"Jarak memang memisahkan kita berdua tapi percayalah. Sejauh apapun jarak memisahkan kita, perasaan ini tidak akan merubah kenyataan yang ada."
***
"Upacara bendera akan segera dimulai 15 menit lagi. Dimohon para pelajar untuk segera berkumpul di lapangan upacara."
Mendengar itu semua para pelajar yang baru memasuki gerbang sekolah dan pelajar baru segera menuju lapangan untuk upacara setelah libur panjang dan masa MOS. Begitu juga dengan ketiga sahabat ini, terlihat mereka nampak sudah rapi dan serasi. Mereka bertiga berjalan berdampingan dengan Alkhaina yang berada diantara Afre dan Arfa. Sebagai pelajar baru di SMA Cendrawasih mereka tidak ingin membuat masalah sedikitpun, maka dari itu mereka terlihat hikmat mengikuti upacara tersebut.
Tiga puluh menit berlalu mereka telah selesai mengikuti upacara, terlihat semua bubar dan menuju ke kelas masing-masing. Begitu juga dengan ketiga sahabat itu mereka menuju ke kelas IPA 1 kelas mereka, entah takdir atau bagimana mereka kembali satu kelas."Kalau ada Syfa pasti gue duduk sama dia" ucap Alkhaina melihat bangku yang di duduki oleh Afre. Mendengar perkataan alkhaina afre dan arfa memandang alkhaina.
"Biasanya kalau pagi gini dia paling heboh" imbuh afre tersenyum
"Heh, udah lah. Syfa pergi kan buat masa depan dia, kenapa pada sedih sih. Lagian Syfa cuma satu atau dua tahun disana, dia kan janji akan balik saat kita udah kelas 3." tegur Arfa pada kedua sahabatnya itu
"Fa udah seminggu lo pergi, selama itu juga lo belum sekalipun ngabarin kita. Lo apa kabar? Lo baik - baik aja kan? Gue kangen sama suara lo" batin Arfa melamun. Afre yang menyadari bahwa Arfa melamun langsung menepuk bahunya
"Woi fa, lo ngelamunin apa? Syfa? Aelah lo ye ngelarang kita sedih tapi lo sendiri juga sedih." Ucap Afre
"Hah? Kagak gue kagak mikirin dia, gue tuh ikhlas dan gue cuma berdoa semoga harapannya di sana terkabul" jawab Arfa menyengir.
Mendengar jawaban Arfa, Alkhaina langsung menatap Arfa.
"Lo suka sama Syfa?" tanya Alkhaina ke Arfa. Afre dan Alkhaina menatap arfa penuh selidik.
"Kalian gila? Dia sahabat gue, sahabat kalian juga kan. Lagian gue tuh gak mikir gitu dulu, gue tuh mikir gimana caranya persahabatan kita tetap utuh. Gue udah bersumpah akan menjaga persahabatan kita dan gak akan jatuh cinta sama alkhaina ataupun Syfa" tutur Arfa.
"Pada kenyatannya lo udah melanggar sumpah lo sendiri Fa. Lo udah jatuh cinta sama sahabat lo sendiri. Sayangnya orang itu bukan gue tapi Syfa." batin Alkhaina
Mata Alkha memanas mendengar perkataan Arfa, jujur hatinya terluka mendengar perkataan Arfa barusan. Tapi ia mencoba tetap baik - baik saja.
"Fa, kalau gue yang suka sama Syfa gimana?" Afre bertanya pada Arfa sambil menaik turunkan alisnya.
"Yaudah sih asal kalian berdua bahagia dan gak menghancurkan persahabatan kita. Lanjutkan tapi kalau persahabatn kita terancam hancur, gue gorok lo bedua." jawab Arfa garang
"Sadis amat pak" ujar Alkhaina berusaha tegar dan kembali menahan sesaknya akibat perkataan yang dilontarkan Arfa.
"Ya iya lah, bagi gue persahabatan itu nomer dua setelah keluarga. Karena bagi gue sahabat juga yang selalu ada disaat kita sedih maupun senang" ujar Arfa tersenyum
"Fa lihat gue! Gue disini mencintai lo, apa lo gak lihat gue disini selalu ada buat lo. Apa cuma Syfa yang lo lihat?" batin Alkhaina kembali berucap
"Kalau gini jadi inget pertama masuk SMP ya. Waktu kita MOS, terus lama - lama kenal karena satu kelas, habis itu sering dihukum karena ga ngerjain tugas, sampai ketawa bareng dan dari kejadian itu awal dari persahabatan kita." ucap Afre.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Cinta dan Persahabatan
Teen Fiction"Maafin gue harus berpura -pura acuh tentang perasaan lo ke gue, bukan gue ga cinta sama lo. Tapi gue gamau suatu saat lo kembali sedih sama kepergian gue untuk yang kedua kalinya." - Asyyfa Valentina Putri "Lo satu - satunya alasan gue untuk bertah...