Track 02

417 31 2
                                    

Now playing : Take me to the Top.🎶

"Ah, sugee*! Aku gak tau kalo Mori-chan* (Taka) punya adik cewek yang manis sepertimu. Kukira adiknya cowok semua! Hahaha!"

"Namaku Tomoya Kanki, salam kenal, kawaii*!"

"Huh! Kalo aku memanggilmu Mori, bukankah terlihat seperti aku memanggil Taka? Bolehkah aku memanggilmu dengan nama depan?"

"Mei-chan, coba liat! Bagaimana pendapatmu tentang lagu ini? Lagu pertama yang kubuat, Naive Astronout!"

"Ano, Mei-chan! Kochi kochi*. Aku ingin menambah dentuman drum di bagian chorus akhir lagu Juvenile, menurutmu bagaimana?"

*

Itu hanyalah beberapa perkataanmu yang masih kuiingat jelas dalam rekaman memori otak wahai pujaan hati, Tomoya Kanki. Ck, aneh! Padahal aku ini tipe pelupa, tetapi kenapa jika itu berurusan denganmu aku tak mampu?

Aku tidak peduli kalian mau menganggapku aneh atau gila karena 'mencintai seseorang yang lebih tua sebelas tahun dariku', bahkan lebih tua daripada selisih umurku dengan kakak pertamaku.

Cinta itu buta, 'kan? 'Aku mencintai seseorang yang bahkan lebih cocok disebut pamanku'. Heh, lucunya.

Ada pepatah bilang 'tak kenal maka tak sayang'. Karena aku ini anak bodoh yang tidak pernah belajar, maka bukan salahku jika tidak bisa membedakan antara sayang dan cinta.

Ah, intinya begitulah. Menurut kalian, bagaimana bisa aku mencintai seorang Tomoya tanpa mengenalnya?

Karena aku suka ONE OK ROCK? Sama sekali tidak! Jika bisa, aku berharap tak pernah tahu apapun tentang band ini!

Jika aku ingin menyalahkan seseorang, aku takkan pernah menyalahkannya karena membuatku jatuh cinta terlalu dalam.

Aku pasti akan menyalahkan orang itu ... si iblis kece yang egois!

Pokoknya ini benar-benar seratus persen salahnya karena telah membuatku bisa jatuh cinta pada salah satu rekan band-nya!

Oke, mari kita flashback sedikit. Seingatku dulu, keluargaku hancur berantakan. Sebagai korban broken home yang masih belia—anak polos yang tak mengerti apa-apa, aku hanya bisa meringkuk kecil di atas kasur sembari berusaha menutup rungu dari tangisan saudara-saudaraku yang pecah.

Tomo-nii* dan si iblis kece menangis, sedangkan Hiro-nii—karena masih terbilang belia sepertiku dan tak mengerti apa-apa jadinya hanya bisa diam tertunduk kalem saja.

Lalu setelahnya, ayah menarik hak asuh pada Tomo-nii dan Hiro-nii. Sedangkan ibu menarik hak asuhku dan si iblis kece, Taka-nii.

Kemudian entah bagaimana setelah dia lulus SMA dan bergabung dengan band rock itu ... kehidupanku berubah.

Seharusnya saat ini aku masih berada di suatu ruang belajar sekolah dasar serta bermain bersama teman sebaya. Namun gara-gara dia, aku malah harus berdiam diri di studio musik dan memberi opini terhadap alunan melodi mereka.

Entah mereka itu aneh, abnormal, atau apalah sebutannya! Bagaimana bisa mereka memilih mempercayai pendapst musik dari seorang anak SD?—Ah maaf, aku bahkan lupa kalau aku sudah putus sekolah.

Mereka mempercayai pendapat bermusik seorang anak kecil berusia tujuh tahun? Aku benar-benar tidak tahu lagi jalan pikiran band unik yang satu ini.

SAE 1 - Mighty Long Fall✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang