Accidentally Flatmate

344 36 2
                                    


Seoul, Desember 2016

Keesokan paginya Jungkook kembali ke kantor untuk menginput segala data mengenai klien yang kemarin dirinya dan Yoongi temui di Daegu. Ia belum sempat pulang kerumah, tadi malam Ia dan Yoongi ketinggalan kereta untuk kembali ke Seoul, yang menyebabkan mereka harus menginap di sana.

"Selamat pagi" sapa Park Jimin saat Ia melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan.

"Selamat pagi" sahut Jungkook, sedangkan Yoongi masih terlelap di mejanya. Entah apa yang dilakukan Yoongi semalam, seniornya itu tertidur semanjak tiba di kereta, hanya terbangun sebentar untuk berjalan ke kantor dan kembali tertidur di meja kerjanya. Setidaknya Ia kembali menjadi Min Yoongi yang Jungkook kenal.

Jungkook mulai menyalakan laptopnya, sedangkan Park Jimin yang memang mejanya bersebelahan dengannya sedang asik meniup-niup gelas yang disinyalir berisi cokelat panas.

"Bagaimana dengan kasus Nyonya Hong?" Jimin memulai percakapan mereka.

"Aku sedang menginput datanya, nanti Yoongi-ssi yang akan melaporkannya kepada Tuan Kim"

Jimin ber-oh ria tanpa suara sambil menangguk-anggukan kepalanya.

"Yya!" tiba-tiba Jungkook mendengar Jimin berteriak cukup kencang. Ia dengan cepat menoleh ke meja di sampingnya, disana sudah ada Min Yoongi, memegang gelas yang sebelumnya berada di tangan Jimin, dan meminum isinya.

"Yya?" Yoongi menyipitkan matanya yang memang sudah sipit ditambah Ia baru bangun tidur. Jungkook tidak yakin Yoongi bisa melihat sekelilingnya dengan tatapan seperti itu.

Yang ditanya kini malah gelagapan dengan wajah bersemu merah. 'oh astaga' ujar Jungkook dalam hati sambil memutar matanya, Ia langsung memutuskan untuk keluar dari ruangan dan membeli sekaleng minuman hangat.

"Kook?" suara familiar menyapa gendang telinganya saat ia mengambil milk tea dari vending machine, Jungkookpun menoleh cepat. Ia melihat Sunbaenya berjalan menuju ke arahnya, kemudian melihat-lihat display minuman pada mesin penjual otomatis itu.

"Kau ada saran, minuman apa yang harus ku beli, kook?" Tanya sunbae yang sangat dikenalnya.

"E?"
"Terlalu lama di luar Korea, aku bahkan tidak mengetahui merk minuman apa yang enak." Katanya sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Sunbae suka kopi bukan?" tanyanya pada pria yang lebih tua darinya itu. "Kusarankan kau pilih yang ini" Ujar Jungkook sambil menunjuk salah satu kaleng yang berwarna hitam dengan tulisan berwarna emas.

"Hahaha, kau masih mengingatnya?" yang lebih tua melirik ke arah Jungkook sambil tersenyum simpul. Selanjutnya Ia membeli kopi yang disarankan oleh dongsaengnya.

Yang lebih muda mengangguk, "Benarkah?" Jungkook kembali bertanya sambil tertawa.

"Kudengar kau sudah tidak menangani kasus nelayan Busan lagi? Ada apa? Tadinya aku pikir kita akan bekerja bersama" sang senior berjalan ke bangku terdekat dan meminum kopinya di sana.

Jungkook terdiam. Jungkook terdiam bukan karena tidak ingin menjawab. Tetapi karena Iapun tidak tahu mengapa. Ia jadi mengingat dua hari yang lalu saat Ia ingin berangkat ke Busan bersama dengan pengacara Seokjin, tiba-tiba sebuah pesan dari Kim Taehyung masuk dan memberitahukan bahwa Ia harus membantu Min Yoongi di Daegu.

Hanya itu, hanya satu kalimat, "Jeon, siapkan form untuk klien baru. Kau ditugaskan ke Daegu bersama Min Yoongi"

First Love [TaeKook / VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang