Gustafh Calvino

49 6 0
                                    

Biasanya gua lebih suka manggil dia Calvin, namanya itu unik. Seolah nama si Calvin ini bisa dipanggil dari segala sisi. Gustafh,calvin,vino,alvi. Bebas Lo mau manggil dia apa, tapi gue dan temen temennya lebih sering manggil dia Calvin. Dia ini tipikal bad boy yang pernah bolak balik BK dan mungkin pecinta ruang BK menegangkan daripada kelas yang membosankan. Sebelum masuk dan sekelas sama gue, Calvin punya semacam kompolotan bad boy yang mirip boy band. Personilnya sekumpulan orang orang yang berbadan tinggi dan agak sedikit berbahaya. Dia juga ketua dari sebuah club motor ternama.

Gimana lo menurut gue yah, seorang Gustafh Calvin itu playboy juga. Bahkan playboy kelas kakap yang bisa menggaet perhatian perempuan hanya dengan tatapan. Lo juga suka ngibas ngibas rambut Lo yang cetar badai bak iklan shampo, dengan poni yang dulu menutup jidat hampir semuanya cuman sedikit diangkat. Senyum Lo itu seolah kaya candu, kecanduan hakiki yang dirindukan penggemarnya. Tidak! sebut saja para cewe itu adalah korban dari pesona Lo. Para korban yang mengaku diberi harapan palsu, dan gagal move on dengan mudah. Bahkan ada yang katanya gak bisa move on dari Lo sampai sekarang?. Sebenarnya Lo ituh tipikal orang yang setia (Setiap Tikungan Ada) Gak deng dia setia ko ASLI. Lo itu orang yang jiwanya bebas terbang  keangkasa, namun raga masih menapak tanah. Lo itu berpendapat bahwa pelajaran yang terpenting itu bukan disekolah tapi di dalam kehidupan sehari-hari, Lo juga sering melahirkan quotes quotes yang berada diantara un-faedah dan kefaedahan. Sehingga kadang orang manggil Lo dengan sebutan Calvin teguh, seolah nama Gustafh Lo itu terlupakan dengan seketika.
Lo juga adik gue, tapi sayangnya kadang guelah yang merasa berperan sebagai adik bukan Kaka. Lo yang lebih dewasa, Lo yang lebih rasional, namun satu yang kurang yaitu Lo gak lebih pinter daripada gue. Yee dalam hal itu ada hal yang masih bisa gue ungguli sampai sekarang.

Dear Gustafh, waktu gue bertengkar sama Theo. Lo pernah bikin gue berjanji bahwa kalau ada Lo ya gue ga bakal nangis ataupun membiarkan mata gue berkaca kaca sedikitpun. Tapi pada akhirnya gue selalu nangis, bahkan Lo itu tempat ternyaman yang gue dapat ketika gue ingin nangis. Again Gustafh, your existence didnt work for me and my tears drop unconsciously. But I was salute with you because you can hold many problem but you still can smile and share humour with other.
Dear Gustafh Im so proud to know you as my brother.

YUGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang