Malam sudah menjelma kini Tengku Badriah bersama maknya senang menyiapkan makan malam .
Atok Naim dan bersama cucu kembarnya senang berbual di ruang tamu , sesekali kedengaran mereka ketawa entah apa yang melucukan .
Begitulah Emielda dan Neyli apabila berjumpa dengan Atok Naim pasti riuh Rumah Haji Naim .
*******
Selesai memasak Tengku Badriah dan Nenek Maya memanggil Atok Naim , Emielda dan Neyli ke ruang makan .
" haa mai sini makan jangan nak bercerita ja " bebel Nenek Maya.
" eleh awak ni Maya membebel ja biarlah saya nak bercerita dengan cucu-cucu saya , kenapa jeles ke? " soal Atok Naim saja nak panaskan hati Nenek Maya.
" tak ada masa saya nak jeles Haji Naim oii " kata Nenek Maya sambil menjeling manja Haji Naim .
Tengku Badriah , Emielda dan Neyli hanya melihat pergaduhan manja antara Nenek Maya dan Atok Naim .
" ni mak nak tanya kamu Badriah mana si Adrian? Tak ikut ke? " soal Nenek Maya .
Emielda dan Neyli memandang ibu mereka.
" oh Adrian dia sibuk dengan kerja mak " kata Tengku Badriah ingin berselindung daripada Nenek Maya dan Atok Naim .
" kamu jangan nak menipu Badriah mak tahu kamu dengan Adrian bergaduh kan? Soal Nenek Maya sambil memandang Tengku Badriah .
Tengku Badriah mengeluh lalu mengangguk .
" jangan mengeluh depan rezeki tak baik , dah makan dulu lepas tu cerita dengan kitorang " kata Atok Naim .
Setelah habis makan malam Emielda dan Neyli menolong Membasuh pinggan dan membersihkan dapur .
Setelah habis mengemas mereka masuk bilik ingin berehat , Tengku Badriah pula pergi ke ruang tamu apabila Mak dan ayahnya memanggil .
" cerita dengan Mak Ayah sekarang " kata Puan Maya sambil memandang anak tunggalnya Badriah .
Tengku Badriah mula menceritakan apa yang berlaku sambil menangis , begitu sakit hatinya apabila mengingati kejadian yang berlaku petang tadi .
Puan Maya dan Haji Naim hanya mendengar semua yang diceritakan Tengku Badriah , mereka tidak menyangka Adrian melakukan sebegitu .
" tak apalah nak bersabar ja Mak dengan Ayah nak kamu selesaikan masalah ni dengan baik , jangan terlampau ikutkan hati faham kan maksud mak " kata Puan Maya sambil mengengam tangan Anaknya Badriah .
Tengku Badriah hanya mengangguk lalu meminta izin ingin masuk ke dalam bilik ingin berehat .
Haji Naim dan Puan Maya memandang Tengku Badriah dengan pandangan sayu , mereka berdoa semoga masalah ini selesai dengan cepat .
Emielda dan Neyli hanya diam dalam bilik mereka tahu pasti ibu mereka sangat sakit hati buat masa sekarang .
Tengku Adrian tidak dapat duduk diam ia asyik memikirkan tentang isteri dan anak kembarnya .
Dimana harus dia mencari sudah banyak kali ia telefon isterinya tapi tetap juga tidak dapat , sama seperti anaknya sama tidak dapat di hubungi .
Tengku Adrian naik ke bilik ingin tidur penat ia memikirkan macam mana ia mahu mencari isteri dan anak-anaknya .
Tengku Adrian , Tengku Badriah , Emielda dan Neyli berdoa semoga
esok ada penyelesaian dan kebahagiaan . ❤'Malam itu Keluarga Emielda tidur dengan keadaan yang sedih '

YOU ARE READING
SUMPAH DENDAM
AcciónMengisahkan seorang wanita yang bernama Tengku Emielda Casandra berumur 20tahun. Dulu hidupan Emielda penuh dengan kegembiraan , tetapi sesuatu yang berlaku menimpa keluarganya telah membuat kehidupan menjadi gelap , dan dalam dirinya ada secebis De...