“Kalau begitu, berputar tiga kali dan ulurkan tanganmu padaku, lalu menggonggong. Kau mengerti?”
“Hehh?” Jiyeon membulatkan matanya tak mengerti.
“Bukan ‘Hehh’. Kau pikir aku bersedia melakukan hal konyol ini tanpa sebuah imbalan? Jika ingin aku menuruti permintaan konyolmu, kau harus menjadi anjingku!” jelas Myungsoo.
“M-Mw-Mwo? A-Anjing?” Jiyeon mengulangi perkataan Myungsoo dengan nada terbata. Tak percaya.
“Kau tahu, aku sangat menyukai anjing. Mereka makhluk yang menyenangkan. Jika diperintah menunggu, mereka akan menunggu selama apapun. Sedingin apapun aku pada mereka, mereka tak peduli dan mata mereka tetap selalu memandangku dengan tulus. Mereka akan mematuhi apapun perintah tuannya. Mata mereka yang berbinar-binar sungguh sangat lucu. Tak apa jika kau tak mau menjadi anjingku, maka aku pun tak perlu menjadi pacarmu. Maafkan perkataanku.”Di titik ini, Jiyeon menyadari bahwa hidup selalu menghadapkan kita pada dua pilihan. Memillih jalan yang sulit, ataukan memilih jalan yang lebih mudah merupakan hak yang kita punya. Dan disitulah masalahnya. Memilih itu sangat sulit. Sangat.. Karena ketika kita telah menentukan suatu pilihan maka kita juga harus menerima resiko besar di balik pilihan yang telah kita buat.
This Fanfiction Begins.... _The Devil Prince_
Dua – “I’m His Girlfriend”Jiyeon mengaduk-aduk sup di mangkuk nya tak punya selera. Raut wajah kesal masih betah bertengger lama di wajah cantiknya. Dan entah sudah keberapa kalinya gadis itu mendesah marah. Dia benar-benar merasa di lecehkan akibat kejadian siang tadi. Tapi ia juga tak bisa membalas mengingat dirinya begitu bersyukur pria bernama Kim Myungsoo itu mau mengikuti permainan konyol untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Tapi ini sungguh keterlaluan.
“Aaaaargh...” teriak Jiyeon kesal sambil meletakkan sendok di tangannya asal.
“Wae? Berhentilah mengeluh dengan pilihan yang kau buat sendiri..” tegur Eunra yang masih melahap makan malamnya bersama sahabatnya itu. Setelah kejadian tadi siang, mood Jiyeon benar-benar menjadi begitu buruk sehingga ia memutuskan untuk menginap di rumah Eunra yang berada tepat di samping rumahnya. Ia membutuhkan Eunra untuk menumpahkan semua kekesalannya yang mungkin tak akan habis sekalipun di bahas semalaman. Jiyeon merengut diam. Menggigiti ujung bibirnya sambil berpikir dalam. Penyesalan itu ada. Tergambar jelas di wajahnya. Namun, dia juga tak bisa berbohong bahwa dirinya bahagia mendapatkan seorang pacar tampan yang bisa ia banggakan pada semua temannya. Dan yang paling penting, saat ini teman-temannya tak lagi curiga padanya dan mengatainya sebagai seorang bermulut besar.
“Tapi aku benar-benar tak menyangka pria berwajah tampan dan lembut sepertinya ternyata adalah seorang pria sadis. Hal itu benar-benar tak terlihat dari luar.” Lanjut Eunra.
“Seperti itulah dia menipu orang-orang disekitarnya. Dia selalu berpura-pura menjadi seorang malaikat, tapi sungguh dia adalah malaikat berhati iblis. Penipu yang sangat kejam!” kesal Jiyeon.
“Yak! Jangan bicara seperti itu tentangnya. Bukankah kau seharusnya bersyukur? Walaupun dia adalah malaikat berhati iblis yang luar biasa tampan, dia masih bersedia mengikuti permainan bodohmu itu.”
“Arraseo.. Jeongmal Arra.. Aku benar-benar sangat bersyukur padanya. Tapi seumur hidupmu, apakah pernah ada seseorang yang memintamu berputar tiga kali dan menggonggong di hadapannya, seperti yang dia perintahkan padaku tadi? Saat melakukannya, seolah-olah hak ku sebagai manusia telah di cabut dengan begitu biadap!” Jiyeon terdengar sangat marah.
“Tapi dia memberimu pilihan bukan? Itu bukan seperti dia telah memaksamu.”
“Aku tahu itu. keundae, aku membutuhkan bantuannya.” Jawab Jiyeon lesu.
“Sekarang mau bagaimana lagi? tak ada pilihan lain untukmu. Jalani saja apa adanya. Siapa tahu takdir akan berbalik ke arah yang jauh lebih baik..” Eunra mencoba memberikan petuah bagi sahabatnya yang sedari tadi tak bisa berhenti uring-uringan.
“Kau mengatakannya karena kau bahagia bukan terlepas dari tugasmu menjadi pacar pura-pura ku?” tuduh Jiyeon terang-terangan. Dan sialnya Eunra justruu mengangguk dengan sebuah senyum lebar yang menurut Jiyeon sangat menyebalkan.
“Ne. Aku sangat senang. Hahaha..” goda gadis itu sambil menjulurkan lidahnya pada Jiyeon.
“Yak, Choi Eunra.. Awas saja kau..!” ancam Jiyeon yang langsung mengejar sahabatnya yang lebih dulu berlari ke arah dapur rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Prince
Fiksi PenggemarPark Jiyeon, gadis SMA yang terjebak dalam satu kebohongan demi untuk mendapatkan teman di kelasnya. ia terpaksa mengaku bahwa dirinya memiliki seorang pacar yang sangat tampan untuk berbaur dengan teman satu kelompoknya. ia mengakui pria paling ta...