6 calon

8 0 0
                                    

Naya Pov

Aku berjalan perlahan menuju ruang kepala sekolahku, dadaku hampir copot saja rasanya. Aku seperti anak ABG yang baru tahu apa itu cinta,, miriskan? Padahal aku sudah 29tahun.

Tok tok tok
"Assalamualaikum"

Kuketuk pintu dengan perlahan, lalu mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam, masuk"

Kudengar jawaban salamku dari dalam.

"Ehh,, bu Naya, silahkan duduk bu"

Aku duduk didepan meja kerjanya ya, didepan pak Dani, kepala sekolah yang ingin menjodohkanku dengan keponakanya.

"Mmhh,, ada yang ingin saya sampaikan pak" ucapku sambil menunduk menyembunyikan pipi merahku.

Pak Dani malah tersenyum
"Jadi bagaimana keputusanya bu?"

"Mh,, saya dan keluarga saya sudah mengambil keputusan pak, dan.."

"Dan??"

"Dan, dan, saya ingin menyampaikan bahwa kami menerima niat baik bapak"

"Alhamdulillah, jadi kapan kami boleh bertamu?" jawabnya sambil tersenyum

"Mh,, ayah bilang jika bapak dan keluarga ada waktu senggang silahkan datang kerumah"

"Baiklah kalau begitu bagaimana kalau sabtu malam?"

"Boleh pak, kebetulan kami tidak ada acara"
"Boleh saya permisi pak?"

"Silahkan, sekali lagi terimakasih atas jawabanya bu Naya, semoga ini bisa menjadi awal yang baik"

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"
Aku keluar ruangan yang tiba-tiba membuatku sesak.

"Kenapa?" tanya Keke yang tiba-tiba ada dihadapanku

"Hah? Nggak, aku nggak papa"
"Mau ketemu pak Dani?" jawabku sambil menormalkan detak jantungku.

Keke hanya mengangguk bingung
Aku segera berjalan menuju kursiku. Aku hatus menenangkan diri.
Kala aku teringat jawabanku, aku tersenyum sendiri. Sampai aku teringat sesuatu

"Bodoh bodoh bodoh" sambil menutup wajah dengan kedua tanganku, "kenapa aku tidak bertanay siapa keponakanya?" rutuknya kesal

Namun sedetik kemudian aku kembali tersenyum. Hahh kurasa aku sudah gila.

POV end

.....

Hari ini hari sabtu,
"Masih pukul empat sore mbak,, udah jamnya jangan diliatin terus,, gak bakalan melaju lebih cepat" goda Luna

Naya terkesiap
"Mbak gak nungguin tamu kog dek"

"Lha mbak,,, siapa yang bahas tamu,, hahahaha mbak ketahuan niii,, pasti gak sabar ya nunggu si 'tamu' datang??" sambil menaik turunkan alisnya

"Ah, enggak kog dek,,, udah ah,, ayo bantuin mbak ini, kamu rapiin mejanya" sambil tersenyum malu.

"Ah,, malu malu meong ih mbak Naya"
Luna tetap dengan raut menggoda Naya.

Naya melotot
"Ka-"

"Naya, jangan meladeni Luna nduk, sudah kamu mandi dulu sana, dandan yang cantik ya"

"Tapi bu-"

"Sudah ah, nurut sama ibu, nanti calonmu datang kamu masih acak-acakan kan malu, udah buruan sana"

"Hehe, Naya mandi dulu ya bu" Naya bergegas melangkah kekamarnya.

.....

Azril pov

Bukan (Salah) CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang