14 - Tertawa

42 2 0
                                    


"Balik sekarang?" Tanya Naya pada kedua sahabatnya itu.

"Duh guys, sorry nih gue mau balik bareng Rizky hehe." Jawab Gita cengar cengir.

"Hmmm Iyaa dehh yang baru jadian." Ucap Adel menggoda Gita.

"Hehehe Yaa maafin yaa, gue gak bareng." Gita masih senyum lebar.

"Ya udah iya, udah sana si Rizky udah nungguin Lo tuh." Naya menujuk Rizky. Gita pun berpamitan pulang duluan meninggalkan dua sahabatnya itu.

"Gue nebeng Lo ya Del, bokap gua gak bisa jemput, gue yang nyetir deh kan tangan sama kaki Lo sakit." Naya merayu Adel.

"Ya udah boleh deh, kalo numpang harus gitu sadar diri ya haha." Adel memberikan kunci motornya pada Naya.

"Ah sialan Lo. Hahaha."

Naya segera melajukan motornya dari parkiran melewati gerbang sekolah. Mereka bercerita seperti biasa lalu tertawa dengan hal yang menurut mereka lucu.

"Nay, pinggirin dulu gue mau beli minum dulu haus." Adel menepuk pundak Naya.

"Okee okee.." Naya memarkirkan motornya di pinggir tukang warungnya. Adel turun dari motor lalu berjalan menuju warung di ikuti Naya di belakang.

"Lo mau?" Adel menawarkan pada Naya.

"Boleh deh." Naya mengangguk. Mereka duduk di depan warung sambil minum sebentar.

"Del..Del, kak Hanan Del." Naya memberi tahu Adel dengan menepuk pahanya. Adel yang sedang minum pun melirik ke arah yang Naya tunjukan seketika Adel  menyemburkan minuman di mulutnya ketika melihat Hanan membonceng Salsa. Adel terbatuk-batuk melihatnya.

"Uhuuk uhuuuk..kaget gue liat kak Hanan bonceng cewek." Adel mengelus dadanya.

"Sabar Del, gak nyangka gue ternyata bener kak Hanan balikan ya sama mantannya itu." Naya menepuk-nepuk punggung Adel.

"Lo gak usah nepuk-nepuk punggung gue juga nay, udah cabut ahh rese banget liatnya gue, udah tangan sakit dengkul juga ehh sekarang ini ikutan sakit juga." Adel menunjuk pada dadanya yang sakit.

"Hahaha kasian bet si lu, sabar ya neng." Naya malah mengejek Adel.

"Sabar Mulu yang Lo omongin." Adel berjalan menuju motor saat itu juga Hanan kembali melewatinya saat hampir menabraknya.

"Adeeeel awas." Naya berteriak di belakang Adel. Saat Adel menoleh ke arah pinggir motor yang dikendarai Hanan hampir menabraknya Adel seketika mematung.

"Ehh sorry." Hanan kembali melajukan motornya. Naya berlari menghampiri Adel.

"Lo gak apa-apa? Hampir aja kak Hanan nambrak Lo, gila dia." Naya emosi.

"Gue kira gue bakal di tabrak beneran." Adel masih mematung lemas. Naya langsung mengajak Adel pulang lalu melajukan lagi motornya.

"Dia ngomong apa sama Lo pas tadi hampir nabrak?"

"Ehh sorry , udah gitu doang. Kesel banget gue sama tu orang ngomongnya kaya mau-mau enggak-enggak. Kenapa gak tabrak aja sekalian biar dia puas tuh sama ceweknya, Gedeg gue." Adel gemas sendiri sambil mengomel.

"Udah Del Lo cuekin aja dia." Saran Naya.

"Hmm gimana ya, gue biasa gini aja dia gak ngelirik gue, apalagi gue cuekin makin gak ngerespon dia." Adel pesimis.

"Aduhh Lo tahan dulu kali Del. Kalo dia suka sama Lo dia juga bakal ngerespon kok lambat laun gak akan langsung apalagi tipe-tipe kaya kak Hanan gitu kan susah, terlalu menutup diri. So misterius banget." Jawab Naya.

HANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang