15 - Tumbuhnya di Hati

45 2 0
                                    


Hanan menyelesaikan makannya lalu mencuci tangan dan duduk sebentar. Senyumnya sejak tadi tak hilang saat dia melihat Adel. Adel yang bingung pun berfikir apakah laki-laki di depannya ini benar Hanan , orang yang dia sukai? Tapi kenapa dia berbeda lebih banyak tersenyum padahal dia dingin tidak ketulungan.

"Bener kata Razi, masakan nyokap Lo enak." Hanan berbicara lagi setelah selesai minum. Adel masih menatapnya, Hanan menaikan satu alisnya keheranan dengan Adel yang tiba-tiba diam.

"Emmm..kapan terakhir Lo ketawa lepas kaya tadi?" Pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulut Adel. Wajah Hanan mulai berubah menjadi serius membuat Adel merasa bersalah.

"Ehh maaf maaf gue gak......." Ucapan Adel menggantung.

"Udah lama." Adel mengangguk.

"Sorry gue gak bermaksud apapun kok. Cuma nanya aja." Adel berbicara dengan pelan.

"Gak apa-apa." Jawab Hanan, "Lo pasti aneh kan liat gue gini? Jawabannya gue juga gak tau kenapa gue bisa ketawa tadi." Adel hanya diam.

"Lo gak apa-apa? Badan Lo sampe di perban gitu gara-gara pertandingan tadi." Hanan bertanya lagi.

"Haha ya gini gue babak belur mulu kalo abis basket." Adel terkekeh.

"Maaf." Ucap Hanan minta maaf.

Adel diam tidak menjawab lagi. Mereka saling diam sambil melihat ke arah jalan raya yang di terangi lampu-lampu jalanan, hari sudah mulai gelap. Hanan segera bangkit dan berdiri dari tempat duduknya.

"Nyokap Lo mana? Gue mau bayar."

"Gak usah Lo gak usah bayar, langsung balik aja." Adel tersenyum.

"Loh gue kesini beli bukan minta." Hanan menolak.

"Udah sana, ibu lagi di belakang cuci piring Lo balik aja, gak usah bayar." Jawab Adel lagi.

"Tapi gue gak minta, nih." Hanan menyerahkan uang pada Adel. Adel ikut berdiri lalu mengembalikan uangnya pada Hanan. "Udah Lo ambil aja nih uangnya terus pulang, rezeki gak boleh di tolak pamali." Adel berkata memberikan uang itu ke tangan Hanan.

"Jadi malu gue kesini malah numpang makan." Hanan tersenyum. "Makasih ya Del." Hanan mengusap pundak Adel pelan. Adel tersenyum malu. "Sama-sama kak."

Hanan berpamitan pulang lalu melajukan motornya pulang, Adel senang malam ini dia bisa melihat Hanan apalagi malam ini Hanan banyak tersenyum membuat Adel gemas sendiri.

***

Adel

Barusan gue ketemu kak Hanan ❤❤🤗😘

Naya

Serius dimana??

Gita

Wah yang bener Del??

Adel

Dia makan di warung nyokap emmm ganz banget , nyerah gue kalo harus cuekin dia, dia manis banget sih 🤗🤗❤😘

Naya

Kak Hanan makan di warung nyokap Lo? Kok bisa?

Gita

Anjir seneng banget lo ya..🤗🤗

Adel

HANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang