"Jeon..."
Jungkook menutup kembali pintu mobil yang sempat Ia buka, "Ya?"
"Bisakah kau sedikit mengandalkanku?" Kim Taehyung memohon dengan suara rendahnya.
Jungkook mengenali mata itu, tatapan itu.
"Dan bisakah setidaknya mengingatku, sedikit saja?"
Jeon Jungkook terdiam. Ia ingin sekali mengatakan bahwa Ia sama sekali tidak mengetahui Kim Taehyung sebelum ini, dan terlalu gila apabila pria itu merupakan kerabat atau kenalannya di kehidupan sebelumnya, dan kini dia setengah mati menyuruh Jungkook mengingatnya. Mustahil.
"Aku.. sudah terbiasa hidup sendiri Kim-ssi. Aku tidak mungkin merepotkanmu."
"Dan membiarkan kau seperti kemarin? Jeon Jungkook, bagaimana jika terjadi sesuatu padamu? Bagaimana kalau itu lebih dari demam ? Kita hanya berbeda satu kamar, terpisah satu dinding mengapa kau tidak menghubungiku?"
Jeon Jungkook tidak menjawab, pikiranya sibuk menata hatinya. Jungkook tidak terbiasa dengan perhatian semacam ini. Dan Ia tidak menduga hal itu Ia dapat dari orang yang baru dikenalnya beberapa bulan yang lalu.
Kim Taehyung menggapai wajah Jungkook, "Sudah kukatakan aku tak akan melepaskanmu bukan?" Ia menatap dalam-dalam sepasang netra hitam milik yang lebih muda.
Jungkook menundukkan pandangannya kikuk, "Aku..."
"Aku tahu kau tidak mengingatku. Tetapi aku tidak pernah melupakanmu" potong Kim Taehyung.
"Maaf.." gumam Jungkook
Kim Taehyung membelai pipi yang lebih muda dengan lembut. Ia tahu, Jungkook sedang berpikir keras, menilik dari kerutan di dahinya. "Jeon, aku tak tahu apa yang kulakukan padamu akan membuatmu menyadariku atau malah membenciku. Tetapi kau berarti untukku, lebih dari apa yang kau bisa duga"
"Aku ...." Jungkook membuka mulutnya dan kemudian menutupnya kembali.
Kim Taehyung mendekatkan wajahnya, "Hm?"
"Maaf aku yakin aku tidak benar-benar mengenalmu sebelum ini. Bisakah kau menghentikan ini semua, Kim-ssi?" Jungkook melepaskan kedua tangan atasannya dari wajahnya.
Tergambar rasa kekecewaan dari raut wajah Kim muda, walaupun detik selanjutnya Ia menyunggingkan sebuah senyuman, "Aku tidak akan pergi walau kau mengatakan itu berkali-kali. Mengerti?"
Jeon Jungkook tahu bahwa Ia tidak boleh jatuh cinta. Ia tidak akan pernah mencintai orang lain dan tidak akan pernah dicintai oleh orang lain. Jeon Jungkook mengetahuinya dengan pasti, tetapi apa yang Ia rasakan kali ini.....
'tidak kook tidak' Jungkook berusaha menenangkan diri, menjauhkan pikirannya dari ide tentang perasaan asing yang Ia tahu Ia tidak akan pernah memilikinya.
"Maaf, mulai saat ini aku akan menjaga diriku sendiri dengan lebih baik lagi sehingga tidak akan terus menerus merepotkan mu."
Kim Taehyung membuka mulutnya untuk kembali mengingatkan Jungkook tentang ia yang tidak akan pernah merepotkan bagi Kim muda.
Tetapi Jungkook lebih cepat untuk kembali melanjutkan kalimatnya.
"Terima kasih atas malam ini, aku akan memastikan mengganti makan malamnya." Jungkook memutuskan untuk keluar dari mobil agar mereka tidak melanjutkan pembicaraan ini.
"Jeon" Panggil Kim Taehyung
Jungkook kembali membuka pintu mobil atasannya, Ia tiak ingin bertindak tidak sopan pada atasannya, walaupun Ia ingin segera pergi dari sana, "Ya?" Sahut Jungkook yang sekarang membungkukkan badannya untuk dapat melihat orang yang barusan memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love [TaeKook / VKook]
FanfictionJeon Jungkook, putra pemilik Jeon International IP & Law Group yang merupakan firma hukum terbesar di Korea Selatan, memilih berkarir di firma hukum lain dengan cita-cita menjadi pengacara terbaik di Korea Selatan. Siapa sangka pilihan firma hukumn...