Di dunia fantasi...
"Rose!!! Roseeee!!" Hari itu, Tzuyu terlihat sangat panik, entah karena apa
"Kau kenapa Tzuyu? Ini masih pagi." Rose menggosok matanya pelan
Tzuyu nampak panik hingga ia terlihat merogoh sesuatu di sana dan sini. Mencari sesuatu, "apa kau tidak melihat kalungku? Kalungku hilang Rose. HILANG! Bagaimana ini Rose?"
Rose pun sengaja menyentuh lehernya yang kemudian merasakan hal sama seperti Tzuyu. Pernak pernik yang biasa ia pakai tak terasa lagi di lehernya. Matanya membelalak, ia segera pergi menghadap kaca, dan benar saja, kalungnya juga bernasib sama seperti Tzuyu.
Rose berlari menghampiri Tzuyu kemudian berbicara, "tzuyu! Kalungku juga hilang! Gimana ini? Kalung kita hilang di mana? Aduh gimana ini?"
Tzuyu kemudian diam, seperti mengingat sesuatu, "apa jangan jangan, kalung kita, tertinggal saat kita berada dirumah Liusha waktu itu? Ini gawat, kita tidak akan bisa kembali ke sana untuk mengambil kalung kita lagi, dan lagi, untuk meminta kalung yang sama itu sulit, butuh proses."
"Lalu bagaimana sekarang? Siapa yang bisa dimintai tolong?"
"Bagaimana kalau kita meminta tolong pada Craxel? Dia kan bisa kemana mana sesuka hatinya." Ucap Tzuyu
"Tapi, bagaimana kalau dia tersesat di sana? Bagaimana kalau ada yang menangkapnya setelah mereka tau kalau Craxel kan ajaib?" Rose merasa khawatir
"Tenang saja Rose. Kita akan menuntunya baik baik. Perlahan dia pasti mengerti." Tenang Tzuyu pada Rose
***
Aku turun ke bawah sembari membawa tas ku. Ku tarik kursi dan ku duduk di atasnya kemudian menghabiskan sepiring sarapan di pagi hari.
"Maa, Liusha berangkat dulu ya." Salamku pada mama
"Liusha tunggu sebentar." Mama setengah berlari menghampiriku, kemudian ia merogoh sakunya, lalu melanjutkan lagi, "mama tadi nemuin ini di kamar kamu, ini punya siapa? Kayak cincin ya?"
Aku terdiam memperhatikan kedua pernak pernik kecil itu. Aku juga tak tau milik siapa itu. Aku juga tidak pernah punya benda kecil itu. Aku makin terdiam saat aku berfikir bahwa itu kepunyaan peri Tzuyu dan Rose. Apa yang harus aku katakan? Tidak mungkin aku mengatakan yang sebenarnya, bisa bisa mama mengira aku hanya menghayal.
Dengan gugup aku menjawab, "hmm.. i.. itu punya aku ma.. hehe."
Mama menghela napas lega, "yasudah, disimpan dong baik baik. Nanti mama taruh di lemari kamu ya. Sudah sana berangkat, nanti telat."
"Iya maa..." Lega rasanya, takut sekali kalau mama tau tentang keberadaan peri th, tapi apa benar itu kepunyaan para peri? Entahlah..
***
"Craxel, kami ingin bicara denganmu. Sebentar saja." Ucap Tzuyu pada Craxel yang sedang bersantai di tepi danau
"Ada apa Tzuyu? Berbicaralah."
"Begini Craxel. Kami berdua kehilangan kalung kami...." Belum sempat selesai, Craxel sontak kaget
"APA?! bagaimana bisa? Apa yang terjadi? Hilang dimana Tzuyu? Rose?"
Kedua peri itu saling memandang, "Kami pikir, kalung kami tertinggal saat kami pergi ke rumah Liusha. Entah bagaimana lagi caranya, selain kaulah yang membantu kami." Ucap Tzuyu pelan kemudian melanjutkan, "maukah kau membantu kami?"
"Aduh, bagaimana bisa? Kalian lupa? Bagaimana juga aku akan pergi ke sana?" Desahnya pelan
"Begini Craxel, kau kan bisa pergi ke mana saja, pergilah mengunjungi rumah Liusha. Tapi jangan sampai terlihat siapapun. Kau kan punya alat agar kau tidak tersesat kan?" Mohon Tzuyu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Unicorn
Short StoryApa kalian tau rasanya bertemu hewan yang bisa berbicara ? apa kalian mau tau rasanya bertemu unicorn ? apakah unicorn yang aku temui ini benar benar ajaib ? Jika kalian ingin tahu, yuk kita baca ceritanya. Aku akan menceritakan kisahku saat bertem...