8

10 1 0
                                    

"Cie cie ehem ehemm, si mbak cincinya diliatin melulu"goda Luna

" Apaan sih dek"

"Gimana rasanya mbak?"

"Rasa apa?"

"Yaaa yaa,, gimana gitu rasanya dipinang, kalau di novel novel itu ya digambarkan hatinya berbunga-bunga lho mbak"

"Mau tau?" Luna mengangguk

"Makanya cari calon suami, suruh minang kamu, hehe"

"Ihh,, mbak ah,,,"

Naya pov

Luna bertanya bagaimana rasanya dipinang. Oh tentu saja senangnya bukan main, tapi aku tidak bisa menjelaskanya kepada Luna, ah biarlah, biar dia cari tau sendiri nanti.

Sebelum kami berpisah kemarin malam, Azril meminta nomer ku, alasanya sih biar kita saling mengenal lebih lanjut.
Kami sempat mengobrol sebentar, ia sedikit bercerita tentang dirinya, dia memang bukan tipe orang yang perhatian,yang setiap saat menanyakan kabar, atau sekedar mengingatkan makan, maka aku harus bisa menerima itu.
Dan kini terbukti, tidak ada satupun chat, pesan, atau panggilan dari Azril.

Tiba2 hpku bergetar

Drrt drtt drrt

"Azril" gumamku

From: Azril
"Ini nomorku, sudah di save kah? Azril"

Hah? Apa-apaan ini? Cuma begini aja? Aku nunggu 2 hari cuma begitu isi pesanya.
Haahhh,, aku menghela nafas

Kubalas
"Iya"

Hanya begitu chat kami, tidak ada yang spesial.

Pov end

Dalam acara makan malam plus pinangan kemarin, sudah diputuskan bahwa mereka akan menikah 3 bulan lagi, waktu yang singkat bukan?

"Nay, woy Nay"

"Ah iya, kenapa ke?"

"Eh,, kamu yang kenapa senyum-senyum sendiri, habis kesambet?"

"Ah enggak kok, lagi seneng aja"

Keke memperhatikan jari Naya
"Cie cie, cincin baru nih atau jangan-jangan kamu udah...."

"Ssstttt,, nanti aku ceritakan"

"Traktir yaaa"

"Oke, yuukkk ke kantin"

Dikantin Naya menceritakan kronologi dari awal sampai dengan malam itu, malam dimana dia dipinang oleh Azril

"Hahah,, gokil tau gak calon kamu, masak dia kasih cincin kegedean"

"Yaa,, gak papa lagi, kan dia gak tau"

"Jadi sebentar lagi kamu bakal jadi keponakanya pak kepsek donkk"

"Huusssttt jangan kenceng-kenceng dong, malu tau"

"Opss,, sory Naya,,,"

"Denger ya, jangan sampai nyebar, sebelum aku yang nyebar undangan, oke"

"Oke,, siap bos, tapi nambah lagi ya es buahnya haus nih, hehe"

"Iya iya, hah,, dasar bumil rakus"

Drrt drrt drrt

Layar ponsel Naya hidup, menunjukan notifikasi
2 pesan dari 2 chat

Naya menggeser kebawah layar ponselnya
"Azril?" gumam Naya

Azril
"Hari ini pulang jam berapa?"

Bukan (Salah) CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang