(3) Our Summer

338 2 0
                                    

"You can't just sit there and put everyone's life ahead of yours and think that counts as love" - The perks of being a wallflower

***

Ethan James Anderson

"Ethan! Wake up!" suara seorang perempuan yang kukenal betul membangunkanku, yep. That's brook.

"I'm awake, i'm awake" mataku terasa berat sekali untuk dibuka.

"Tapi kau bahkan tidak membuka matamu!" suara brook makin kencang.

"I can't open my eyes! JEEZ" tiba-tiba brook terdengar panik, dia seperti mencari sesuatu.

"Bertahanlah ethan! Aku akan memanggil ambulans, just stay" wow, kurasa brook terlalu menganggapnya serius

"Tunggu! tunggu sebentar brook, aku hanya terlalu malas untuk membuka mataku.. Mereka memanggilnya penyakit malasinisme" aku mencoba mencegah brook untuk memanggil siapapun.

"APA?! MALASINISME? APA ITU? JANGAN-JANGAN ITU PENYAKIT LANGKA!! KITA HARUS CEPAT KE RUMAH SAKIT ETHAN AYO" brook terdengar sangat panik, wtf aku hanya mengarang nama penyakit itu.

Aku membuka mataku

"yatuhan brook, tidak ada yang namanya penyakit malasinisme, aku hanya mengarangnya" brook terlihat sangat tenang. Jauh lebih tenang.

"Aku tahu kau berbohong, aku hanya.....um.. ah entahlah. Cepat mandi kau lupa jika kita harus mengejar pesawat?" brook mengelak, hahaha aku tahu dia peduli padaku.

"Aku tahu kau peduli padaku sayang" aku menggodanya dengan mencolek dagunya dan pergi kekamar mandi. Dia terlihat sedikit kesal, LOL.

Aku telah selesai mandi, brook bersama kopernya sedang menunggu diruang tamu sendirian.

Lalu aku memasuki kamarku dan mulai mengganti pakaian, aku menggunakan baju biru tanpa lengan dan celana sedengkul favoritku.

Aku mengeringkan rambutku dengan handukku, aku tidak biasa merapihkan rambutku dengan sisir. Aku hanya membiarkannya acak-acakan seperti biasa, lagipula perempuan-perempuan disini menyukai rambutku dengan model acak-acakan. LOL.

Setelah aku selesai bersiap-siap, aku mengeluarkan kertas dan membuat surat untuk taylor.

Dear

Taylor

Aku pergi ke rumah kakek ronald sepanjang musim panas, jika kau ingin menyusulku segera hubungi paman josh. Tapi jika tidak, tolong jaga rumah. Karena kudengar ayah dan ibu hanya akan berada dirumah selama seminggu, please take care yourself.

ps: no party at home atau mengajak drew kesini. Aku akan langsung menelfonmu sesampai aku di california.

Love,

Ethan.

Aku meninggalkan surat itu di kamarnya, taylor terlihat sangat tertidur dengan tenang, lalu aku mencium keningnya, I just love her so much.

Aku menuju ke lantai bawah dan kulihat brook sedang duduk dengan tenang di ruang tamu dengan koper pinknya yang cukup besar

"Kurasa aku akan muat di koper itu" kataku memecah keheningan, brook tertawa.

Lalu setelah kami bersiap segalanya kami pergi keluar rumah dan sebuah taksi terlihat sudah menunggu kami. Aku memasukkan kopernya brook dan koperku, aku menolak tawaran supir ini untuk membantuku, aku merasa iba setelah melihatnya, dia begitu rentan. Yatuhan.

"Ke bandara ya tuan" kataku

Sepanjang perjalanan aku dan brook membicarakan banyak hal, kami tertawa dengan keras dan kencang atas candaan kami yang benar-benar tidak lucu.

Our Summer (Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang