"Sel kanker sudah mulai menyebar."
Jungkook keluar dari ruangan dokter dengan perasaan berkecamuk. Terus terpikir dengan pembicaraan nya dengan sang dokter tadi.
"Kami menyarankan untuk melakukan kemoterapi kembali."
Berhenti sejenak menatap pintu ruangan jimin lantas memasuki kamar istri keduanya. Jimin sudah menyambutnya di atas ranjang dengan senyuman di bibir pucat nya. Melihat itu hati Jungkook berdenyut. Mengetahui fakta Jimin nya hanya memiliki waktu yang tidak sedikit membuatnya terluka.
"Bagaimana?"
Jungkook hanya diam,
"Apakah kondisi ku benar-benar buruk sampai ekspresi mu seperti itu kookie,""Aku tau kau orang yang kuat Jim,"
Jimin hanya tersenyum kecil, menyadari ucapan Jungkook.
"Ya, aku tahu. Pada akhirnya aku akan berakhir mati seperti eomma."Jimin menatap langit-langit ruangan nya. Sudah beberapa kali ia di rawat di sini. Terakhir kali 2 Minggu yang lalu. Saat ia dan Jungkook meminta izin pada Taehyung untuk memeriksa kehamilan. Nyatanya ia malah berakhir di ranjang pesakitan ini selama 1 malam dan pulang keesokan harinya.
"Jim,"
"Dan aku harap aku mampu bertahan sampai bayi kita lahir."
"Jimin, kumohon-"
"Tidak kook, kita sudah membicarakannya kemarin. Tolong, aku tidak ingin menggugurkan nya."
Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing hingga dering ponsel Jungkook menginterupsi . awalnya Jungkook mengabaikan nya. Tapi karena nada dering yang terus berbunyi membuat nya segera mengangkat panggilan nya.
"Halo"
"Tuan, nyonya..."
"Ada apa dengan taehyung?"
Mendengar nada panik serta nama taehyung Jungkook buru-buru menegakkan badannya."Nyonya berada di rumah sakit."
"Apa maksudmu bibi Jung,"
"Nyonya pendarahan. Sekarang sedang di tangani dokter."
"Saya kesana secepatnya."
Jungkook mengambil jaketnya dengan terburu-buru setelah mematikan telepon."Ada apa kook,"
Jimin bertanya begitu melihat raut wajah Jungkook yang tampak semakin panik dan kalut."Aku tidak tahu. Bibi Jung bilang Taehyung pendarahan."
Jimin terkejut mengetahui nya.
"Apa kau akan pergi?"Jungkook mengangguk, ia mencium kening jimin cepat lantas berlalu meninggalkan Jimin yang terus menatapnya hingga pintu tertutup.
Ruangan kembali sepi sesaat setelah Jungkook pergi. Jimin memejamkan matanya. Setetes air mata jatuh dari sudut matanya. Dengan senyum menyedihkan terlukis di bibirnya.
"Bukankah seharusnya seperti ini? Aku yang akan kembali sendiri."###
"Brengsek!!!"
Jungkook meninju tembok rumah sakit disana. Mengabaikan tangannya yang terluka ia mengusap wajahnya kasar.
Beberapa dokter dan suster yang tengah lewat memandang nya kasihan.Dokter baru saja mengatakan ia telah kehilangan calon bayinya. Cobaan apa lagi ini Tuhan? Setelah Jimin lalu taehyung. Bahkan ia tidak tahu taehyung tengah hamil anak nya. Bahkan saat ia belum sempat menyadari keberadaan malaikat kecilnya, Tuhan sudah mengambil nya kembali. Malaikat yang sudah di nantikan nya selama 2 tahun ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua istri kookvmin
Fanfiction18 Oktober 2017 - 18 Juli 2018 Jungkook yang harus menikahi anak teman ayah nya, sedangkan ia sudah memiliki istri. Mampukah ia mepertahankan rumah tangga nya? Kookv kookmin Seme: Jungkook Uke : Taehyung, Jimin YAOI PART 11 PRIVAT