"Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah perjuangan. Melainkan sebuah perjalanan awal menuju masa depan yang lebih indah."
***
"Pokoknya kalau udah disana lo harus sering kabarin gue ya fa" ucap Alkhaina sambil memeluk Assyfa
"Yaelahh lo udah ngomong berapa kali sih hah? Iya gue bakal ngabarin elu sesering mungkin" ucap Assyfa sembari mengarahkan pandangannya menuju Arfa. "Dan gue harap lo ga akan lupain gue." ucapnya kembali
"Lo ngomong apa sih, gue gga bakal lupain lo. Lo kan sahabat terbaik gue" Alkhaina melepas pelukanya sambil mengerucutkan bibirnya.
"Fa kenapa harus pergi ninggalin kita sih? Kan sejak kecil kita udah pernah bikin janji buat masuk ke SMA bareng. Gue mohon jangan pergi" kata Afre tulus sambil menggenggam tangan Assyfa
"Suatu saat kalian bakalan tau alasan gue pergi. Sekarang kepergian gue biar jadi rahasia gue sama takdir." ucap Assyfa dalam hati.
Disisi lain Arfa hanya melihat itu dengan dingin, sebenarnya dalam lubuk hatinya dia ingin mencegah Assyfa. Tapi dia juga ingat akan janjinya untuk tidak membiarkan persahabatanya hancur hanya karna sebuah cinta. Ya Arfa memang mencintai Asyfa tapi dia terlalu takut akan persahabatanya yang hancur.
"Afre! Gue pergi juga karna keinginan orang tua gue, lo kan tau kalau gue itu paling gak bisa ngelawan perintah orang tua gue. Gue janji gue hanya satu atau dua tahun disana, sebelum ujian akhir kelas 3 gue akan kembali dan meneruskannya sama kalian" ucap Asyfa lembut dengan suara khasnya
"Meski alasan gue yang sebenarnya bukan itu. Maafin gue harus boongin kalian. Terutama lo Fa." ucap Asyfa kembali dalam hati
Lalu tiba - tiba terdengar suara mikrofon "Perhatian! Bagi penumpang yang akan menumpangi maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Indonesia - Paris diharap untuk segera memasuki ruang tunggu karena sebentar lagi pesawat akan segera take off"
Terlihat ada ketidak relaan di mata Arfa mendengar itu, seketika Arfa menatap Asyfa.
"Fa jaga diri lo baik-baik, jangan telat makan, jangan lupa sholat 5 waktunya. Dan jangan sampai kecapean karna gue tau lo itu gampang drop." ucap Arfa melangkah menuju Assyfa "Tak care fa" ucap Arfa seraya memeluk Assyfa.
Mendapat pelukan dari Arfa seketika hati Assyfa menghangat, Assyfa merasa nyaman dalam dekapan ini. Ya karena memang Assyfa juga memiliki rasa yang sama dengan Arfa, ia juga terlalu takut untuk mengungkapkanya.
"Pasti, lo juga Fa. Jangan lupa buat jaga kesehatan lo dan jangan lupa minum obat lo oke" ucap Assyfa sangat lirih sambil menahan air matanya. Tidak lama kemudian Assyfa melepas pelukan Arfa, terlihat Assyfa mengusap airmatanya setelahnya ia terseyum manis menatap ketiga sahabatnya.
"Gue pergi ya! Jaga diri kalian, gue sayang kalian" ucap Assyfa memeluk semua sahabatnya, lalu dengan berat hati ia melangkah memasuki ruang tunggu. Tapi sebelum dia benar - benar memasuki ruang tunggu itu ia menoleh kebelakang dan melihat ke arah Arfa sambil berusaha untuk menahan air matanya agar tidak menetes kembali.
"Semoga saat gue pulang nanti takdir berpihak ke kita fa. Gue sangat berharap bisa disisi lo selamanya." batin Assyfa sebelum dia menghilang di balik kerumunan orang banyak.
Arfa yang melihat punggung Assyfa sudah mulai tak terlihat pun mulai merasakan ada yang hilang dalam dirinya.
"Gue cinta sama lo tapi gue gak bisa lihat suatu saat nanti persahabatan kita hancur. Karena keegoisan gue, lebih baik ini biar jadi rahasia kita berdua aja dan Tuhan yang tau. Maafin gue" batin Arfa.
"Udah ayo balik, gue yakin syfa pasti bisa jaga diri." ucap Afre menepuk pundak Arfa pelan sambil tersenyum.
"Gue harap begitu" jawab Arfa menanggapi ucapan Afre
Setelah itu mereka berdua melangkah lebih dulu menuju parkiran dan meninggalkan Alkhaina. Namun tanpa mereka sadari Alkhaina meneteskan air matanya mendengar perkataan Arfa. Alkhaina tau bahwa Arfa sangat mencintai Assyfa, bahkan ia juga tau jika Assyfa pun mencintai Arfa. Entah apa alasan mereka berdua yang berpura - pura tidak saling mencintai, tapi ia juga berpura - pura tidak tahu tentang perasaan mereka berdua yang sebenarnya saling mencintai.
"Kenapa lo cintanya ke Syfa? Kenapa lo gak lihat ke gue Fa. Gue cinta sama lo." ucap Alkhaina lirih sambil mengikuti langkah kedua sahabatnya.
***
Kini ketiga orang sahabat itu telah diperjalanan pulang setelah mengantar Assyfa kebandara. Suasana di dalam mobil pun hening semenjak beberapa menit lalu mereka di perjalanan. Tidak ada yang berniat membuka percakapan untuk menghilangkan keheningan itu. Sampai akhirnya Afre yang jenuh pun memulai untuk membuka percakapan, agar suasana di dalam mobil tidak hening.
"Udahan napa mellownya. Lo berdua itu harus yakin kalau Syfa pasti bisa jaga diri baik - baik di sana." ucap Afre menatap Arfa dan Alkhaina bergantian.
"Kepindahan Syfa secara mendadak itu adalah hal yang berat buat gue. Karena selama ini cuma dia satu - satunya orang yang gue punya selain kalian berdua." ucap Alkhaina yang akhirnya membuka suaranya
"Gue ngerti. Tapi lo jangan ngerasa sendirian karna masih ada gue sama Arfa yang bakal selalu ada buat lo. Lagian bukannya elo disuruh tinggal di rumah Syfa sama kedua orang tuanya?" ucap dan tanya Afre terhadap Alkhaina
"Iya, gue tinggal sama orang tua Syfa kok. Gue beruntung punya sahabat kayak kalian yang perhatian sama gue." ucap Alkhaina tersenyum
Afre tersenyum menanggapi, sedang Arfa sedari tadi masih tetap diam sambil fokus menatap jalanan. Bukan ia tidak ingin ikut mengobrol bersama kedua sahabatnya tapi ia hanya ingin fokus menatap jalanan karna kali ini giliran ia yang menyetir mobilnya.
Saat Arfa berhenti karna lampu lalu lintas yang menunjukkan warna merah, ia tak segaja melihat kearah langit melalui depan kaca mobilnya. Dari situlah ia bisa melihat pesawat yang dinaiki Assyfa telah lepas landas menuju keluar negri. Ia menutup matanya sebentar, sebelum akhirnya membuka matanya kembali dan menghela nafas.
"Semoga takdir mempertemukan kita kembali. Dan gue berharap saat lo kembali, dihati lo masih ada nama gue. Baik - baik disana ya Fa, gue janji akan selalu jaga hati gue buat lo. Love you." batin Arfa menatap sayu pesawat yang ia lihat tadi perlahan mulai mengilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Persahabatan
Teen Fiction"Maafin gue harus berpura -pura acuh tentang perasaan lo ke gue, bukan gue ga cinta sama lo. Tapi gue gamau suatu saat lo kembali sedih sama kepergian gue untuk yang kedua kalinya." - Asyyfa Valentina Putri "Lo satu - satunya alasan gue untuk bertah...