sudah dewasa, dia bisa menjaga dirinya sendiri. Jangan membebani dirimu dengan tanggung jawab yang memang bukan untukmu. Orang tua Baekhyun meninggal bukan karena salahmu, kau bahkan dengan baik hatinya merawat Ibunya di rumah sakit di Seoul. Seharusnya dia tahu diri dan berterima kasih. Jadi lupakan dia, hm? Ceraikan Baekhyun"
Chanyeol terdiam dengan pikirannya sendiri.
Mungkin Ibunya benar, ia hanya bingung, ia hanya merasa terbebani. Lagi pula perasaannya untuk Baekhyun seperti sudah mati. Jadi untuk apa ia terus bertahan dalam pernikahan ini jika ia tidak merasa bahagia?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝘆 𝗛𝘂𝘀𝗯𝗮𝗻𝗱
Fanfic[CHANBAEK] - COMPLETE ✔ Sikap Chanyeol mulai berubah saat memasuki pernikahan mereka yang ketiga tahun.