Memoir of Us - It is You

307 38 9
                                    

Jungkook membuka matanya. Ia tahu bahwa hari sudah pagi, walau kamar yang Ia tempati sekarang masih gelap gulita. Matanya terasa berat sekali, perpaduan antara pening dan mata yang berdenyut bukan hal yang baik di pagi hari.

"Arrrrgh" Jungkook memijit kepalanya yang berdenyut.

Semalam Jungkook terlalu banyak menangis.

Seingatnya Ia tak pernah menangis semenjak kejadian itu. Kejadian yang membuatnya hampir kehilangan, atau memang sesungguhnya kehilangan orang yang paling Ia kasihi seumur hidupnya....

Kejadian yang membuatnya berhenti percaya pada cinta.
.
.
.
.
.
.
.

Kejadian 10 tahun lalu...

.

.

.
----------------------------------

First Love

By

Floss Scarlett

-------------------------------------

.

.

.

Busan, April 2006

"Hmmm... suka bermain game ya?" Suara lembut sang eomma yang entah sejak kapan duduk di sebelahnya, membuat ponsel terlepas dari tangannya.

"Eo-eomma!" Pekik Jungkook yang kemudian menunduk mengambil ponselnya.

"Waaaaeee~?"sahut Ibunya dengan nada menggoda.

"Eomma mengagetkanku." jawab Jungkook sembari menutup ponselnya.

"Eomma memanggilmu dari tadi, kookie... kookie, tetapi kau tidak menyahut, malah asyik bermain ponsel." Lanjut sang eomma menggoda.

"Mianhae, eomma" Jungkook menunjukkan wajah menyesal karena tidak menyahut saat dipanggil tadi.

Wanita paruh baya itu kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook, pandangannya menerawang jauh, "Kookie..."

"Nee, eomma." Sahut Jungkook

Nyonya Jeon menghela nafas pelan, "Kau sudah besar ya?" Ujarnya bagai bersenandung.

"hm?" Jungkook mengerenyitkan alisnya. "Memang aku sudah besar, tinggiku saja melebihi tinggi eomma." Kini tangan Jungkook disejajarkan di telinga sebelah kirinya, tepat di puncak kepala sang ibu.

"Iya, iya tentu saja. Anak eomma yang dulu sekecil ini," Nyonya Jeon merentangkan kedua tangannya sejauh 40 centimeter. "Sekarang sudah melebihi eomma tingginya." Ia tertawa, lalu memeluk anak tunggalnya.

"Kookie..." panggilnya lagi.

Jungkook tersenyum menatap mata ibunya, "nee, eomma."

Ibunya lagi-lagi menghela nafas pelan, ikut menatap balik kedua netra gelap anaknya. Kedua tangannya membelai wajah anaknya, yang walaupun sudah tumbuh besar tetapi masih tampak seperti bayi kecil dimatanya.

Tangan ibunya berhenti di kedua pipinya, "Kookie, apakah kau bahagia?"

Jungkook tersenyum, "Tentu saja"

First Love [TaeKook / VKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang