Chapter Six - Pengakuan Alkha

251 16 4
                                    

Yang di mulmed itu Alkhaina ya guys.

***

"Cinta itu sebenenarnya gak rumit. Yang bikin rumit adalah manusianya sendiri. Kalau orang yang kamu cinta, gak mencintai kamu. Harusnya kamu buang jauh - jauh rasa itu untuk orang yang kamu cinta."

***

"Fa.. Kapan lo bangun? Apa lo gak kangen gue sama Afre?" ucap Alkha lirih sambil menggenggam tangan Arfa.

Ya Arfa masih betah dalam tidurnya, sudah hampir satu minggu Arfa terbaring tak berdaya di brangkar rumah sakit disertai dengan alat - alat medis.

Cklek

Terdengar suara pintu terbuka, dan terpampanglah Afre yang masuk dengan membawa makanan untuk dirinya dengan Alkha. Memang sudah beberapa hari ini Afre dan Alkha yang menjaga Arfa karena kedua orang tua Arfa dan Assyfa sedang keluar negeri untuk menjenguk Assyfa disana. Semenjak kejadian dimana Ina pingsan, kedua orang tua Arfa sudah mengetahui tentang keadaan Assyfa saat ini. Terkecuali Arfa, Afre dan Alkha.

Flashback On

Agatha begitu khawatir dengan Ina yang tiba - tiba tidak sadarkan diri, dengan gelisah dia menunggu kesadaran sahabatnya itu.

"Sebenarnya apa yang terjadi ta? Kenapa Ina tiba tiba pingsan" tanya Agatha kepada Genta

"Tidak ada, hanya Ina sedang tidak enak badan saja" jawab Genta dengan ekspresi yang dibuat sebiasa mungkin

Mendengar jawaban yang menurut Agatha tidak meyakinkan, Agatha menatap Genta lekat. Merasa dirinya diperhatikan seperti itu, Genta menjadi gugup lalu Genta mengalihkan pandanganya kearah lain.

"Ta, aku tau kamu  nyembunyiin sesuatu. Lebih baik kamu jujur atau aku cari tau sendiri" ucap Agatha mengancam dan membuat Genta tak bisa mengelak lagi.

"Ta jawab aku, jangan diem aja. Sebenernya ada apa?" tanya Agatha kembali.

"Ini tentang Syfa, sebenernya Syfa berada di Paris bukan sepenuhnya karena pendidikan. Tetapi lebih utamanya Syfa ke Paris untuk berobat" ujar Genta akhirnya mengakui

"Berobat?"  tanya Agatha dan Andra secara bersamaan.

"Iya berobat, Assyfa sedang sakit, dia sakit keras" Genta menjeda ucapannya lalu menghela nafas.

"Asyfa menderita Kanker Otak stadium 2b, dan Ina tadi tiba - tiba pingsan. Karena Reynard keponakan ku yang disana memberi tahu bahwa kondisi Assyfa semakin memburuk. Tepat dengan waktu yang bersamaan saat Arfa dinyatakan koma." sambung Genta dengan nada sedih.

"A.. apa?" ucap Agatha sedikit nyaring karena shock

"Kenapa kamu dan Ina menyembunyikan ini dari kami ta, kenapa? Kami selalu berbagi keluh kesah kami, tapi kalian? Kalian berdua malah menyembunyikan hal ini dari kami. Apa kami gak berhak tau untuk hal ini?" sambung Agatha menahan emosi dan tangisnya

"Bukan begitu Agatha, tapi kami tidak mau membuat kamu dan Andra ikut khawatir akan Syfa. Kekhawatiran kalian akan membuat Arfa dan teman temanya tau kalau Syfa sakit, hanya itu, tidak ada niat lain" jawab Genta seadanya.

Antara Cinta dan PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang