MOHON MAAF

127 5 0
                                    

Ibu dan Neyli membawa ku masuk ke kereta tetapi secara tiba-tiba suara seseorang sedang memanggil nama ibu dan sudah pasti itu ada Tengku Adrian Syah .

"Badriah tunggu abang " katanya sambil berlari.

Kini ayah berdiri didepan kami aku memandang tajam ayah sama seperti Neyli  , ibu hanya memandang ayah dengan pandangan sayu .

"Badriah Abang minta maaf , abang tahu abang salah pada awak , Neyli da.. Dan Emielda anak Ayah " kata Ayah sambil memandang ku  .

Aku hanya tersenyum sinis apabila Ayah memandang ku , dan aku melihat pergerakanya seakan-akan ingin memeluk ku .

Aku cepat - cepat masuk dalam kereta rasa kecewa dengan ayah sangat mendalam , Aku hanya mendengar keluhan Ayah .

Neyli juga begitu ia masuk dalam kereta seat belakang , Neyli juga kecewa dengan Ayah sanggup dua kan ibu .

"Badriah Abang mohon Maaf  , please maafkan Abang " kata Tengku Adrian Syah berharap agar ia di maafkan sambil mengengam tangan isterinya  .

"Abang pergilah Dengan Zarina biarkan saya dan Anak-anak , lagi pula Zarina masa lampau Abang jika Abang ingin bersamanya saya izin kan " kata tengku Badriah sambil menunduk tiada kekuatan untuk memandang suaminya  .

"please Badriah jangan cakap macam tu  jangan tinggalkan Abang  , bagi abang satu peluang please " tengku Adrian Syah masih berusaha memujuk isterinya  .

Tapi hampa riaksi isterinya masih berdiam  , tiada kata-kata yang keluar daripada mulutnya lalu tengku Badriah jalan menuju ke keretanya .

Tengku Adrian Syah mengejar isterinya sampai ke pintu kereta .

Tengku Adrian Syah memang tangan isterinya apabila ia melihat isterinya membuka pintu seat memandu , tapi hampa tengku Badriah melepaskan pegangan tangannya dengan kasar  .

"kalau awak nak masalah ni selesai  , kita selesaikan dekat rumah malu dengan orang asyik tengok kita " kata tengku Badriah .

"okey Abang pandu kereta " kata tengku Adrian Syah

"tak perlu awak pandu kereta awak sendiri  , saya tak nak awak ada dekat dalam kereta saya  " kata tengku Badriah sambil memandang tajam suaminya .

Tengku Badriah terus masuk dalam kereta dan startkan Enjin kereta dan berlalu daripada situ sempat ia melihat suaminya Tengku Adrian Syah  daripada pantulan cermin siring keretanya yang masih berdiri tegak .

Air matanya jatuh lagi buat kali ketiga kecewa sangat kecewa dengan perangai suaminya  , dia tidak pernah terfikir suami akan curang di belakangnya  .

Emielda yang melihat ibunya menangis terus melapkan air mata ibunya  .

Tengku badriah terkejut lalu memandang anak Emielda  , dia dapat melihat bekas tamparan suaminya dia tersenyum lalu menumpukan pemanduannya .

Dia kena tabah dia hadapan anak-anaknya  , tiba-tiba Emielda bersuara  .

"Kalau Ayah tinggalkan ibu  , ibu jangan sedih Emielda dan Neyli sentiasa ada disisi ibu " kata Emielda sambil mengengam tangan sebelah ingin memberikan semangat kepada ibunya.

SUMPAH DENDAMWhere stories live. Discover now