part 12

5.9K 367 49
                                    

Untuk yang di mulmed itu, kalian setuju gak kalau itu di jadikan sebagai Arra yang asli ??

******

Ia akhirnya menelpon Rayhan.

"Ada apa ? Gue baru aja nyampe lo udah telepon lagi". Ucap Reihan.
"Gue mau lo secepatnya cari tahu tentang perusahaan itu Re". Ucap Levin tegas tanpa bantan.

"Ya, baiklah". Setelah mwndengar jawaban dari Rayhan, ia langsung menutup sambungan telepon-nya.

*****

Pagi hari Arra telah bersiap dengan seragam sekolahnya dan juga dandanan ala nerd atau busa di hilang cupu.

"Pagi my brother". Sapa Arra pada abang-abangnya yang sedang berada di ruang makan.

"Pagi de/ pagi sayang". Jawab mereka berdua.

Arra langsung mencium pipi mereka berdua, begitu pula dengan mereka.

"Ayo sarapan". Ajak Stev, yang di angguki oleh Arra.

Mereka bertiga sarapan dalam diam.

Stevan lebih dulu selesai, ia pun berdiri.
"Kaka deluan yah, soalnya kaka ada meeting pagi ini dan ade hati-hati di jalan". Ucapnya kemudian mencium puncak kepala Arra.

Arra mengangguk dan tersenyum.

Stevan akhirnya melangkah jauh meninggalkan mereka yang masih sarapan.

Tak berselang lama, Barra dan Arra juga telah selesai. Mereka berangkat bersama-sama namun berbeda kendaraan.

----

Pagi ini seperti biasa, Levin harus mengantar adiknya ke sekolah, tak lama kemudian mereka sampai.

Tepat saat Ana membuka pintu mobil, Arra lewat dan hal itu di lihat oleh Levin.

Entah bagaimana mungkin Levin bisa berpikir bahwa Wanita cupu yang dia tolong hari itu adalah wanita yang semalam ia temui, Arra.

Atau mungkin karena perkataan Arra yang semalam sehingga membuat Levin beroijir bahwa gadia cuou itu adalah Arra.

"Maaf aku tadi tidak sengaja, dan terimakasih telah menolongku lagi". Ucap Arra dengan nada sedikit datar.

"Telah menolongku lagi".

"Lagi".

Kata lagi itu selalu terngiang di kepalanya dari semalam sejak ia sampai dirumah.

Ia sangat ingat betul, bahwa mereka baru bertemu minggu pagi itu, da ia belum pernah menolongnya. Kecuali wanita cupu yang dia tolong pada malam itu.

Yah, mungkin Arra lupa jika saat ia di tolong oleh Levin ia berpenampilan seperti cupu.

Tapi jika Levin perhatikan lagi, mereka sungguh sangat berbeda jauh.

Levin pun menghentikan aktivitas kerja otaknya untuk sesaat, karena ia harus segera berangkat ke kantor.

Setengah jam kemudian ia telah sampai di kantornya. Ia berjalan tanpa melirik ke arah para pegawainya, dan itu sudah hal yang paling biasa terjadi.
Para karyawan pun tidak mempermasalahkan sifat bos-nya karena memang itu adalah kebiasaan bos mereka.

Levin memasuki ruangannya di ikuti oleh sekretarisnya. Setelah Levin duduk di kursinya, Dela membungkuk hormat oada atasannya.

" Pagi ini anda akan meeting dengan perusahaan Devon's group, jam 1 nanti anda di undang untuk makan siang bersama Mr.Arsen di hotelnya, kemudian jam 3 nanti anda akan bertemu dengan klien tempatnya di restaurant -"

"She is CEO"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang