part 1

194 71 77
                                        

Kringgggggg kringgggggg kringggg !!
Suara jam weker mengusik bobok cantik Cilla. Dengan mata yang masih terpejam, Cilla mengambil jam weker di nakasnya. Mata nya terbuka sedikit untuk melihat jam.

"Oh yaampun jam 05.50." Gumam nya dengan kaget Cilla bangun dengan cepat dari ranjangnya. Dengan terburu-buru Cilla berlari menuju kamar mandi. Tak perlu waktu lama, cukup lima menit. Cilla keluar dari kamar mandi dan langsung memakai seragam sekolahnya.

Dan sekarang waktu menunjukkan pukul 06.05 tersisa waktu 55 menit.

"Ini hari Senin sedangkan gua lupa naro topi dimana ?". Gumam Cilla. Hari Senin adalah hari yang bertepatan dengan upacara. gua gak pernah suka sama yang namanya UPACARA. apalagi kalau sinar matahari udah terik banget dan itu yang buat melaksanakan upacara, jadi males.

"Topi udah ketemu, udah cantik pula." gumam Cilla sambil menatap dirinya dicermin, mengoleskan liptint ke bibir nya agar tidak pucat dan menyemprotkan minyak wangi ke tubuhnya. Rambut panjang dibiarkan tergerai lurus di punggungnya.

Selesai mandi dan memakai seragam sekolahnya. Cilla langsung meraih tas cath kindston hitam miliknya dan menuruni tangga menuju ruang makan.

-ruang makan

Cilla memiliki ayah yang bernama Rashid, beliau seorang graphic designer. Cilla juga memiliki mama yang cantik bernama Reva, beliau hanya seorang ibu rumah tangga.

"Pagi mama, ayah. Cilla cantik sudah rapih." Cilla tersenyum manis kemudian duduk disamping mama nya.

"Pagi sayang." ucap Reva dan Rashid bersamaan.

Setelah sarapan Cilla melihat kearah jam dingding. Saat melihat jam menunjukkan pukul 7 kurang 11 menit, Cilla syok dikarenakan setiap hari senin UPACARA.

"Mah, Yah. Cilla berangkat dulu." setelah mencium kedua tangan orangtua nya, Cilla langsung lari keluar rumah.

" Cilla hati-hati ya nak jangan ngebut-ngebut!! " teriak reva mamanya Cilla. Tak lupa memakai Helm, ia langsung menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Beruntung pagar sekolah belum terturup, Motor Cilla memasuki parkiran, setelah memakirkan motornya.

Cilla bergegas menuju kelas untuk menaruh tas dan gak lupa memakai topi. Kemudian Cilla lari menuju lapangan, dan baris di barisan cewek - cewek.

"bodo amat deh kelas berapa aja yang penting gua baris dan nggak dikasih hukuman." gumam nya

"Baik upacara akan segera di mulai." kata pak. Bejo selaku pembina upacara dengan nada tegasnya.

Baru juga pengibaran bendera Cilla udah bete banget sama kegiatan ini, apalagi nggak ditemenin sama sahabat- sahabat Cilla, makin bete aja. Tiba-tiba ada yang manggilin Cilla dari depan dan ternyata Maureen dan Geby, Cilla langsung buru-buru kedepan biar nggak bete.

"Lu telat ya ?" tanya Geby

"Biasalah" jawab Cilla

"Macet ?" tanya Geby

"Kali ini bukan macet alasannya" jawab Cilla

"Terus karena apa ?" tanya Geby

"Nyari topi dulu, habisnya gua lupa gab, hihihi." jawab Cilla sambil nyengir khas kuda.

"Eh eh lagi amanat upacara nih, nanti disuruh kedepan aja, jangan berisik!!" setelah Maureen ngomel Cilla dan Gebypun diam tak bersuara.

Ini amanat lama banget sih capek tau, haus pula. Batin Cilla, Cilla udah ngegerutu aja karena amanat lama banget. Akhirnya perjuangan Cilla buat bertahan di kegiatan ini berakhir juga, upacara udah selesai dan semua siswa-siswi boleh ke kelas nya masing-masing.

***

Kemudian guru Matematika masuk.

"Yaallah ini pala udah kena terik nya matahari dah gitu ditambah lagi sama mapel hitung-hitungan, sumpah mumet duluan" gumam Cilla dengan suara di kecil - kecilin, gua. Sih lebih baik seharian belajar bahasa indonesia dari pada Mtk. Cilla nggak suka sama pelajaran di hari Senin dan gua harus bertahan demi kenaikan kelas gua dan nilai gua. Hari ini matematika 3 jam.

Skip.

Akhirnya 3 jam terlewati begitu saja dan sekarang udah waktunya istirahat, Cilla dengan dua cecannya itu pergi kekantin.

-kantin

Mereka bertiga duduk bersama. Di salah satu meja di pinggir kantin.

"Lu pada mau pesen apa ?". Tanya Maureen

"Seperti biasa" jawab Geby dan Cilla bersamaan

"Kembar tak seiras". Gumam Maureen

"Biar gua pesenin dulu" lanjutnya

Sambil menunggu makanan nya dateng. Cilla dari tadi hanya mainin handphone mengecek semua sosmed miliknya tanpa perduliin si Geby nyerocos dari tadi.

"Ni pesanan nya". Ucap Maureen

"Makasih Maureen, cantik tapi galak". Jawab Geby, tanpa sadar karena ucapannya itu mendapatkan plototan dari Maureen.

"Hahah parah lu geb". Ucap Cilla

"Makasih rin" lanjutnya

"Ya". Ucap Maureen dengan nada kesal.

Mereka yang sedang asik menyantap makanan nya masing-masing. Tiba-tiba dateng tiga orang cowok, ganteng yang di tunggu-tunggu oleh kaum hawa dikantin. Untung nya tiga cowok ganteng itu duduk di salah satu meja di tengah kantin. Kalau deket meja yang berisikan tiga cewek cantik, yak palingan Geby bisa salting. Cilla melihat ada salah satu cowok diantara Iko dan Evan yang asing dilihat.

"OMG, Evan tambah ganteng aja". Gumam geby

"Oh yaampun Evan. Pangeran gua yang tak berkumis" lanjutnya

"Eh ogeb yang ada 'Pangeran tak berkuda' ini malahan berkumis". Ucap Cilla

"Emang bener Evan gak berkumis tuh, liat". Ucap Geby yang tak mau kalah.

"Bacot, udah yuk pergi ". Ucap Maureen dengan ketus, sambil berdiri.

"Tunggu es teh, gua belum habis". Ucap Cilla

"Iya rin, tunggu ya gua belum puas liatin pangeran Evan". Ucap Geby

"Terserah!". Ucap Maureen ketus, yang langsung pergi meninggalkan Cilla dan Geby di kantin.

"Kok Maureen malah pergi ninggalin kitaa, gua belum siap ditinggalin lu rin. Huaaa". Ucap Geby selayaknya orang yang tinggal pergi jauh entah kemana.

"1 kata buat lu". Ucap Cilla

"Apa cil ?". Ucap Geby

"LEBAY". Ucap Cilla, sambil pergi meninggalkan Geby sendiri dikantin dan seisi kantin.

Gebypun pergi keluar kantin untuk mengejar Cilla.

-di kelas

Tidak lama setelah bel masuk jam pelajaran bunyi. Bu kokom dateng tak lain dengan membawa Penggaris kesayangan nya yang digunakan untuk memukul telapak tangan murid yang tidak mengerjakan pr. Pelajaran Fisika 2 jam membuat Cilla dan teman sekelasnya jadi males, terutama yang nggak suka hitung-hitungan.

Maureen semeja dengan Geby duduk di bangku ke dua, sedangkan Cilla semeja dengan Dea (bendahara) duduk di bangku ke tiga.
Bu kokom terus menerangi materi di depan.

"Males banget". Ucap Cilla

"CILLA! NGOMONG APA TADI KAMU ?". Tanya Bu. Kokom

"Eh, enggak bu maaf". Jawab Cilla

"Perhatikan dengan benar!". Ucap Bu. Kokom

"Siap ibu". Ucap Cilla

Bel berbunyi menandakan waktunya pulang.

Sejauh Matahari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang