Ok guys, mungkin kalian berpikir kalau author agak sedikit aneh kali yah 🤔😀😀.
Karena author udah tanya kalian tentang Cover yang cocok dan nyuruh kalian buat milih, tapi nyatanya walaupun udah terpilih author malah buat yg lain.Sebelumnya Author sangat berterimah kasih karena sudah ingin membantu author milih cover yang bagus, dan author sangat bersyukur.
Setelah saya membaca koment kalian, yg paling banyak itu jangan ganti judul. So, author akhirnya milih gak ganti judul karena emang mungkin sebaiknya seperti itu. Tapi kalau covernya aku ganti dengan yang sekrang ini.Komen jika kalian suka dengan Covernya. Jika tidak terpaksa author harus milih ulang dari yang kemarin author kirim.
Ok guys, kalau begitu sebelum baca beri Vote dulu yah.
Dan selamat menjalankan puasa bagi kalian yang menjalankannya.●Happy Reading..!!😘
■Author POV
Levin masuk ke dalam penthousenya, sesekali ia menggerutu karena kesakitan.
"Liat saja, akan ku buat kau menyesal karena melakukan ini gadis kecil". Ucap Levin kesal.
Ia memasuki kamarnya lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.
Ia keluar dari kamarnya menuju ke arah dapur untuk mengambil beberapa butir Es."Karenanya aku harus mengompres litle juniorku. Benar-benar malam yang sial". Gerutu Levin.
"Ahhh" desahnya karena kesakitan.
"Sialan. Kenapa tendangannya begitu kuat sih". Umpatnya.
Levin mengambil ponselnya sambil mengompres miliknya.
Ia mulai menghubungi seseorang. Yah Levin memiliki beberapa ponsel pribadi.
"Yaa siapa ?". Tanya di seberang dengan suara serak.
"Kau harus tanggung Gadis kecil". Ucap Levin.
Ya dia Arra, Si gadis yang telah membuat junior Levin kesakitan.
"Iyah" jawabnya.
Klik.
Sambungan telepon terputus. Alis Levin mengkerut mendengar jawaban dari gadis itu. Iya yakin bahwa gadis itu tidak sadar akan jawabannya.
"Kau sudah terikat denganku baby. Kau tak akan bisa kabur setelah ini". Ucap Levin dengan seringainya.
*****
Fajar telah menyambut gadis itu, ia menggeliat dengan pelan lalu mengecek jam. Matanya membulat melihat angka jam itu.
"Gawat, aku bisa terlambat kalau begini". Cemasnya, ia pun buru-buru pergi membersihkan tubuhnya.
Skip
"Ahh hampir ajah telat". Ucap Arra lega ketika ia sudah sampai.
"Lo hampir aja telat lagi". Ucap Nana ketika ia melihat sahabatnya.
"Gua tidur tengah malam, makanya kaya gini". Jawab Arra.
Nana hanya bisa mengangguk saja.
"Wher is Anatasya ?" Tanya Arra.
"Namanya panjang banget". Ejek Nana "haha dia lagi ada urusan".lanjutnya.
Kembali Arra yang mengangguk-anggukan kepala.
Tak berselang lama Ana pun datang.
Semenit kemudian, para guru audah berdatang untuk mengajari para muritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"She is CEO"
RomanceAku tak pernah menyangka umurnya masih 16 tahun dan dia telah menjabat sebagai CEO. Bahkan yang lebih mengejutkanku adalah perusahaan yang ia pimpin adalah perusahaan yang dia bangun sendiri, aku sangat terkejut. Levino Alexander **** Tak ada yang...