| • chapter 1 • |

29.4K 1.6K 32
                                    

Hai semuanya.....

Selamat datang diceritaku, well cerita ini aku gak tahu kenapa aku dengan pedenya berani nyeritain cerita aku yang absurd ini, tapi intiny aku cuman mau sampein kesemua orang didunia ini kalau gak ada yang gak mungkin didunia ini, dan inilah yang bakalan aku ceritain, enjoy......

----- CHAPTER 1 -----

Kejadian kemarin benar benar membuat diriku hancur sehancur-hancurnya. Aku tidak tahu lagi dimana arahku selanjutnya. Semua impian, semua rencana yang pernah aku buat kemarin, hancur begitu saja aja karna kecelakaan itu. Kecelakaan yang berhasil merengut seluruh anggota keluargaku. Seluruhnya, termasuk Ayah, Ibu dan juga adikku. Bagaimana tidak, kebakaran besar malam itu belum bisa sepenuhnya pergi dari pikiranku. Api besar itu benar-benar membakar mataku, maksudku bukan mataku secara fisik tapi pikiranku. Tidak ada lagu yang kupikirkan saat itu, ketika Ayah membangunkanku dan menyuruhku untuk keluar sebelum akhirnya rumah itu runtuh meninggalkan Ayah, Ibu dan juga adikku didalam sana.

Kalau bukan hancur ? Apa lagi ?

Saat itu aku juga sudah berpikiran untuk ikut pergi dari dunia ini. I mean it, aku juga tidak memiliki apa-apa untuk mempertahankan hidupku, bahkan aku tak mengenali siapa-siapa. Pikiranku begitu pendek kala itu, sebelum akhirnya Polisi yang menangani kasus keluargaku itu membawaku ke suatu tempat, itu sebuah Panti Asuhan. Aku tinggal disana untuk sementara, entah sampai kapan. Hidup di ujung kota Transcity bukanlah hal yang hebat, yang ada hanyalah dataran hijau yang dipenuhi kebun dan juga peternakan.

Tapi itu semua berubah, semuanya benar benar berubah, saat seseorang mengunjungiku siang itu, yah aku masih ingat, tepat jam 2 Siang, seorang pria paruh baya dengan setelan jasnya datang ke Panti Asuhan tempatku berada, aku tidak mengenalnya, tapi wajahnya tidak asing. Ia datang mengunjungiku, berkenalan dengan diriku, ia bernama David Gutierrez.

"Aku tukut berduka cita atas apa yang terjadi dengnmu Tyler. Saat pertama kali mendengar kejadian tersebut aku benar-benar tak percaya jika Daniel akan pergi selama-lamanya," seru Mr. David menyebut nama Ayahku. "Anda mengenal Ayahku ?". "Tentu saja, Daniel dan aku sudah sangat dekat, aku sudah menganggapnya seperti kakaku sendiri, dia sangat banyak menolongku selama ini, hingga akhirnya kabar terakhir yang kudengar darinya adalah kejadian kemarin, dan itu membuatku benar-benar kaget,".

Ternyata, Ayahku dan juga Mr. David adalah sepasang sahabat sejak dulu. Ayah sering membantu perusahaan Mr. David saat ia masih baru dalam merintis perusahaanya di Transcity, dan selain itu, maksud dari Mr. David mengunjungiku adalah..... ia ingin membawaku untuk tinggal bersamanya di Transcity. Tentu saja aku menolak untuk awalanya. Aku bukan orang yang gila akan kekayaan ataupun gila akan kemewahan, setelah kejadian kemarin yang kupikirkan hanyalah betapa hancurnya hidupku nanti. Tapi Mr. David benar-benar tulus dan aku bisa melihat itu dari matanya. Ia benar-benar ingin membawaku bersamanya. Ia tak ingin aku terpuruk atas apa yang telah terjadi denganku, dan juga ia ingin membalas semua kebaikan Ayahku yang pernah ia lakukan kepada Mr. David.

Alhasil akupun ikut bersama Mr. David hari itu juga. Membawa beberapa pakaian yang pihat Panti Asuhan sumbangkan kepadaku, aku benar benar tidak memiliki apa-ap setelah kebakaran itu. "Kau akan nyaman disana, dan aku akan mengenalimu dengan anakku Froy," seru Mr. David dalam perjalanan menuju pusat kota Transcity. Siang hari berubah menjadi senja dingin yang mulai menyelimuti Transcity. Kamipun sampai digedung tinggi pencakar langit yang ada didepanku. Mr. David mengatakan jika disinilah mereka tinggal dan disini juga aku akan mulai tinggal. "Tidak usah Tyler, biar James yang membawa barangmu," seru Mr. David saat aku mencoba membawa barangku sendiri. Tapi tentu saja aku tidak membiarkan begitu saja James membawa barangku, aku memberitahu James untuk tidak perlu repot karna aku membawa barangku sendiri kedalam. Aku hanya mengikuti Mr. David menuju lift bersama barang bawaanku. "Froy mungkin ada dirumah, mungkin kalian bisa berkenalan setelah ini," sebut Mr. David. Aku tahu sejak tadi Mr. David selalu mengatakan nama anaknya, tapi ada yang aneh, rasanya nama itu juga tidak asing ditelingaku.

Setelah sampai dilantai 9 kami menuju apartment milik Mr. David yang benar-benar cukup besar. "Masuklah Tyler, " seru Mr. David mempersilahkanku masuk. Apartment itu sangat terlihat rapi dan tertata minimalis. Terdapat balkoni diluar sana yang dapat kulihat hanya karna dindingnya dilapisi oleh kaca bening yang sangat artistik. "Froy, kau dirumah ternyata," seru Mr. David setelah seorang pria muncul diantara kami.

Yang membuatku kaget adalah, dugaanku tidaklah salah. Froy yang merupakan anak dari Mr. David adalah Froy Gutierrez  yang merupakan artis muda yang sangat terkenal saat ini, bodohnya aku tidak mengenali nama belakang mereka. "Oh iya, Froy kenalkan ini Tyler, anak dari Daniel yang pernah Daddy ceritakan padamu," seru Mr. David memperkenalkan diriku kepadanya. "Tyler," "Froy" jawabnya membalas salamku. Ternyata apa yang teman-temanku katakan mengenai dirinya benar adanya. Tidak hanya di foto, Didunia nyatapun Froy memang terlihat sempurna. Ia memiliki struktur wajah yang begitu perfect dengan matanya yang berwarna hazelnut  serta rambut coklatnya  yang tertata acak-acakan tapi terlihat keren. "Aku akan pergi, mungkin aku tidak akan pulang malam ini," seru Froy kepada Mr. David. Mr. David hanya berpesan agar berhati-hati lalu ia pergi dari hadapan kami.

"Jadi Tyler, mulai malam ini kau akan tinggal disini, kau bisa berkeliling dan melihat-lihat. Froy tidak akan pulang malam ini jdi kau akan tidur sendiri disini, kamarmu berada diujung lorong sana,". "Tunggu, Tu.... maksudku Om tidak tinggal disini ?" tanyaku bingung. "Ah tidak, ini apartment Froy, tapi tenang Froy dan aku sudah sepakat kau akan tinggal bersamanya, jadi tenanglah" balas Mr. David. Setelah mendapatkan beberapa kalimat dari Mr. David tentang tinggalnya diriku disini akhirnya ia pun meninggalkanku diapartment tersebut sendirian.

Jika dipikir-pikir jarak gedung tempat dimana diriku tinggal tidak cukup jauh dari sekolahku jadi aku tidak perlu harus bangun terlalu pagi untuk sampai disekolah. Aku membawa barang-barangku yang sudah dibawa James menuju kamarku yang sudah Mr. David tunjukan tadi. Jangan salahkan aku jika aku mengatakan kamar tersebut terlalu besar, tapi benar adanya, kamar itu terlalu besar untukku. Bahkan kupikir aku bisa tidur bersama Mike dan juga Fred disini. And btw Mike dan Fred adalah sahabat dekatku disekolah, aku akan mengenalkan mereka nanti. Aku mengeluarkan barang-barangku dan menaruhnya dilemari yang ada disana. Menatanya dengan baik dan rapi, lalu menuju kamar mandiku yang juga cukup besar untuk ukuran kamar mandi sendiri, menaruh beberapa peralatan mandiku dan berdiam diri melihat pantulan diriku yang terlihat menyedihkan dibalik sana.

"Kau pikir hidupmu akan hancur ? Lihat, kau akan tinggal bersama dengan artis ternama sekarang, kau harus menarik kata-katamu Tyler," seru seseorang yang tak lain adalah diriku sendiri.


to be continue....

TransCity [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang