Eksplorasi Two

666 54 2
                                    

    Rose semakin kedinginan di terpa angin yang begitu kencang, jadi mau nggak mau ia harus menunggu tubuhnya hingga kering baru bisa menggunakan kekuatannya lagi.
    Tzuyu berdiam di atas lemari, melihat tiap sudut dan sudut sembari menunggu Rose kering. Tanpa lama, ia kemudian pergi meninggalkan Rose keluar kamar. Merapikan sedikit buku yang berantakan serta debu yang berserakan di mana mana.

    Rose sudah merasa lebih baik, keuatannya pun pulih. Sayapnya bisa kembali di kepakkan. Ia merasa senang sekali, karena menunggu kering membutuhkan waktu yang cukup lama hingga membuat tubuhnya dingin sampai ke tulang.
    Rose mematikan kipas angin itu lalu kemudian pergi menyusul Tzuyu yang terlihat sedang sibuk.

    "Tzuyu, aku lapar sekali. Aku butuh makanan. Ayo kita makan." Pinta Rose dengan loyo
    "Makan? Mencari makanan dimana? Aku saja tak tau dimana tempat makanan itu." Balas Tzuyu kebingungan
    "Coba kita ke arah sana saja!" Rose menunjuk ke arah dapur lalu pergi disusul dengan Tzuyu

    Mereka sempat terdiam sejenak, memperhatikan buah buahan di atas meja. Mereka pernah melihat ini sebelumnya di negeri Fantasi, tapi hanya apel dan stroberi. Buah lain belum mereka kenal.
    "Banyak sekali ya lemari lemari besar. Dan lagi, Liusha lama banget, aku benar benar kelaparan." Ucap Rose sambil mengelus perutnya yang kini mulai berbunyi
    "Shuttt..  sebentar lagi ia pasti pulang. Ia tidak akan melupakan kita. Tenang saja." Balas Tzuyu yang berusaha menenangkan Rose

    Karena mereka hanya bisa menungguku pulang, jadi mereka hanya terduduk di jendela menatap hari yang semakin siang dan matahari yang semakin menyinari mereka. Mereka pun tertidur di rumah rumahan barbie itu.
 
    Aku masuk ke dalam kamar sembari membawa susu coklat dan makanan manis untuk para peri kecil itu. Ku lihat dia tidak ada di mana mana, kecuali satu, rumah barbie. Aku mengintipnya dari celah jendela kecil dan melihat mereka sedang tertidur pulas. Jadi aku taruh saja makanan itu di depan pintu mereka, lalu aku naik ke atas kasur yang lama kelamaan juga mulai mengantuk.

    Rasanya lelah juga, pergi dari pagi hingga menjelang siang. Sungguh sunggu membuatku lelah.

***

    "Liushaaa.. Liushaaa.. ayo bangun..." Bisikan itu terdengar tepat di telingaku, dengan segera aku bangun melihat para peri kecil itu tersenyum

    "Ada apa? Kalian membuat aku sedikit terkejut." Ucapku menarik nafas pelan

    "Kami berdua ingin pamit." Ucap Tzuyu, kemudian melanjutkan kembali, "kami sudah agak lama berada di sini, kami harus pulang karena ada tugas juga yang belum kita selesaikan."

    Aku melongo, lalu menjawab, "kenapa? Kalian baru sebentar di sini. Apa kalian tidak betah ya?"

    "Pertanyaanmu itu sungguh lucu. Justru kami di sini dapat selalu makan makanan enak darimu. Kami sangat berterima kasih. Tapi waktu menyuruh kami pulang." Ucap Tzuyu di ikuti senyum dari Rose

    "Aku lebih senang jika kalian berada di sini. Tapi jika memang itu mendesak, pulanglah. Tapi jangan lupa main ke sini lagi ya. Sampaikan salamku pada Craxel ya." Mohonku penuh harap

    "Kamu benar benar rindu ya pada Craxel. Kapan kapan mainlah ke dunia Fantasi. Kami akan sampaikan salam rindumu pada Craxel. Dia juga pasti akan merindukanmu Liusha." Tzuyu menepuk pundakku

    "Ya liusha. Dia pasti merindukan anak perempuan yang baik, polos, dan manis." Puji Rose, keduanya memeluku di pundakku

    Munculah sebuah lubah bercahaya yang bisa membawa mereka pergi ke mana saja, seperti portal. Mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya padaku lalu berkata, "kami pamit dulu ya, bye bye."

    Kemudian portal itu hilang dari hadapanku, membawa kedua peri itu hilang seketika. Aku mengerjap beberapa kali. Lalu aku mengikhlaskan saja mereka pulang. Mereka juga kan masih punya keluarga dan perlu menghabiskan waktu juga bersama keluarganya.

***

    Hari ini hari libur. Sepi rasanya tak ada kedua peri itu. Aku iseng iseng aja melihat rumah barbie itu untuk melihat apa saja yang ada di dalamnya. Ya, hanya gitu gitu aja sih. Lalu aku pergi meninggalkan kamar dan turun ke bawah.

    "Sayang, makan dulu. Kita semua udah nunggu kamu lho." Ucap papa yang melihat aku mulai menghampiri mereka

    "Iya pa. Ini juga aku mau makan." Ucapku terkekeh

    "Dek, habis ini mau ikut kakak nggak ke taman? Kamu di ajak Dhita main tuh. Kakak juga sekalian ngerjain tugas bareng temen temen kakak." Jelas Moushka menatapku

    "Nanti deh kak, sekarang makan dulu. Aku laper nih." Tanpa jawab, aku langsung melahap makanan yang dibuat mama, enak sekali.

    Di taman, aku bermain bersuka ria menghabiskan hari libur ini. Bermain lompat tali hingga berlarian kesana kemari. Tapi, melihat taman membuat aku teringat akan dunia Fantasi. Aku belum melihat adanya tanda tanda gemerlap pintu itu ingin muncul. Entah mengapa.

    Aku sangat merindukan Craxel. Tapi, mana mungkin aku pergi ke sana sekarang. Pasti semua nya termasuk kakak tidak percaya bahwa dunia ajaib itu memang ada. Dan mereka pasti mengira aku hanya mengada ada.

    "Teman teman, aku bermain sampai sini saja ya. Aku lupa untuk mengerjakan tugas ku untuk hari senin." Ucapku seraya melambaikan tangan sambil berlari, Dhita dan kawan kawan lainya hanya menatapku heran.

    Aku berdiam sejenak di kasur, menatap rumah barbie itu penuh rindu akan peri kecil. Baru sehari saja ditinggal sudah rindu, bagaimana untuk selamanya?
   
    Saat telah lama menatap rumah barbie itu, sekilas terlihat gemerlap dari dalamnya. Aku coba lihat lagi dan memastikan gemerlap cahaya itu. Ku dekatkan kepalaku ke dalam rumah barbie itu, dan benar saja, aku melihat sebuah serangkaian mutiara kecil yang indah. Aku memperhatikan benda yang hanya sebesar jari manis. Mungkin itu kalung antara kedua peri itu.

    Kenapa bisa tertinggal? Mungkin mereka lupa kali ya. Ku simpan itu di meja belajarku. Lalu aku pergi mengambil tugas tugas ku dan mulai mengerjakannya.

***

    Mama masuk ke dalam kamar. Melihat benda gemerlap itu dan mengambilnya, "ini apa? Cincin Liusha? Simpen aja deh." Gumam mama lalu memasukan benda itu ke dalam saku bajunya.

    Mama kembali membereskan kasurku karena tadi aku pergi mandi untuk bersiap siap sekolah. Mama kemudian pergi ke dapur dan menyiapkan sarapan.

    "Hmm... Seger banget abis mandi. Duh laper nih, makan ah." Gumamku tanpa memperhatikan apa yang telah terjadi. Ku bawa tas ku turun lalu segera makan.

    Lalu apa yang terjadi? Apakah Liusha akan tau? Lalu bagaimana dengan peri Tzuyu saat kehilangan kalungnya?




Halooo teman teman semua!!! Apa kabar? Maaf ni baru update. Jangan lupa like nya ya, klik bintang di bawah sebelah kiri. Komen juga boleh kok. Semoga kalian selalu sukaaa!! 💞❣😆😆

My Sweet UnicornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang