Empat

2.3K 262 58
                                    

Liburan sekolah adalah saat yang paling menyenangkan bagi para siswa. Layaknya sekolah pada umumnya, setelah melakukan ujian semester murid SMA di Korea juga memiliki waktu libur untuk mengistirahatkan sejenak otak mereka dari tekanan dan rasa stress. Dan liburan ini adalah waktu yang paling di tunggu oleh Sooji, Soojung dan juga Jieun. Dari jauh-jauh hari sebelumnya mereka sudah menyusun berbagai rencana menyenangkan untuk berkencan dengan kekasih mereka.
“Eumm.. senangnya..” gumam Jiyeon murung sambil duduk memandangi layar ponselnya seraya bersantai di kursi goyang di halaman belakang rumah Eunra yang teduh.
“Mwoya?” tanya Eunra sambil meletakkan nampan berisi dua gelas orange juice yang baru saja ia buat di dapur rumahnya. Ia memberikan segelas juice pada Jiyeon dan menatap sahabatnya penuh tanya.
“Sojung dan Minhyuk pergi empat hari tiga malam ke Nami island. Jieun ke jeju bersama pacarnya dan Sooji sepertinya terlalu sibuk hingga belum mengirimkan foto liburannya.” Ujar Jiyeon sambil menunjukkan foto ketiga sahabatnya pada Eunra. Di foto pertama Soojung tampak berfoto mesra dengan Minhyuk di tengah pantai yang luas. Keduanya tampak serasi dengan baju pantai bermodel dan warna yang senada. Sementara di foto kedua Jieun terlihat mengenakan baju pantai dengan membawa kelapa muda yang ia minum berdua dengan Hyunwoo. Jiyeon semakin merengut.
“Senangnya... Aku juga ingin pergi kencan...” rancaunya frustasi.
“Memangnya pangeran sadismu kemana? Sedang apa dia?” tanya Eunra yang duduk santai di kursi taman disamping Jiyeon sambil meminum orange juice miliknya.
“Molla..” jawab Jiyeon setengah merengek.
“Kau tak tahu karena kau tak menghubunginya!”
“Ne. Kau benar. Aku tak menghubunginya dan tak menerima email darinya selama liburan. Kami kan hanya pacar pura-pura, jadi—“ Jiyeon tak melanjutkan ucapannya. Ia justru hanya memanyunkan bibirnya lucu. Dan Eunra justru tersenyum melihat hal itu. ia mendekatkan wajahnya ke arah Jiyeon, berniat menggoda sahabatnya kali ini.
“Wae? Kenapa kau terlihat sangat kecewa?” godanya
“Mwoya~” rengek Jiyeon manja.
“Mungkin saja kau menyukainya..” Eunra membuat ekspresi wajahnya menjadi begitu serius dan penuh pemikiran. Awalnya Jiyeon hanya terdiam seraya berpikir, tapi beberapa detik setelahnya ia segera menggelengkan kepanya dan menggerakkan tangannya, memberi sebuah simbol penolakan.
“Aniya..! ani..! Itu mustakhil!” bantahnya.
“Mana mungkin aku mau pada pria busuk seperti dia!” tegas Jiyeon lagi.
“Eummm... Kau yakin? Dia sangat tampan, kau yakin sama sekali tak menyukainya?” goda Eunra lagi dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat ragu akan jawaban yang Jiyeon berikan. Gadis itu melangkah pergi meninggalkan Jiyeon dan melepaskan jubah mandinya saat berada di depan kolam renang miliknya. Eunra masih berdiri di posisinya, memamerkan tubuh indahnya yang hanya berbalut bikini cantik berwarna biru langit. Ia kemudian berjalan turun di tangga kolam perlahan dan mulai membasahi tubuhnya dengan air kolam yang dingin. sementara Jiyeon justru kembali sibuk dengan grup chatnya pada aplikasi Line yang ia gunakan.
“GAWAT...!! Aish, eotthokkae...” jerit Jiyeon sambil berlari ke arah kolam renang menghampiri Eunra sambil membawa ponselnya. Ia menunjukkan beda putih itu pada Eunra dengan ekspresi panik.
“Waeyo!!” kesal Eunra yang merasa kesenangannya terganggu. Ia memegang ponsel Jiyeon dan membaca pesan singkat di grup sahabatnya itu.
“Jiyeon-ah, kau sedang berkencan dengan Myungsoo? Kalian pergi kemana? Kirimkan beberapa foto pada kami!!” baca Eunra lirih.
“Eunra-ya eotthokkae...?” Jiyeon terus merengek bagaikan anak kecil yang tengah kelaparan.
“Eotthokkae Ra-ya...” Dan Jiyeon terus merengek sambil menarik-narik tangan Eunra. Tapi Eunra hanya tersenyum konyol.
“Mau bagaimana lagi? cepat hubungi Myungsoo-mu..” dan gadis itu semakin melebarkan senyum di bibirnya.
“Bagaimana mungkin? Dia tak akan setuju untuk pergi berlibur. Aku harus bagaimana...?” Jiyeon membuat ekpresi setengah menangis dengan wajahnya. Berharap rasa belas kasihan dari sahabatnya.
“Tahu darimana kau bahwa Myungsoo tak akan setuju? Kau bahkan belum mencobanya!”
“Tapi Ra-ya...”
“Cobalah! Hubungi dia!”
“Tapi....”
“Palliwa!”



This Fanfiction Begins.... _The Devil Prince_
Empat – “Holiday”




“Kau sudah siap?” tanya Eunra saat melihat Jiyeon sudah keluar dari rumahnya dengan menggunakan celana panjang berwarna abu-abu dengan kaos putih berlengan pendek yang di padukan dengan cardigan berwarna hitam. Dia benar-benar terlihat sangat santai dengan rambut terurai panjang dan dandanan yang sangat natural. Tapi itu sama sekali tak mengurangi kecantikan Jiyeon sedikitpun. Kecantikannya adalah sesuatu yang alami, bukan hal yang bisa di rekayasa dengan apapun. Jiyeon menghampiri Eunra yang berdiri di samping mobil putih milik tuan Choi yang sudah bersiap di depan pintu gerbang rumahnya.
“Kau yakin akan mengantar ku? Apa tak merepotkanmu?” tanya Jiyeon tak enak hati. Tapi Eunra justru tersenyum sambil menarik tangan Jiyeon mendekat.
“Kajja. Aku bisa terlambat menghadiri les piano ku kalau kau terlalu lama.” Ujar Eunra sambil mendorong Jiyeon masuk ke dalam bangku penumpang. Ia meminta supir ayahnya untuk segera bergegas. Setelah Myungsoo menyetujui keinginan Jiyeon untuk pergi berlibur di telepon tadi, Eunra terlihat begitu antusias. Ia bahkan langsung mengajukan diri untuk mengantarkan Jiyeon ke kafe milik Baekhyun untuk bertemu dengan pangeran sadisnya. Ia bahkan rela terlambat menghadiri les piano nya hanya demi mempertemukan sahabatnya dengan sang pangeran iblis.
“Kafe itu tak jauh dari sini. Kau hanya perlu berbelok di depan dan berhenti di depan kafe berwarna biru di ujung jalan sana..” terang Jiyeon sambil memperhatikan jalan yang sedang ia lewati. Eunra memerintahkan supirnya untuk mengikuti arahan Jiyeon. dan mereka berhenti di kafe paling ujung yang terlihat ramai. Eunra turun dari mobil dan menemani Jiyeon masuk ke dalam kafe.
“Selamat datang..” sapa Baekhyun begitu mendengar suara lonceng di atas pintu kafenya bergemerincing, pertanda seorang pelanggan telah datang. Baekhyun yang baru saja meletakkan pesanan pegunjung di dekat pintu berbalik dan menatap ke arah Eunra yang masih berdiri di dekat pintu masuk dengan mata membulat penuh binar.
“Wow..” gumam Baekhyun takjub melihat kecantikan gadis itu dengan kedua matanya. Choi Eunra berdiri disana. Di depan pria itu dengan sebuah senyum yang menawan. Rambut coklat dan kulit putih gadis itu begitu kontras. Terlebih balutan dress coklat yang ia gunakan membuat dirinya terlihat anggun dan berkelas.

The Devil PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang