part 13

4.8K 326 54
                                    

Setengah jam kemudian.

Levin melihat Arra keluar, ia pun langsung keluar dari mobilnya dan menarik pergelangan tangan Arra. Membuat Arra terkejut.....

*****

Arra masih terlalu terkejut dengan apa yang terjadi, sampai ia tidak sadar bahwa dirinya telah berada di depan sebuah mobil yang begitu mewah.

Saat itu suasananya sedang sepi karena waktu telah menjelang maghrib, sehingga tidak ada yang memperhatikan mereka.

"Apa yang sedang kau lakukan di dalam restaurant itu hingga membutuhkan waktu berjam-jam Nona ?". Tanya Levin to the point. Tatapan matanya sangat tajam.

Arra pun tersadar. Ia memalingkan wajahnya ke Arah Levin dan...

.
.

Plak

Levin yang masih menatap Arra dengan tatap intimidasinya kini begitu terkejut, ia tidak pernah menyangkah bahwa dirinya akan menerima tamparan apalagi dari wanita yang masih terbilang sangat mudah dan dia Nerd.

Bukan hanya itu saja yang membuatnya terkejut, seumur hidup belum ada satupun wanita yang pernah menamparnya. Mereka bahkan tidak berani menatap jika Levin telah memberikan tatapan intimidasinya.

Tapi wanita ini....

'Apa ini ?

Apakah wanita ini tidak takut oleh wajah datarku ataukah pesonah wajahku telah menghilang ?'. Batin Levin, ia sama sekali tidak terimah atas perlakuan wanita itu padanya.

"Kau...
Berani sekali dirimu menarik tanganku.
Kau pikir siapa dirimu hahh ?". Sungut Arra.

"Beraninya kau menamparku...!!
Apakah kau tidak mengetahuiku Nona Arrabella ?" Geram Levin.

Ia menatap Arra dengan tatapan yang sangat datar.

Arra tak lagi heran mengapa Levin bisa mengetahui namanya, karena itu sangat gampang mengingat dirinya bersekolah dengan adiknya.

Namun yang membuatnya heran untuk apa ia mencari tahu dirinya.

'Ah untung saja hanya nama itu yang tercantum'. Batin Arra.

'Jelas saja aku tahu, kau adalah pria terkaya kedua setelah ayahku dan pria yang sangat arrogan, yang ternyata adalah kaka dari sahabatku.' Jawab Arra namun hanya di dalam hati.

' Isss dia bahkan sudah dua kali menyentuhku, uuuhhh aku sangat benci dengan lelaki asing yang berani menyentuh tubuhku' lagi-lagi batin Arra berbicara.

"Kenapa diam huh ?". Tanya Levin.

Arra melipat kedua tangannya di depan dada.
"Tahu dan tidaknya itu bukan urusan anda tuan, sebaiknya anda intropeksi diri. Saya menampar anda itu karena anda yang berani menyentuh dan menyeret saya dengan seenaknya". Ucap Arra terkesan datar.

'Apa ?
Berani sekali wanita ini berbicara seperti itu'. Batin Levin geram.

Ia ingin sekali memarahi wanita ini dan memberikan hukuman karena telah menamparnya.

"Memangnya hukuman apa yang pantas buat wanita ini ?". Batin Levin bertanya.

"Yah mungkin hukuman seperti...."

Pikiran Levin mulai kotor.

'Hentikan pikiran kotormu Levin, dia masih anak-anak' Batin Levin memperingati.

"Kau belum mengenalku Nona Arra, jika kau mengenalku kau tak akan mungkin berani melayangkan tanganmu di wajahku itu". Bisik Levin tepat di telinga Arra.

"She is CEO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang