03. Ilfeel

233 12 2
                                    

Disaat jam olahraga berlangsung Vera lebih suka duduk dan memperhatikan gerak-gerik keempat most wanted itu.

Pasalnya sedari awal kelasnya olahraga, empat pria tampan itu tidak berhenti menjahili siswi kelas Vera termasuk Gisel.

Raka tidak mau berhenti untuk mengganggu Gisel. Mulai dari tali rambut Gisel yang diambil olehnya sampai sepatu Gisel yang dilempar Raka alhasil sekarang sepatu Gisel berada di atas pohon mangga dengan cantiknya.

"KAK RAKAAAA!!!! Ambilin itu sepatu guaaa!! Lo yang nyangkutin disituu!! Gamau tau ambil atau gua laporin ke Pak Bambang!" Ancam Gisel dengan suara cemprengnya.

Oh iya, Pak Bambang itu guru BK di sekolah ini. Tampangnya yang sangar membuat para murid yang bersekolah disini bergidik ngeri jika melihatnya. Tetapi itu tidak berlaku bagi keempat Bad Boy sekaligus most wanted sekolah ini. Pasalnya mereka udah sering banget keluar masuk ruang BK dengan kasus kejahilan-kejahilan mereka.

Raka yang mendengar suara cempreng Gisel itu langsung menutup kedua telinganya secara spontan. "Buset dah itu mulut lo udah kaya toa masjid! Bilangin aja sana sama Pak Bambang gua ga takut!" Seru Raka sambil meninggikan dagunya ke atas.

Gisel membulatkan matanya gadis itu nampak sangat kesal dengan perlakuan Seniornya itu. Gisel menghela nafas pelan percuma saja jika dia berteriak ataupun melaporkan Seniornya itu kepada guru BK toh memang itu tidak akan mempan untuk mereka.

Akhirnya Gisel pun menyerah dan mencoba membuang jauh-jauh rasa kesalnya itu.

"Kak Raka yang ganteng, yang baik, yang unyuuu!! Tolong ambilin sepatu gua yang ada di atas sana ya please!" Pinta Gisel dengan nada yang sangat pelan dan wajah puppy eyes nya itu ternyata dapat meluluhkan hati Raka.

Raka tersenyum kemenangan, Gisel yang melihatnya pun hanya mendengus sebal. "Oke! Gua ambilin tapi ada syaratnya." Ujar Raka dengan seringai nakalnya.

Gisel yang sudah tidak kuat menahan amarahnya itu pun langsung menghardik Raka tidak peduli kalau dia itu Seniornya.
"LO YANG NYANGKUTIN! LO JUGA YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB!!! GA ADA SYARAT-SYARATAN!!." teriak Gisel ternyata gadis manis itu sudah sangat marah dengan tingkah Raka itu.

Raka yang mendengar teriakan itu langsung menutup kembali kedua telinganya itu rapat-rapat. Bukan hanya Raka yang menutup kedua telinganya tetapi, semua murid yang sedang berada di lapangan pada saat itu juga langsung menutup kedua telinga mereka masing-masing saat mendengar teriakan super dari Gisel.

"Buset dah itu mulut apa toa masjid si gede banget!" Seru Raka lantang di depan Gisel.
"Ck! Cepetan si ka!! Ambilin sepatu guaa! Kaki gua panas banget ini!" Rengek Gisel.

Kenneth yang mendengar teriakan Gisel itu pun langsung menghentikan aksi jahilnya kepada Icha -salah satu siswi kelas XI-Ipa 1- . Cowo tampan itu langsung menghampiri Raka dan juga Gisel yang berada di sebrang lapangan, lebih tepatnya berada di bawah pohon mangga dekat lapangan.

"Ck! Lu apain si Raka anak orang sampe teriak-teriakan gitu." Raka yang mendengar suara itu pun langsung menoleh ke arah sebelahnya dan memberika cengiran yang sangat lebar.

"Ga gua apa-apain ko Ken dia nya aja yang teriak-teriak gajelas kaya orang gila!" Mata Gisel membulat sempurna begitu mendengar ucapan Raka barusan.

"Heh! Enak aja ngatain gua gila!! Lo tu yang gila!!" Mata Raka langsung membulat sempurna mendengar perkataan Gisel barusan.

"Eh lu songong amat ya sama Senior!" Geram Raka. "Bodo amat! Senior kaya lo mah ga perlu gua hormatin!" Seru Gisel sambil mendongakan dagunya ke atas.

Nerd girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang