| • chapter 19 • |

9.5K 861 69
                                    

Bacanya sambil dengar lagu diatas lebih cucmeyy wkwk 😘

Xoxo

"kau ingin bicara ?" Tanya Froy menggenggam tanganku. "Tidak, aku akan istirahat sekarang" jawabku melepas genggamannya dan pergi masuk kedalam kamarku.

Sesungguhnya aku sangat ingin bicara. Entah kenapa pikiranku menjadi rumit seperti ini. Aku tidak pernah membayangkan jika perkataan Om David bisa membuatku 'galau' seperti ini. Jujur, aku merasakan apa yang Froy rasakan. Itu tidak bisa kupingkiri, aku tahu hubungan kami begitu tabu dimata orang-orang, tapi aku percaya, aku percaya dengan kata-kata Chad saat itu. Cinta adalah cinta tidak peduli apa jenis kelamin ras dan warna kulitnya. Kita semua berhak merasakan cinta dan berhak dicintai. Aku tidak pernah mengatakan cinta ini tidak benar, tapi aku merasakan hubungan ini tidak benar. Bahkan aku bisa mendengar dan melihat dengan jelas ekspresi Om David betapa bangganya ia dan betapa ia percaya dengan putranya yang akan membahagiakannya dengan seorang cucu dan seorang istri. Bahkan aku tidak pernah memikirkan ini semua. Apa ini salahku ? Menerima dan ikut jatuh kedalam cinta ini ?

Aku tidak pernah memikirkan jika dalam hubungan ini bukan aku yang akan tersakiti, tapi Froy. Aku merusak masa depan Froy. Aku merusak semua keinginan dan kebahagian Om David mengenai Froy. Aku tidak pernah memikirkan ini semua. Froy bisa hancur karena mencintaiku. Hancur karena reputasi yang akan kutimbulkan, hancur karena kebencian yang akan orang berikan karena diriku.

Bahkan atas segala kebaikan yang Om David berikan kepadaku selama ini akan kubalas seperti ini ? Aku benar-benar tidak tahu diri. Harusnya aku tidak pernah ikut dalam permainan ini. Aku tahu Om David bisa menerima hubungan orang lain seperti ini tapi aku merasa ia akan tersakiti jika ia mengetahui puteranya adalah seorang Gay, ia akan menolaknya. Om David sudah terlalu baik kepadaku dan aku tidak ingin membalasnya seperti ini.

.
.

Pagi itu, aku masih bisa melihat jika keadaan diluar masih gelap, aku tahu ini berlebihan, tapi untukku ini yang terbaik. Aku tidak bisa bertemu dengan Froy seperti biasanya, aku harus menghindarinya sebisa mungkin. Aku sudah siap dengan tasku dan langsung pergi dari sana untuk menuju kesekolahku. Aku tahu ini gila dan mungkin tidak ada satupun orang yang berada disekolah jam seperti ini tapi, ini yang terbaik yang bisa kulakukan, aku tidak bisa jatuh terlalu dalam lagi.

"Kau tak apa ?", tanya Fred menyadari diriku yang sedang sangat tidak 'mood' hari ini. "Tidak apa-apa, hanya kelelahan," jawabku berbohong. Ingin rasanya aku ingin menceritakan semua gunda gulanaku kepada sahabat-sahabtku tapi rasanya aku tidak bisa. Apakah kalian pernah merasakan saat dimana diri kita ingin menceritakan semua keluh kesah kita kepada sahabat kita, tapi disuatu sisi diri kita merasa mereka tidak akan pernah mengerti keluh kesah yang akan kita ceritakan ? Jika ya, itu yang kurasakan sekarang. Aku takut mereka tidak akan mengerti dengan semua ceritaku nanti, lagi pula aku tidak ingin mereka ikut campur dalam masalah ini.

Aku tidak pulang setelah jam sekolah selesai, aku pergi menuju kesuatu tempat hanya untuk menunggu matahari terbenam lalu bisa pulang ke apartment. Aku mengurung diriku didalam kamar, bahkan tidak keluar sama sekali. Aku sangat tidak ingin bertemu dengannya, sangat tidak ingin.

Aku melakukan semua itu selama beberapa hari ini. Sesekali aku pergi kerumah Fred atau Max untuk menginap disana. Bahkan Josephine dan Angela cukup mengkhawatirkanku yang sangat tidak bersemangat selama disekolah selama sepekan ini. Tentu saja aku masih memikirkannya, sesekali aku bertemu dengan Froy di apartment tapi tetap saja aku menjauhinya sebisa mungkin. Aku tidak tahu dia akan sadar apa tidak, aku tidak akan memperdulikannya aku hanya berharap ini semua bisa selesai secepat mungkin.

"Kau baru pulang ? kenapa selama minggu ini kau selalu pulang malam ?" tanya Froy saat aku baru sampai diapartment, dan itu pukul 11 Malam. "Aku... aku harus menyelesaikan tugas sekolahku," jawabku seadanya lalu pergi dari sana menuju kamarku. Aku menaruh barang-barang sekolahku dan membiarkan diriku untuk berisitirahat setelah mengelilingi kota yang entah untuk apa kulakukan. Froy mengetuk pintu kamarku perlahan, dan tentu saja aku tidak menyukai itu. "Aku sedang belajar, aku tidak ingin diganggu" seruku. Dan Froy membuka pintu kamarku yang selalu saja aku lupa untuk menguncinya. "Ada apa denganmu ?" Tanya Froy masuk kedalam kamarku. "Aaku tidak apa-apa,". "Kau menjauhiku selama ini, kau mengabaikanku, bahkan aku tahu kau pergi dipagi hari untuk sekolah hanya untuk menghindariku!" Seru Froy. "Bahkan aku tahu semua itu, aku selalu menunggumu setiap malam pulang dan membuka pintu itu, dan kau bahkan tidak mengatakan satu katapun untukku," lanjutnya. "Sebenarnya apa yang terjadi denganmu ? Kenapa kau menjauhiku ?"

"Karna aku mencintaimu Froy...." batinku

Aku hanya diam mendengar seruannya. Aku tidak tahu apa yang harus kujawab. Sudah tidak ada lagi alasan yang bisa kukeluarkan sekarang. "Apa semua ini karena Daddy ? kau masih memikirkan kata-katanya kemarin ?" tanya Froy yang berhasil membuatku terdiam seribu kata dengan jantung yang mulai berdegup tak karuan.

"Kau menjauhiku karena itu kan ?" Tanyanya sekali lagi.

"Kau tahu hubungan ini tidak akan berhasil Froy, tentu saja aku memikirkan semua itu. Bahkan aku memikirkannya setiap hari! Apa kau tidak tahu betapa takutnya diriku. Dilain sisi aku tidak ingin kehilanganmu, tapi dilain sisi aku tidak bisa memiliki hanya karena ke egoisanku semata. Hubungan ini tidak akan bertahan, aku tidak bisa mengubur permintaan Om David yang ingin memiliki cucu, kau tahu itu dan kau mendengarnya, jadi berhentilah bertingkah seperti ini semua hanya candaan bagimu, karena bagiku ini semua adalah hal yang tidak bisa kulakukan !" Jawabku menjawab semua seruan Froy.

"Takut kehilangan diriku ? Haha, bahkan kau tidak pernah mencobanya ! Aku tidak mengerti disini aku yang bodoh karena percaya akan cintamu atau kau yang terlalu takut mempertahankan cintamu, bahkan sekarang aku harus menanyakan ini kepadamu, Kau mencintai aku atau Ayahku ?" Balas Froy lalu pergi dari kamarku dan membanting pintu itu begitu keras.

.......

All I want is nothing more
To hear you knocking at my door
'Cause if I could see your face once more
I could die as a happy man I'm sure
When you said your last goodbye
I died a little bit inside
I lay in tears in bed all night
Alone without you by my side
But If you loved me
Why did you leave me
Take my body
Take my body
All I want is
All I need is
To find somebody
I'll find somebody

... "ikut denganku !" Seru Froy menarikku keluar dari kamar. "Kemana ? Kau ingin membawaku kemana ?" Tanyaku meronta, "bertemu dengan Daddy dan menjelaskan semuanya kepadanya !" Jawabnya Froy menggenggam tanganku sangat erat....



• to be continue..... jangan lupa vote + komen yang banyak supaya cepet updatee ❤️ •

TransCity [BoyxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang