“Kau tahu apa yang dia katakan di depan teman-teman ku hari ini? dia menyebutku sebagai pacarnya...” ulang Jiyeon entah untuk yang keberapa kalinya kepada sahabatnya melalui telpon. Eunra hanya mendesah lelah mendengar tiap kalimat yang sama, yang terus di ucapkan Jiyeon.
“Yak. Bukankah kau terlalu plin plan Park Jiyeon. kau bilang kau tak akan sanggup menghadapi sikap kejam, dingin dan sadisnya. Lalu, apa lagi ini?” sindir Eunra terang-terangan.
“Aku hanya mencoba menerima keadaan. Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa tak ada pilihan lagi sekarang selain berharap takdir akan berjalan ke arah yang lebih baik?”
“Ya, aku memang mengatakannya. Tapi kenapa kau tak cari pacar sungguhan saja. Agar kau bisa bebas dari pangeran sadis itu? jujur saja, aku tak suka dia memperlakukanmu seenaknya. Menjadikanmu hewan peliharaan yang harus menuruti semua maunya.” Jawab Eunra.
“Memangnya kau pikir aku suka di perlakukan seperti itu?” Tandas Jiyeon yang terdengar kesal kali ini.
“Kalau begitu carilah pacar yang sesungguhnya. Memangnya tak ada yag kau sukai di sekolah mu? Ayolah, di sekolahmu kan banyak pria. Sekolahmu bukanlah sekolah khusus wanita seperti tempatku. Pasti ada satu pria yang tertarik padamu.”
“Jangan bicara semudah itu, Eunra-ya. Kalau memang ada, dari awal aku sudah berkencan dengannya. untuk apa aku membuat diriku sendiri repot dengan membuat kesepakatan dengan pria iblis itu.” balas Jiyeon yang mulai terdengar putus asa lagi. gadis itu merubah posisi tubuhnya, berbaring di tempat tidurnya sambil memeluk boneka beruang besar miliknya.
“Pasti ada. Hanya saja kau tak pernah menyadarinya. Mulai sekarang mulailah mencari pria romantis seperti tipe pria idamanmu.” Saran Eunra. Sesaat setelahnya gadis itu terdengar menguap lebar mengingat jam di dinding kamarnya saat ini sudah menunjuk anngka sebelas malam.
“Pria romantis...?” ulang Jiyeon dengan penuh pertimbangan.
“Eoh. Carilah pria romantis dan jadikan dia pacar yang sesungguhnya.,”This Fanfiction Begins ...... _The Devil Prince_
Tiga – “Another Boy”Pagi itu Jiyeon datang ke sekolah lebih awal mengingat hari ini merupakan jadwalnya untuk membersihkan kelas bersama dengan Sehun dan dua orang yang lain. Gadis itu sudah sibuk dengan sapu di tangannya sejak lima belas menit yang lalu. Dan hampir semua tugas paginya terselesaikan. Semua kelas sudah tertata dengan sangat rapi. Tapi Jiyeon masih menyelesaikan bagian akhirnya untuk menyapu bagian sudut kelas. Namun tiba-tiba seorang gadis memanggil namanya dari arah pintu kelasnya.
“Park Jiyeon-ssi..” pantau gadis itu dengan dua orang teman wanitanya yang terus mengekor di belakangnya dengan tampang dingin dan ketus. Jiyeon mengernyitkan dahi, merasa sama sekali tak mengenal ketiganya. Namun pandangan yang mereka berikan padanya sungguh sangat aneh. Jiyeon perlahan memajukan langkahnya ke arah pintu dengan waspada.
“Ne, waegurae?” tanya Jiyeon dengan suara yang terdengar sangat ragu.
“Kami ingin bicara padamu!” ujar salah satu dari ketiga gadis itu pada Jiyeon. dia memberikan isyarat pada Jiyeon untuk mengikutinya keluar dari kelas itu. Jiyeon awalnya merasa enggan, tapi mereka sepertinya tak menerima sebuah penolakan. Salah satu dari dua orang gadis yang mengekor di belakang tadi berjalan mendekati Jiyeon dan menggandeng tangan Jiyeon untuk membawanya berjalan dengan ramah. Tapi saat Jiyeon sudah keluar dari kelasnya, tangannya mulai mencengkeram lengan Jiyeon, menyeretnya paksa menuju ke lorong sepi di dekat gudang sekolah. Gadis berambut pendek itu kemudian melepaskan Jiyeon. menghempaskan tubuhnya kasar hingga Jiyeon tersudut ke dinding yang dingin dan keras. Ketiga gadis di depannya mulai menyikukan kedua lengan mereka dan mengunci Jiyeon dari segala sudut agar gadis itu tak menemukan ruang untuk bisa kabur.
“Apa mau kalian?” tanya Jiyeon memberanikan dirinya.
“Kami dengar kau dan Myungsoo berkencan. Apa itu benar?” tanya seorang gadis yang Jiyeon ketahui bernama Lee Hyunra. Nama itu tercetak jelas di name tag yang ia pasang di seragamnya. Dia terlihat sangat cantik, dengan rambut panjang dan tubuh yang indah semampai. Tapi tatapan matanya yang terus menghujami Jiyeon sedari tadi terlihat begitu ganas dan menakutkan.
“N-Ne..” Jawab Jiyeon takut-takut. Ia merunduk, tak mau mengambil resiko dengan memandang wajah gadis-gadis berbahaya di hadapannya itu.
“Mwo? Maldo andwe..! Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa Myungsoo dan kau..?” Gadis bernama Lee Hyunra itu membuang napasnya. Takjub mungkin? Tapi sepertinya tidak. Ia jauh lebih terlihat kesal dan marah ketimbang takjub.
“A-Aku hanya terbawa perasaan dan—“
“Myungsoo adalah idola semua orang. Jika ada yang tertarik padanya, peraturannya mereka harus menahannya.” Sentak Hyunra yang semakin tersulut emosi.
“Mau bagaimana lagi. Dia sudah--”
“Mwo? Bicara apa kau!” Hyunra mulai mendekati Jiyeon dengan memajukan selangkah kakinya. Pandangan matanya menajam dan kedua tangannya seolah sudah begitu gatal untuk tidak menyentuh tubuh Jiyeon.
“Jadi maksudmu Myungsoo sudah memilihmu untuk menjadi kekasihnya? Kau sedang berusaha memamerkan hubunganmu?” Hyunra sudah mulai mengangkat sebelah tangannya dan hampir memukul Jiyeon kalau saja suara itu tak menghentikannya. Suara berat dengan logat kental Busan yang membuatnya terdegar semakin manly.
“Hentikan!” teriaknya sambil berjalan santai dengan sebelah tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana seragam sekolahnya. Sedang tangannya yang lain memegang tali tas ransel yang ia selempangkan di sebelah bahunya. Pria itu tinggi dan juga tampan. Dengan kulit putih pucat dan bola mata coklat terang layaknya seorang vampire dalam film.
“Lee Jonghyun, jangan ikut campur!” tegur Hyunra sambil memundurkan langkahnya begitu Jonghyun berada diantara dirinya dan Jiyeon yang sedang tertindas malang.
“Apa yang kau lakukan? Kalian mengeroyok seorang gadis cantik? Oh ayolah, tiga lawan satu bukanlah permainan yang adil, Ra-ya..” tegur Jonghyun
“Apa masalahmu. Ini sama sekali bukan urusanmu, Jonghyun-ah!” Hyunra masih bersikeras tak ingin melepaskan mangsanya. Tapi Jonghyun bukanlah orang yang mudah untuk di taklukkan. Dia adalah pria tertampan di sekolah sebelum Myungsoo pindah beberapa waktu lalu. Dan nama Lee Jonghyun benar-benar begitu disegani karena kemampuannya dalam olahraga Judo. Dia adalah atlet Judo nasional.
“Walaupun tampangku seperti ini, tapi aku adalah seseorang yang begitu menjunjung tinggi keadilan. Tak akan ku biarkan kau mengeroyok seorang gadis yang begitu cantik. Jadi sekarang silahkan kau pilih, melepaskannya atau berhadapan denganku?” Jonghyun tersenyum dengan bibirnya yang tipis dan terlihat begitu menggoda. Dia punya pesona yang mematikan. Pesona yang membuat seorang wanita menjerit takjub.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince
FanfictionPark Jiyeon, gadis SMA yang terjebak dalam satu kebohongan demi untuk mendapatkan teman di kelasnya. ia terpaksa mengaku bahwa dirinya memiliki seorang pacar yang sangat tampan untuk berbaur dengan teman satu kelompoknya. ia mengakui pria paling ta...