10 - Perempuan itu

38 2 0
                                    

"Baik anak-anak sekalian yang bapak sayangi dan bapak banggakan, pada kesempatan kali ini bapak akan berbicara khususnya untuk anak kelas XII jadi mohon di dengarkan baik-baik. Jadi karena kelas XII sudah mulai mendekati Ujian Nasional yang tinggal 3 bulan lagi maka kalian akan lebih fokus pada pelajaran dan mulai berhenti dari semua kegiatan ekstrakulikuler yang di ikuti. Mohon pengertiannya. Terimakasih." Pidato yang disampaikan kepala sekolah membuat murid kelas XII bergemuruh. Begitu juga kelas lain yang siap-siap ditinggal oleh kakak kelasnya. Termasuk Adel yang semakin murung mendengar pernyataan tadi.

"Apa kan gue bilang." Adel menunduk.

"Tenang, Lo pasti masih bisa ketemu kok sama kak Hanan." Ucap Naya menenangkan.

Upacara sudah selesai semua barisan di bubarkan dan siswa-siswi mulai memasuki kelas satu persatu namun beda dengan kelas XII yang masih ada di lapangan sepertinya masih ada bahasan soal ujian.

"Gue denger-denger katanya kak Hanan sama kak Razi itu punya band ya?" Tanya Gita.

"Iyaa ada." Jawab Adel singkat.

"Wah keren, namanya apa Del?" Kali ini Naya yang penasaran.

"Gak tau deh gue namanya apaan tapi emang bener kalo nge-band nya." Jelas Adel.

"Daaan katanya lagi band kak Hanan bakal tampil Del nanti di promnight. Gue jadi penasaran kek gimana." Gita berbicara sambil menerawang.

"Serius Lo??" Adel tak percaya "Asal Lo berdua tau, kak Hanan itu vokalisnya. Keren kan." Adel memberi tau dengan antusias.

"Apa?" Naya dan Gita bersamaan. Adel hanya mengangguk girang. "Lo serius? Emang kak Hanan bisa nyanyi apa?" Naya tak percaya.

"Sembarangan lo, suara dia tuh bagus tau belom denger sih Lo." cecar Adel.

"Tau dari mana emangnya?" Gita penasaran.

"Dari kak Razi lah." Adel menjawab dengan mantap.

Mereka masih saja membahas itu sampai pulang sekolah, kebetulan juga nanti sore mereka jalan ke mall untuk sekedar nongkrong dan lihat-lihat buku novel terbaru atau paling ke makanan.

Gita

Sore ini jadi ya?

Naya

Iyaa jadi dong, Lo jangan telat.. Adel gimana?


Adel

Jadi doooong gue.. semangat terooos haha

Gita

Iyaa gak telat hehe

Naya

Okee deh..

Percakapan pun berakhir. Mereka segera bersiap-siap untuk berangkat Adel segera mandi dan makan lalu memilih baju yang akan dia pakai. Pilihannya jatuh pada kaos putih yang di sedikit digulung tangannya lalu celana jins dan sepatu Kets putih dengan rambut yang dia ikat kuncir kuda. Dan pastinya jam tangan, Adel adalah orang yang paling tidak bisa lupa oleh benda satu ini, bila pun lupa maka dia akan merasa tidak nyaman dan kurang PD. Tidak seperti kedua sahabatnya yang tidak terlalu mementingkan jam tangan.

HANANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang