SEBUAH KEBERHASILAN

797 54 5
                                    

    Pagi ini, aku berangkat sekolah seperti biasanya. Aku berjalan sendirian di koridor sekolah bersamaan dengan datangnya Dhita di sampingku.

    "Hai Liushaa... Pagi... Kayaknya kamu kelihatan semangat banget hari ini." Sapanya dengan terkekeh

    Aku tersenyum lalu berkata, "iyalah... Soalnya kemaren pas liburan aku itu ngabisin waktu sama mer..." Kalimatku terputus. Ups, keceplosan deh. Aku bingung harus berbicara apa pada Dhita. Aku terus mencari kalimat lainnya.

    Dhita dengan muka penasarannya kemudian menjawab, "apaa Shaa, ayo lanjutin kalimatnya, kamu liburan sama mereka siapa?"

    "Anu... Ituu.. aku.. maksud aku, aku liburan sama keluarga aku gitu lhoo." Ucapku dengan gugup hingga tubuhku menjadi dingin.

    "Kamu pasti bohong ya Sha. Aku kayak kurang percaya. Tapi ya udahlah, kamu juga nggak akan kasih tau aku." Ucapnya sambil terus berjalan ke arah kelas

    Aku menahan pundaknya lalu menatapnya serius. "Aku sih mau aja ngasih tau kamu, cuma kamunya juga nggak akan percaya sama aku."

    Dhita membelalakan mata, lalu dengan penasaran dia bertanya, "memangnya apa? Kasih tau dong."

    "Ini soal unicorn yang waktu itu aku kasih tau ke kamu."

    Dhita tertawa lalu berkata, "khayalan kamu tuh besar banget ya Sha. Lucu banget sih kamu ihhh."

     "Iyadeh, percuma juga ngasih tau kamu tapi kamu selalu aja nggak percaya sama aku."

***

15.22

    Aku melepas lelahku selama sekolah tadi. Aku berbaring di atas kasur sambil melihat ke arah jendela memandangi langit yang begitu cerah. Belum lama aku berkunjung ke dunia Fantasi, namun rasanya sudah rindu mereka. Apa kabar mereka ya? Bagaimana Craxel ya.
   
    Aku menutup kedua mataku. Merasakan sejuknya udara. Namun, aku merasakan ada sesuatu di telingaku berbisik bisik. Hmm... Mungkin saja itu suara suara benda.
Namun...

    "Liushaa... Liushaa.. haiii... Ini aku.." bisik seseorang yang kemudian membuat aku terbangun dan melihat ke sekelilingku

   "HAI LIUSHAA.. INI KAMI... TZUYU DAN ROSE!!" teriak dua peri yang membuat aku terkejut

    Aku terbelalak melihat kehadiran mereka. Apakah ini cuma mimpi, atau apa? Aku mencubit lenganku. ADUHH, SAKIT. Ternyata ini betulan.
"Ini benar benar kalian? Ka... Ka..kalian..."

    "Ya Liusha. Ini kami... Masa lupa sih sama peri peri cantik." Ucap rose genit

    "Kalian kenapa bisa sampai di sini? Kalau mama tau gimana?" Ucapku panik

    "Tenang saja. Badan kita kan mungil. Kita muat di mana saja kok. Kami ini hanya ingin main saja." Ucap Rose

    "Bagaimana kalian bisa sampai di sini?"

    Rose menghembuskan nafas panjang, lalu, "kami begitu penasaran dengan duniamu, lalu kita keluar saja lewat pintu besar itu. Lantas, kami pun mencari cari alamat rumahmu dengan peta ajaib kami. Ternyata dunia manusia tak kalah luas dengan dunia para peri. Luas dan besar banget ya."

    "Ohh gituu... Ohh ya sebentar ya, aku ambilkan makanan dan minum dulu. Pasti kalian lapar." Ucapku seraya mengambil setoples kue kering dan air di mejaku.

    "Lalu bagaimana dengan Craxel?" Sambungku

    "Ohh dia.. dia baik baik saja kok. Sebenarnya, dia juga ingin sekali pergi ke sini, tapi bagaimana bisa? Tubuhnya pasti akan terlihat banyak orang." Jelas Rose

    Aku sempat murung sebentar. Lalu berkata lirih, "apa kalian tidak punya cara lain agar dia bisa ke sini?"

    "Maafkan kami Liusha, kami belum mememukan caranya." Ucap Rose sambil mengelus pelan kepalaku dengan tangan mungilnya

    "Hmmm... Liusha, ini benda apa? Aku belum pernah lihat." Ucap Tzuyu yang sedang asik terbang ke sana kemari melihat semua benda

    Aku menghampiri benda yang Tzuyu maksud lalu meraihnya, "Ohh, itu kotak musik. Kau mau mendengarkannya?"

    Tzuyu mendengarkannya dengan sangat gembira, dia pun menari nari kegirangan, "wahhh suaranya merdu sekali. Aku suka sekali."

    Rose hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Lalu dia memalingkan pandangan pada sebuah buku tebal dan membukanya. Sebuah album. Kemudian dia bertanya, "ini foto kau dengan siapa?"

    Aku menghampirinya, "ohh ini mama dan papaku. Yang ini kakakku."

     "Ohh begitu." Rose membulatkan mulutnya

    Aku pergi dan kembali membawa sebuah rumah rumahan barbie ku. Ini sudah lama kubuat mainan, tetapi masih lumayan bagus.

    "Itu untuk apa?" Tanya Tzuyu yang membuat rose menghampiriku juga

    "Ini rumah rumahan barbie. Ya setidaknya kalian bisa tidur di sini kan. Hari sudah gelap. Ini, silahkan beristirahat para peri." Ucapku dengan senyuman

    "Wahh, terimakasih." Ucap kedua peri yang kemudian masuk kedalam rumah rumahan itu.
    Aku sempat mendengar siara riuh mereka. Berkata bahwa isinya sangat lucu. Aku hanya tersenyum lalu beranjak tidur karena hari sudah larut malam.

***

    "Hoaaammmm...." Aku meregangkan tubuhku. Melipat selimut lalu pergi membasuh muka agar terlihat lebih segar.
   
    Aku melihat di sebuah jendela mungil rumah rumahan itu, terlihat bahwa kedua peri itu masih tertidur lelap. Aku pun melihat keluar jendela, menatap pohon yang menyejukkan mata.

    Tapi tiba tiba, tok tok tok. Terdengar suara pintu di ketuk. Untung saja, rumah kedua peri itu sudah lu taruh di pojok kasur, jadi tidak terlihat oleh siapapun.

    "Iyaa, masuk." Ucapku sambil membuka pintu, "eh mama. Ada apa ma?"

    "Ohh, kamu lagi ngapain sayang? Turun yuk, kamu sarapan habis itu kamu mandi. Kita mau pergi lho." Mama tersenyum sambil mengelus kepalaku

    "Apa ma? Pergi?" Bagaimana bisa aku pergi kalau peri-peri ini di tinggal, mereka kan belum tau banyak soal kehidupan di sini. Aku takut kalau mereka pergi dan tak tau arah jalan pulang.

    "Kenapa sayang?" Tanya mama penasaran

    Aku hanya terkekeh lalu menjawab, "heheee... Nggak apa apa kok ma."

    Aku duduk di atas kasur, berpikir sejenak. Mungkin tidak apa apa kalau aku tinggal sebentar, atau aku tidak usah pergi. Bagaimana ini?



*Haiii kawan kawann semuaaa, maaf nih jarang update. Ohh ya jangan lupa vote ya, komen juga boleh kok. Jangan lupa juga nih baca cerita selanjutnya.
Makasihhh💞💝😊

My Sweet UnicornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang