Puisi Tadi

40 1 1
                                    

Puisi ini untuk Reza
Yang baru saja ku temui tadi.

Apakah kau hendak tak menjawab pertanyaan pilu yang ku sampaikan tadi, Za?

Bukankah kau seharusnya mengerti
Apa maksud kalimatku ingin berhenti
Tapi kau menolak seakan mementingkan egoismemu sendiri
Aku terluka bisa jadi patah hati

Terkutuk perasaan pilu yang memenjarakan hati
Rasa malu yang kemudian menyeruak tak berhenti
Kusampaikan padamu apa maksud hati
Namun kau ingin kita membicarakannya nanti

Tergugu ku melihatmu pergi
Wahai dikau yang kusebut sang pencuri
Meninggalkan kalimat yang masih ingin di cari
Oleh tuannya sang pemilik hati

Saat raga bergegas untuk pergi
Kau malah mendekat tak tahu diri
Seakan tak ada yang terjadi
Saat ku sadari senyumanmu dia yang miliki.

Dia yang mencoba mendekati
Kau ulurkan tangan seakan tanpa terbebani
Sedang aku yang sibuk peduli
Malah terduduk meremas jari

Kutanya kau hey puncuri
Siapa yang menempati hatimu kini?
Namun kau menghindari
Jawaban yang ingin ku dengar pasti.

Jadi ini untukmu Reza.
Pintaku tak rumit.
Jika aku yang menempati hatimu, maka bisakah jangan lagi kau berpikir untuk memberikan senyumumanmu untuk orang lain.
Bisakah?
Apakah sulit?

Jika bukan aku, tapi dia,
maka jangan lagi kau berikan senyumanmu untuk ku.

Aku terluka karena seyum-mu.

SAJAK-SAJAK MATAHARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang