1 - Perjuangan

185 4 2
                                    

Arti perjuangan bagi seorang Adelia Ulani adalah sebuah hal yang pantang untuk tidak dilakukan, dia akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mendapatkan apa yang ingin dia capai. Termasuk saat dia memperjuangkan cintanya yang bertepuk sebelah tangan pada kakak kelasnya yang bernama Hanan Wardhana laki-laki dingin yang tidak memperdulikan perasaannya.

Adelia Ulani adalah siswi kelas X di SMA Angkasa, dia yang selalu ceria sering membuat kedua sahabatnya yaitu Naya dan Gita ikut tertawa dengan kelakuannya yang kadang ceroboh.

"Tiga bulan lagi, kita udah harus persiapin semuanya sebelum mulai sibuk ngurusin buat ujian nasional." Tegas seseorang di dalam kelas itu. Itu bukan Hanan, tapi Razi sahabat Hanan yang menjabat sebagai ketua OSIS. Adel yang mendengar kan di luar ruangan juga sedikit sedih , pasahal nya waktunya tinggal sedikit untuk Adel bisa melihat Hanan di setiap harinya. Tiga bulan itu lama tapi bisa juga sebentar bila kita jalani.

Adel berjalan menuruni anak tangga dengan sedikit melamun dengan memainkan kukunya, terlihat bahwa dia sedang berpikir.

"Del.. Del.." Suara itu membuat Adel menoleh.

"Apa sih Git?" Adel menjawab dengan lemas.

"Tungguin kali, Lo kenapa sih?" Tanya Gita penasaran dengan raut wajah sahabatnya itu.

"Gue tadi denger kak Razi ngomongin soal perpisahan gitu di ruang OSIS. Katanya waktunya gak lama lagi tinggal 3 bulan. Berarti kalo gitu harapan gue buat liat dan deket sama kak Hanan itu tuh makin susah. Makin cepet tapi gak dapet-dapet." Adel menjelaskan semua yang dia dengar tadi.

"Duh, Lo jangan pesimis gitu dong semangat, jadi gara-gara ini lo BT gini?" Tanya Gita.

"Terus hari ini gue belom liat dia lagi, dia kemana ya? Apa sakit?" Adel malah tanya balik.

"Masa sih kak Hanan sakit, ada kali dia di kelasnya jadi Lo gak liat." Jawab Gita.

Mereka berbincang menuju kantin menyusul Naya yang sudah duluan dari tadi. Namun saat mereka melewati toilet khusus untuk guru yang pintunya terbuka membuat Gita menoleh sambil berjalan namun Adel tak merespon.

"Del, tuh orang yang Lo cari." Gita berbisik pada Adel sambil menggembungkan pipinya dengan lidah untuk menunjukannya. Adel yang bingung pun langsung ikut menoleh ke arah yang di tunjukan oleh Gita.

HAH?! Betapa terkejutnya Adel saat yang dia lihat adalah Hanan. Sedangkan yang di tatap hanya memasang wajah datar.

"Kok lo gak bilang dia di belakang gue?" Bisik Adel.

"Mana gue tau, dia dari tadi kali soalnya gue juga baru liat. Apa jangan-jangan dia denger lagi yang kita omongin?"

Tanpa pikir panjang Adel langsung kabur meninggalkan Gita. Dia benar-benar malu karena orang yang baru saja dia bicarakan tepat dibelakangnya. Dia berlari ke arah kantin dengan cepat.

"Eh.. Del, tungguin gue," Teriak Gita. Dengan malu dia juga pamit pada Hanan "Permisi kak." Tidak ada jawaban dari Hanan namun hanya anggukan kecil. Kemudian Gita langsung menyusul Adel.

Sejak dua adik kelasnya pergi, Hanan masih berdiri disitu sampai terdengar suara Razi berteriak.

"Han, ayo ke kantin!" Ajak Razi. Hanan pun berjalan menyusulnya.

HANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang