PROLOG

4.9K 159 18
                                    

05.30

    "Hoaammmm...." Aku terbangun dari tidurku yang amat lelap. Aku merasa semua tulangku tetap ingin terus tidur. Tapi aku akan tetap bangun, karena hari ini aku akan pergi berolahraga bersama keluargaku di taman yang letaknya tidak terlalu jauh dengan rumahku. Aku merapikan kasurku yang berantakan seperti kapal pecah, lalu aku pergi membasuh mukaku agar terlihat segar.
"Hmm..." Aku membuka lemariku dan mencari baju yang cocok untuk dipakai berolahraga, "yang ini aja kali ya?", Aku memilih baju dan celana panjang berwarna abu-abu.

"Liushaa... Ayo cepat sedikit, nanti keburu siang loh!" Terdengar mama memanggilku dari bawah.

"Iyaa maa, sebentar lagi Liusha turun kebawah." Sahutku yang sedang menyisir rambut hitam panjangku.

    Setelah itu, aku pun turun menyusuri tangga dan kemudian menemui mama, papa, dan kakak perempuanku. kami pergi berjalan untuk menuju ke taman. Disepanjang jalan, aku menikmati udara yang segar sekali. Udaranya sejuk dan dingin mengalir dikulitku. Melihat pohon-pohon yang hijau, rindang, dan segar disertai embun-embun di daunnya membuat mataku terasa nyaman. Aku terus menikmati semuanya hingga sampai di taman.
    Mataku tak henti-hentinya memandang taman yang padahal sering aku lihat, tapi entah kenapa hari ini terasa berbeda, lebih cantik dari sebelumnya. Banyak juga orang-orang yang datang untuk bermain, jalan-jalan, bahkan untuk duduk menikmati udara dan pemandangan. Disana juga banyak sekali mainan anak-anak dan peralatan olahraga yang bisa dimainkan dan dinikmati secara gratis yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat agar masyarakat mau berolahraga.

    Kami berlari ringan mengitari taman yang luas itu hingga 3 putaran. Aku mengatur nafasku yang tidak teratur dan kami pun berniat untuk istirahat sebentar. Aku pergi ke ayunan yang berbentuk kartun berwarna kuning dan duduk sambil mengayun ringan ayunan itu, "huftt...", Aku menghela nafas panjang setelah lelah berlari.

"Pelangi pelangi, alangkah indahmu. Merah, kuning, hijau, di langit yang biru. Pelukismu agung, siapa gerangan..." Aku bernyanyi kecil sambil memandang langit yang indah dengan awan yang begitu putih.

"DORR!" Aku memegang dadaku karena terkejut oleh perbuatan kakakku yang sangat menyebalkan. Padahal aku sedang senang bernyanyi. Dia hanya tertawa puas melihat wajahku yang kini cemberut, "Tidak lucu, kak."

"Hahaha... Iya iya maaf. Habisnya kamu serius banget sih." Dia duduk di ayunan disebelahku dan mengayunkannya, "kakak ganggu banget ya? Aku ini lagi latihan nyanyi biar bisa nyanyiin kakak kalo mau tidur.", Aku menatapnya dan tersenyum meledek.

"Huuu... Aku nggak bakalan bisa tidur sih kalo kamu yang nyanyi, jadi serem." Dia membalasku dengan wajahnya yang menyebalkan lalu pergi meninggalkanku. Dasar menyebalkan.

"Udah? Mau beli sesuatu atau mau ngapain lagi?" Tanya papaku

"Udah yuk, pulang. Udah makin siang juga. Nanti kapan-kapan kesini lagi." Mama mengusap pelan kepalaku. Aku pun membalas dengan anggukkan.
***

    "Halo rumahku yang indah dan cantik, aku kembali!" Aku merentangkan kedua tanganku sambil berputar-putar, lalu aku pergi untuk mandi. Tubuhku terasa lengket sekali. Setelah itu, aku pergi ke ruang makan untuk sarapan.

Aku berjoget kecil dan memejamkan mata saat menikmati masakan mama, "hmm... Enak sekali ya masakan mama. Aku jadi pengen nambah sampai seribu piring."

Mamaku tertawa kecil melihat tingkahku, "emangnya kamu kuat?"

"Tau nih, kalo kamu beneran bisa makan seribu piring, aku kasih istana boneka tengkorak." Moushka, kakakku, tertawa puas.

Aku menyipitkan mataku, "ihh... Jelek banget sih masa tengkorak. Kan masih ada Hello Kitty."

"Kasian Hello Kittynya kalo ketemu kamu, nanti kabur." Aku menatapnya tajam, bersikap tidak peduli, dan tetap menikmati sarapanku.

    Setelah sarapan aku membaca buku dongeng Putri Salju. Ceritanya sangat menarik hingga membuat aku membayangkan jika aku menjadi Putri Salju yang cantik dan baik hati, bertemu para kurcaci dan binatang-binatang hutan yang lucu.
    Aku berdiri dan menari-nari seperti yang dilakukan para Putri dongeng. Aku juga bernyanyi dan bersenandung dengan bonekaku yang aku jejerkan di samping kasur. Lalu aku menggambar, menulis, dan melukis. Wah, rasanya indah sekali ya kalau kita benar-benar berada di negeri dongeng. Aku harap aku bisa berada di negeri dongeng seperti apa yang aku baca.
    Aku terbaring di kasurku, menatap langit-langit atapku yang kuhias dengan benda-benda langit, seperti bintang, bulan, matahari, awan, dan planet-planet lain. Setelah lama menatap, aku pun tertidur secara tidak sadar. Aku tertidur dengan keadaan kamar yang masih berantakan.
***

Hai semua! Apa kabar? Semoga hari kalian menyenangkan ya! jangan lupa baca cerita selanjutnya ya, dan jangan lupa vote ya biar aku makin semangat buat ceritanya! See you!🐣

My Sweet UnicornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang