Setelah menempuh 1 jam perjalanan dari Ralph's cafe, akhirnya kami tiba di Avalon beach. Sebuah pantai indah di Sydney yang terkenal dan menjadi sebuah setting serial di TV berjudul Baywatch. Dari TV saja sudah terlihat betapa keren dan mengesankannya gelombang air dan pasir karang oranye.
Di area Avalon beach ini juga terdapat lapangan golf yang melengkapi liburan para wisatawan lokal maupun mancanegara, seperti aku dan Sophia.
Aku, Val, dan Sophia duduk di pinggir pantai menikmati desiran angin pantai sambil bercerita. Sebelumnya aku akan menceritakan tentang Sophia.
Yang aku tau, Sophia adalah adik kandung Val. Dia masih SMA kelas 12 dan sekolah di salah satu SMA swasta di Bali. Berhidung mancung, berkulit putih dan berbadan langsing. Bagiku dia cantik, lebih cantik dari Dheannisa. Tapi Dheannisa lebih menarik perhatianku.
***
Langit tampak semakin sore, air laut yang dihiasi ombak pun mulai menampakkan kegagahannya, sama halnya dengan matahari yang semakin lama semakin meredup. Senja di Avalon beach sungguh indah, jika ada kata lain selain indah dan keren, maka itulah sebutan yang tepat untuknya.
"Sophi belum pernah lihat sunset seindah ini" ucapnya dengan wajah kagum.
"Memangnya, sunset di Bali kalah dengan di Sydney?" Aku menoleh melihat wajahnya yang lurus menghadap kedepan.
"Hmm 11 12 lah" katanya sambil melirik ku.
Val tidak ada disekitar kami, dia pergi mencari toilet.
"Andai Sophi sedang bersama pacar, pasti akan terlihat romantis di pantai ini" ucapnya lagi.
Aku diam. Tidak tau apa yang harus kukatakan. Pura pura tidak mendengar saja.
"Kau punya pacar?" Pertanyaan Sophia benar-benar membuatku tidak selera melihat sunset lagi.
"Belum" ku jawab pertanyaan itu tanpa berpikir panjang.
"Akan?"
"Tunggu saja"
Val kembali dari toilet dan berlari menuju kami.
"Dev, Dhea kembali ke Indonesia malam ini"
Tentu saja aku kaget dengan perkataan Val barusan. Sudah 2 hari aku tidak bertemu dengannya dan sekarang tiba-tiba dia sudah mau kembali ke Indonesia. Apa yang terjadi?
"Kau tau dari siapa?"
"Tidak penting tau dari siapa, kau mau bertemu dengannya kan?"
Aku mengangguk. Val langsung menarik tanganku dan memberikan kunci mobilnya kepadaku.
"Susul dia sekarang atau kau tidak akan bertemu dengan Dhea selamanya"
Aku berlari menuju parkiran dengan pikiran kacau. Bagaimana tidak, pikirku, jika Dhea kembali ke Indonesia justru akan memudahkanku bertemu dengannya. Toh besok juga aku kembali.
Tapi yasudahlah, akan ku kejar Dheannisa ke airport, mengikuti kata-kata Val yang aku juga masih tidak mengerti.
"Susul dia sekarang atau kau tidak akan bertemu dengan Dhea selamanya"
Apa coba maksudnya? Tolong kalian beritahuku.
***
Aku tiba pukul 8 malam. Aku tidak tau dimana Dhea. Aku tidak tau maskapai apa yang akan membawa Dhea ke Indonesia. Aku juga tidak tau jam berapa Dhea terbang.
• kau dimana sekarang? ✔✔
• ada hal penting yang harus aku sampaikan. ✔✔
• Missed call ...Pesanku terkirim. Tetapi Dhea tidak membalasnya, bahkan dia tidak membaca. Aku seperti orang linglung, dan bodoh. Yang tanpa tujuan datang ke sini. Dimana Dhea? Saking paniknya, aku sampai lupa melihat jadwal penerbangan. Bodoh sekali aku.
Berlari lagi menuju tempat jadwal penerbangan pesawat. Mataku bergerak dari atas kebawah, mencari penerbangan tujuan Jakarta. Dan ...
Yah. Ku tundukkan kepalaku didepan orang-orang bertubuh tinggi besar yang berlalu lalang di airport. Baru saja pesawatnya berangkat. Itu akibat kebodohanku.
~
"Bagaimana?" Ucap Val yang masih ada di Avalon beach bersama Sophia.
"Besok saja di Jakarta" ucapku sambil memberikan kunci mobil Val.
"Kau kembali besok?" Tanya Sophia.
"Iya, waktu liburanku sudah habis"
"Sophia juga akan kembali besok"
Aku tidak peduli. Benar-benar tidak peduli apakah Sophia akan kembali besok atau tidak kembali selamanya. Aku hanya memikirkan Dheannisa sekarang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DHEANNISA
RomanceMengejar cinta sampai ke Sydney? mungkin iya, mungkin juga tidak.