Arra dan Arga sedang duduk berdua sambil berbincang-bincang di meja yang telah di sediakan, begitu pun dengan Levin dan Reyhan namun mereka tidak hanya berdua tetapi ada beberapa orang juga termasuk saudara Arra, Stevan.
Acara ini sebenarnya bukanlah acara yang biasa saja, semua para kolega bisnis di undang.
Mungkin karena perusahaan Arra yang masih belum terlalu berkembang sehingga ia tidak menerima undangannya.
****
"Mr. Alex, sungguh sangat mengejutkan bagi saya bahwa anda kalah dalam memenagkan tender kali ini, apalagi anda di kalahkan oleh perusahaan yang masih terbilang sangat kecil". Ucap Gerald sambil tersenyum mengejek.
Gerald adalah salah satu kolega bisnis yang pernah di kalahkan oleh Levin dalam merebut tender.
Ia merasa senang saat ia mengetahui bahwa musuhnya telah di kalahkan oleh perusahaan lain.
Rahang Levin mengeras, namun ia berusaha tenang agar tidak terjadi sesuatu yang bisa membuat imagenya jelek.
Sebagian yang berada di antara mereka ada yang terkejut, dan ada juga yang tidak terkejut, karena mereka juga sudah mendengarnya. Tapi walaupun begitu mereka juga penasaran, mengapa seorang Levino Alexander bisa di kalahkan oleh persahaan kecil.
Semuanya menunggu jawaban apa yang akan di keluarkan oleh Levin.
"Itu adalah hal yang biasa terjadi dalam sebuah pertarungan Mr. Gerald. Anda juga pernah di kalahkan oleh saya, dan bisa saja nanti akan terbalik. Tapi itu tidak akan terjadi selagi masih saya yang memegang kendali". Jawab Levin dengan santai namun tegas.
Jika tadi Gerald tersenyum mengejek, kini gantian Levin dan Rayhan yang tersenyum mengejeknya.
Sebagian yang ada disitu menyetujui ucapan Levin, termasuk Stevan.
Rahang Gerald mengeras, ia sama sekali tidak suka dengan jawaban yang di lontarkan oleh Levin.
"Ciiih sombong, dengar Mr. Alex bagiku itu bukan hal wajar. Coba kalian pikirkan seorang Levin yang terkenal dengan tingkat kecerdasannya di kalahkan oleh perusahaan yang masih bau kencur. Apakah itu wajar ?" Tanya Gerald kepada yang di sekitarnya..
Oh sepertinya Gerald belum mengetahui perusahaan Arra, dari caranya berbicara ia sangat merendahkan perusahaan Arra.
"Oh dan satu lagi Mr. Alex itu hanyalah keberuntungan anda saja saat itu dapat mengalahkan saya, kita lihat saja nanti siapa yang akan menang dalam setiap merebut tender". Lanjutnya dengan wajah penuh kemenangan, ia merasa telah berhasil membuat Levin merasa emosi.
Namun bukan Levin namanya jika ia tak bisa mengontrol emosinya.
"Oh begitu.. wow anda sangat percaya diri Mr. Gerald. Dan satu lagi, seperti kata anda barusan, itu juga hanyalah keburuntungannya saja ia dapat mengalahkan saya". Levin berhasil mengembalikan kata-kata yang di ucapkan oleh Gerald.
"Sepertinya kalian berdua sedang tidak bersahabat". Ucap Stevan yang menilai arah pembicaraan mereka.
Gerald dan Levin hanya diam.
Diamnya mereka membuat Stevan mengambil kesimpulan bahwa mereka bermusuhan.
****
Selang beberapa menit kemudian acara yang di nantikan telah tiba.
Pergantian CEO telah dilakukan, dan sekarang para kolega bisnis memberi ucapan selamat kepada CEO baru itu yang bernama Marcell Bramantyo.
Rayhan yang sedang berdiri disamping Levin merasa bosan, ia pun melihat kesekelilingnya mencari sesuatu yang bisa membuatnya tertarik sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
"She is CEO"
RomanceAku tak pernah menyangka umurnya masih 16 tahun dan dia telah menjabat sebagai CEO. Bahkan yang lebih mengejutkanku adalah perusahaan yang ia pimpin adalah perusahaan yang dia bangun sendiri, aku sangat terkejut. Levino Alexander **** Tak ada yang...