16

11.8K 1K 393
                                    

"Selama aku bisa, kenapa tidak?."

Jimin menatap taehyung tepat di mata. Mengunci pandangan taehyung. Senyum kecil muncul di sudut bibirnya.

"Bisakah aku meminta Jungkook hanya untuk ku saja."


Taehyung tertegun, menatap tidak percaya dengan orang di depannya. Apa yang Jimin maksud hanya untukku saja?
"Apa?"

"Ya, aku ingin memiliki Jungkook seutuhnya."

Taehyung terdiam, tidak menjawab. Lidah nya Kelu. Tidak tahu harus berbuat apa. Meminta Jungkook sama saja membunuh nya. Ia rela saat sudah tidak lagi menjadi yang pertama, tapi untuk menyerahkan milik nya, sungguh ia tidak bisa.

"Kau tidak bisa? Aku tahu tae. lupakan apa yang baru saja aku katakan. Anggap saja aku tidak pernah mengatakan nya."
Jimin menunduk dengan senyuman tipis nya. Bukan senyum sinis hanya senyum menyedihkan dari seorang park jimin.

Taehyung tahu ada yang berbeda dari Jimin, seperti ada yang di sembunyikan. Sekilas Terlihat dari pancaran bola mata nya.

"Ini Jim susu nya."
Jungkook datang dengan dua gelas susu ditangan nya. Membuat fokus keduanya teralih.

Jimin menerima susu hamil nya dengan raut bahagia. Raut sedih nya berganti dengan cepat saat menatap Jungkook.

"Dan ini untuk taetae ku."

"Terima kasih kookie."
Taehyung menerima susu stroberi yang di berikan Jungkook. Menyeruput dengan perlahan sambil melirik Jimin yang saat ini sudah menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook.

"Kau mau berangkat,"
Tanya Taehyung begitu melihat Jungkook yang sudah rapi dengan setelan kantor nya, tapi tidak dengan dasi yang seharusnya sudah terpasang di leher. Kain merah tersebut masih berada dalam genggaman Jungkook, karena biasanya taehyung lah yang memasangkan nya.
"Mau ku pasang dasinya?"

Baru saja Jungkook akan mengangguk, Jimin langsung merebut paksa dasi dalam genggaman Jungkook.
"Biar aku pasangkan."

Jimin memasang simpul dasi dengan senyum mengembang. Memasang nya teramat hati-hati supaya tidak terjadi kesalahan. Ia tidak ingin penampilan suaminya jadi aneh karena, dasi yang ia pasangkan.

Tangan yang tadi nya terulur ia turun kan kembali. Taehyung tahu, pekerjaannya sebagai seorang istri sedikit demi sedikit diambil alih oleh Jimin, termasuk dalam hal pakaian Jungkook yang biasanya ia siapkan. Mungkin Jungkook tidak menyadarinya tapi bagi taehyung sangat terasa sekali. Mau bagaimana lagi, Jungkook juga tidak menolak, ia bisa apa?.

"Nah selesai,"
Ucap Jimin puas. Walau hasil nya tidak sebagus saat taehyung yang memasang kan nya, tapi cukup rapi untuk pemula.

Jungkook mengacak rambut jimin sambil bergumam terimakasih. Mereka tersenyum bersama seolah tidak ada taehyung disana.

Taehyung jadi teringat kehamilan nya, ia akan memberi tahu Jungkook, kalau tidak sekarang kapan lagi.
"Ah jungkook.."

"Bukankah sekarang sudah pukul 8, kau harus ke kantor."
Jimin memegang lengan Jungkook, mengalihkan perhatian Jungkook yang saat itu tengah memusatkan perhatian pada taehyung.

"Benar, aku harus ke kantor sekarang."
Jungkook melihat jam tangan nya. Taehyung kecewa tentu saja. Bahkan ia belum sempat berbicara. Selalu seperti ini, waktu seolah tak menginginkan nya memberi tahu jungkook.

"Akan ku antar ke depan kookie,"

"Tidak usah sayang biar Jimin saja, kau istirahat saja."
Ucap Jungkook dengan mencium kening taehyung sekilas. Lantas pergi ke teras depan dengan merangkul pundak Jimin. Meninggalkan taehyung yang menatap mereka dengan sendu.

Dua istri kookvminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang