Taehyung menatap jam dinding lalu melihat pintu utama yang masih tertutup. Begitu seterusnya berharap Jungkook segera datang. Sejak setengah jam yang lalu taehyung sudah bersiap ke rumah sakit untuk melakukan terapi pada kakinya.
Tetapi Jungkook yang berjanji akan mengantar nya belum juga pulang, sedangkan waktu janji nya dengan dokter park 15 menit lagi. Taehyung sudah menghubunginya sedari tadi tapi ponsel Jungkook tidak aktif.
Jimin yang saat itu berada tidak jauh dari taehyung melirik istri pertama suaminya itu. Mengernyit bingung saat taehyung terus menatap jam lalu pintu utama. Sebelum menghela nafas dan bergerak mendekati jimin dengan memutar kursi roda nya.
"Jimin aku pergi dulu ya, saat Jungkook pulang katakan padanya aku sudah berangkat."
"Apa tidak sebaiknya menunggu Jungkook dulu?"
Tanya Jimin khawatir."Tidak ,Mungkin saat ini ia sedang sibuk."
"Tapi, kau pergi dengan siapa?"
Tanya Jimin sekali lagi. Sungguh, Jimin takut terjadi apa-apa pada taehyung."Jangan khawatir aku pergi diantar supir."
Taehyung tersenyum manis, mencoba menghilangkan rasa khawatir Jimin padanya."Baiklah.Mau ku antar ke depan?"
"Tidak usah ada bibi Jung yang mengantar ku kedepan."
Setelah nya tubuh taehyung menghilang di balik pintu dengan seorang maid paruh baya yang mendorong kursi rodanya dari belakang.
Jimin kembali melanjutkan aktifitas membaca nya.
Hingga selang beberapa menit setelah kepergian taehyung pintu utama kembali terbuka. Jimin pikir taehyung kembali karena ada barang yang ketinggalan tapi nyatanya Jungkook yang datang dengan wajah kelelahan."Di mana taehyung?"
"Emmm baru saja berangkat"
Jawab Jimin gugup."Astaga padahal aku menyuruhnya menunggu sebentar."
Jungkook merebahkan tubuh nya di sofa dan memejamkan matanya sekedar menghilangkan lelah. Memijat kepalanya yang sedikit berdenyut nyeri. Pekerjaan nya dikantor hari ini cukup menguras tenaga dan otak nya. Ditambah dengan perusahaan nya yang sedikit ada masalah.
Jimin meletakkan kopi yang baru ia buat diatasi meja. Ia melihat Jungkook yang masih memejamkan matanya sambil memijat keningnya. Suami nya itu tampak kelelahan. Ia berjalan mendekati Jungkook.
"Umm mau kupijat kepala mu?"
Tawar Jimin lirih. Takut takut Jungkook akan menolak karena lancang menawari memijat kepala nya.Jungkook membuka matanya dan mengernyit menatap Jimin. Sebelum mengangguk setuju.
"Boleh."
Ucap Jungkook lalu. Lagipula Kepalanya berdenyut sedari tadi dan pijatan tangan nya tidak bisa mengurangi sedikit pun rasa sakit di kepalanya.Jimin berjalan kebelakang sofa dan mulai memijat kepala suaminya itu perlahan. Dulu ayah nya sangat suka saat jimin memijat kepala nya itu. Dan mungkin saja Jungkook juga menyukainya. Setidaknya rasa sakitnya sedikit hilang.
Jungkook kembali memejamkan matanya. mendesah nyaman saat merasakan tangan mungil Jimin mulai menyentuh kepalanya. Cukup membuat kepalanya nya lebih baik saat tangan itu dengan terampil memijat kepalanya .
"Apakah matamu baik baik saja?"
Tanya Jungkook masih merasakan pijatan Jimin dikepalanya.Mendengar pertanyaan suaminya itu seketika membuat Jimin merona. Teringat kejadian kemarin. Padahal Jungkook hanya meniup matanya, tapi entah kenapa ia seperti dicium saja.
"Hmm su sudah mendingan."
Gugup Jimin, tangan nya semakin cepat memijat kepala jungkook. Saking gugupnya, ia sampai menekan terlalu keras kepala suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua istri kookvmin
Fanfiction18 Oktober 2017 - 18 Juli 2018 Jungkook yang harus menikahi anak teman ayah nya, sedangkan ia sudah memiliki istri. Mampukah ia mepertahankan rumah tangga nya? Kookv kookmin Seme: Jungkook Uke : Taehyung, Jimin YAOI PART 11 PRIVAT